Dekaoktó

2.2K 215 2
                                    

Azka sesekali memperhatikan gadis yang sedang menikmati ice creamnya saat ini. Keduanya lagi duduk di depan store, karena azka juga pesan satu tidak mungkin dia sambil menyetir. Apalagi ketika melihat Kaila yang seperti nggak mau di ganggu, saat makan ice cream.

"Lo yakin ngehabisin dua cup itu?" tanya Azka sedikit cemas.

Kaila menganggukkan kepalanya, "Yakin. Enak tau kak. Kakak nggak mau nyoba?" sahut Kaila.

"rasa pepsodent? Nggaklah, lo aja." tolaknya cepat sambil bergidik ngeri.

"Ih, mana rasa pepsodent! Ini itu rasa mint choco, enak tau ada manis-manis agak mint gitu." jawab Kaila tidak setuju.

Wajahnya terlihat sangat kesal, bagaimana bisa seseorang mengatakan rasa favoritnya sebagai, perasa pepsodent yang biasa mereka gunakan di pagi dan malam hari?

"Ya, rasa pepsodent. Lo aneh beneran deh, ngapain milih rasa itu kalo lo sering pakai itu rasa waktu lagi sikat gigi? Jangan-jangan lo makan juga ya itu pepsodent?"

Kaila menatapnya dengan tajam, menekan kuat sendok kecil yang ia genggam. Membuat Azka tertawa pelan, menyentuh tangan itu dan menganggukkan kepalanya. Mengaku kalah.

"Oke, Oke. Rasa mint choco, bukan pepsodent. Lanjut makan, buruan nanti gue tinggal." ujarnya dan kini kembali memakan ice cream miliknya.

*****

"Oi, polos!" panggil Azka.

Saat ini mereka sudah berada di pekarangan rumah. Tepatnya, keduanya sudah sampai di depan rumah Kaila. Ketika yang lebih muda turun dari mobil dan berjalan menuju rumahnya. Azka memanggilnya dengan panggilan yang berbeda.

"Aku punya nama kak! Kenapa manggil aku polos gitu, sih?" kesalnya dengan kaki yang ia hentak pelan.

"Ya lo emang polos sih," balas Azka tidak peduli. "Karena lo habis makan ice cream dua cup, dan gue pikir lo bakalan kena flu. Jadi sebelum tidur mending lo minum air hangat," sahut Azka setelahnya.

Kaila berdecak kesal, membuang wajahnya tanpa peduli dengan ekspresi apa yang akan Azka tunjukkan saat itu. Ia bahkan melangkah masuk ke dalam rumah, tidak membalas ucapan yang lebih tua.

Sedangkan Azka diam cukup lama di dalam mobil, dan mengumpat setelah sadar jika begini rasanya tidak dipedulikan ketika berbicara.

"Kurang ajar, awas aja lo. Malam ini gue do'ain lo sakit, beneran. Mampus, bodoh amat!" cerca nya dan melajukan mobil ke rumah.

*****

Di dalam rumah, Azka tidak banyak yang ia lakukan. Menonton TV, bermain game, atau bahkan ia hanya merebahkan tubuh di atas kasur sambil membaca group chat.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝐂𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚𝐝𝐞𝐫𝐢𝐞 ✔Where stories live. Discover now