Saránta dío

1.7K 151 6
                                    

Maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, seperti kata dan kalimatnya. ketidaknyamanan itu akan segera diperbaiki bila sudah waktunya untuk revisi. Tolong berikan apresiasi anda mengenai cerita saya di trakter, langsung ke deskripsi profil 💓🥰

—🥀




Setelah liburan selama beberapa hari di Paris, Azka dan keluarga sudah kembali ke Indonesia. Bahkan hari ini, mereka baru saja pulang dari sidang mengenai kasus Kaila.

Beruntungnya, kepolisian memiliki bukti yang kuat untuk membuat pelaku tidak dapat melakukan banding dalam persidangan. Dan keputusan hakim sudah mutlak bahwa, pelaku akan dihukum maksimal selama 12 tahun penjara sesuai dengan aturan pasal 285 KUHP.

Tentu itu membuat lega bagi keluarga Azka, ya meskipun mereka para pelaku hanya mendapatkan hukuman yang tidak setimpal di mata hukum. Kemungkinan akan ada kesialan nantinya, yang pelaku terima di masa depan.

Saat ini, Azka lagi rebahan di kasur kamar pribadi miliknya. Tidak sendirian sebenarnya, karena Kaila lagi berada di kamar mandi. Jadi ia menunggu sang kekasih untuk makan siang bersama di bawah.

Suara pintu kamar mandi terbuka, Kaila segera duduk di tepi kasur buat Azka tersadar karena ia hampir ketiduran. Wajahnya berubah khawatir saat melihat keadaan Kaila yang bisa dikatakan tidak baik-baik saja.

Selama di dalam ruangan persidangan, Kaila memang merasa sudah ke triggers akan banyak hal. Tentu, ia menahan diri dan terlalu memaksa sampai akhirnya rasa pusing dan mual bersatu buat ia harus menyelesaikan semuanya di kamar mandi.

"Nggak mau makan ya kak, perut aku nggak enak banget." bisik Kaila pelan

Azka mengalah, ia menganggukkan kepalanya. Dan meminta Kaila untuk tidur lebih dulu di kasur miliknya.

"Istirahat dulu di sini, nanti kalo udah enakan baru makan sedikit." pintanya sambil menepuk sisi kasur di sampingnya.

Kaila segera ambil posisi dan Azka ikut berbaring sambil memeluknya. Buat Kaila bingung, "Kak makan dulu sana, jangan ikutan tidur gih." ujar Kaila.

"sst, gue temani lo tidur dulu. Nanti kalo lo udah tidur, baru gue makan." jawab Azka sambil memberikan elusan pada pucuk kepala sang kekasih.

Kaila mengangguk saja, dan mulai memejamkan matanya pelan-pelan. Tubuhnya lelah, pikirannya juga. Selama ja ada di dalam ruangan persidangan tadi pagi, ia bahkan tak bisa fokus untuk berpikir.

Kaila mencoba menyamankan tubuhnya untuk lebih masuk dalam pelukan Azka, ia merasa nyaman saat sang kekasih memberikan kehangatan seperti sekarang.

"akh!" belum aja ia bisa tidur dengan nyaman, tapi sudah mengeluh sakit pada perutnya.

"Kenapa?!" tanya Azka panik.

"n-nggak kak, dia emang suka nendang tiba-tiba gini kalo aku mau tidur. Jadi kaget aku nya," jawab Kaila sambil mengelus perutnya.

Azka tertawa pelan, sambil tersenyum menatap Kaila. Tangan yang tadinya sedang memberikan elusan pada kepala Kaila, kini berganti mengelus perut besarnya. Jujur, karena ini pertama kalinya ada orang lain yang melakukan, apa biasanya Kaila lakukan buat dirinya terkejut.

Tatapan tidak percaya jatuh pada Azka yang kembali tersenyum sambil menatapnya. Refleks Kaila menjauhkan tubuhnya dari jangkauan Azka, ia malu tapi merasa nyaman juga saat Azka melakukan hal tersebut.

Azka menaikan salah satu alisnya, dengan senyuman kecilnya ia yang kembali mendekatkan wajah mereka, dan mencuri satu kecupan di bibir tipis sang kekasih.

Kejadian yang begitu cepat, sampai buat Kaila tidak menyadari hal tersebut. Bahkan ia mengerjapkan matanya saja, dan masih menatap yang paling tua dengan wajah memerah seperti layaknya tomato.

𝐂𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚𝐝𝐞𝐫𝐢𝐞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang