Triánta Éxi

1.5K 149 4
                                    

Waktu sudah menunjukkan angka ham 12 malam, waktunya mereka bersiap-siap untuk kembali melanjutkan penerbangan. Azka segera bangkit dari sofa menuju ruangan kamar. Dimana banyak pengunjung juga baru saja terbangun, dan beranjak untuk segera melakukan check-in.

"Kai, ayo kita mau berangkat lagi. Udah jam 12, 30 menit lagi pesawat lepas landas." ujar Azka dari luar beberapa kali mengetuk pintu kamar.

"Iya, sebentar!" balas Kaila didalam sana, dan segera membuka pintu kamar.

Azka tersenyum, tapi Kaila melengos jalan melewati nya tanpa melihat dulu. Buat Azka kembali menghela nafas. Salah dia emang, udah buat mengatakan hal yang tidak seharusnya dikatakan.

Keduanya check-in tanpa masalah, dan segera ambil posisi bangku yang berbeda dari awal berangkat.

"sorry, that's my bench." ujar seseorang penumpang dari belakang tubuh Azka.

Azka lirik sekilas, dan tatap penumpang itu. "can you show your ticket?" tanya Azka pada penumpang itu.

Kaila mulai gelisah, takut terjadi apa-apa bila mereka mendapat bangku yang berbeda saat transit. Penumpang tersebut memberikan tiketnya pada Azka, dan bangkunya memang berada di tempat yang seharusnya Azka dudukin.

"Excuse me, I want to ask about a problem" panggil Azka psda pramugari yang ada disekitar pintu pesawat.

"How come our ticket numbers are the same?while I ordered it yesterday while this passenger just ordered it tonight." tanya Azka sambil menunjukkan tiket miliknya dan juga penumpang tadi. *(Permisi, saya ingin bertanya tentang masalah. Kok nomor tiket kita sama, padahal saya pesan kemarin sedangkan penumpang ini baru pesan malam ini)*

Pramugari tersebut segera mengeceknya dan terlihat sedang membicarakan masalah itu bersama dengan kepala pramugari.

"sorry for our mistake sir, for this problem we will provide a solution so that both of them can feel comfortable during the flight. You can sit on the bench, and Mr. Johnathan can sit on the back bench." ujar kepala pramugari. *( maaf atas kekeliruan kami sir, untuk masalah ini kami akan memberikan solusi agar keduanya dapat merasa nyaman selama penerbangan. Anda dapat duduk dibangku tersebut, dan untuk pak Johnathan bisa duduk dibangku belakangnya)*

"there won't be any other problems, until take off at the destination?" tanya Jonathan.
*(ini tidak akan ada masalah lain kan, sampai take off ditempat tujuan?)*

"We will inform the airline and the destination airport about the problem immediately. so as not to disturb your flight, sir." balas pramugari dibalas anggukan paham oleh Jonathan. *(Kami akan menginformasikan masalah terkait dengan segera pada pihak maskapai dan bandara tempat tujuan. agar tidak mengganggu penerbangan anda, pak.)*

"I'm sorry bro, I accused you of stealing my chair." ucap Jonathan pada Azka yang dibalas olehnya. *(I'm sorry bung, aku sudah menuduh mu mencuri bangku milikku)*

"that's okay, it looks like it's their ticket machine's fault" jawab Azka, buat Jonathan tertawa pelan sambil mengangguk setuju.
*(tak apa, sepertinya ini kesalahan mesin tiket mereka)*

Setelah selesai masalah mengenai tiket, Kaila cukup lega karena bangku mereka tidak berpisah. Meskipun ia sedang kesal akan ulah Azka beberapa jam lalu, tapi tetap saja dirinya masih membutuhkan Azka.

𝐂𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚𝐝𝐞𝐫𝐢𝐞 ✔Where stories live. Discover now