28

1.5K 249 10
                                    

Dua tahun kemudian...

Semuanya berjalan sangat cepat, kehidupan yang bahagia terasa sangat singkat saat dijalani. Tapi juga sebaliknya, jika kehidupan itu berat, hari-hari akan terasa sangat lama berlalu.

Dalam situasi ini Irene bingung menempatkan dirinya dimana. Dia bahagia, bahkan sangat bahagia, bisa hidup dan menghabiskan waktu dengan seseorang yang sangat mengerti tentang dirinya. Jika dia dilahirkan kembali, bolehkah ia meminta pada Tuhan untuk membuat Seulgi dan kembali bersanding dengannya? Cukup egois tapi itu harapan yang sangat ia inginkan.

Disisi lain dari kebahagiannya hidup bersama Seulgi, Irene menyimpan sesuatu yang masih mengganjal dalam hatinya, terkadang disuatu waktu ia terus memikirkan hal itu dan membuatnya bersedih. Tapi Irene beruntung karena setiap melihat wajah Seulgi, semua kesedihan itu seketika sirna.

"Sayang?"

Irene menoleh saat Seulgi memanggilnya dari belakang. Hari minggu ini Irene sedang menyirami tanaman didepan rumah Hyera, tapi karena pikirannya tidak menentu alhasil airnya menyiram hanya disatu titik selama beberapa menit.

"Ada apa?" tanya Irene lalu menaruh penyiram tanaman begitu saja di tanah.

Mereka datang ke rumah itu karena menjenguk Sunmi yang sedang sakit dan kebetulan Seulgi ada pekerjaan dengan komputer dikamarnya, Irene tadi sempat ikut tapi karena tidak mau menganggu Seulgi jadi wanita itu berbincang dengan Hyera. Setelah beberapa menit Hyera membahas pekerjaan bersama Sunmi dan akhirnya Irene berakhir menyiram tanaman.

Seulgi berjalan mendekat.
"Sudah hampir malam, kajja kita pulang saja."

"Eum? Ku pikir kau ingin menginap."

Seulgi mengeluarkan cengirannya.
"Tadinya seperti itu, tapi ada pekerjaan yang harus aku lakukan di apartemen. Apa kau ingin bermalam disini?"

Irene menggeleng lalu mendekat dan merapatkan tubuhnya pada Seulgi, ia harus mendongak untuk menatap wajah beruang itu.

"Jika sendiri aku tidak mau, aku ikut dengan mu saja." ucapnya lalu memeluk pinggang Seulgi dengan sebelah tangan.

Seulgi terkekeh lalu mengecup kening Irene sekilas.
"Kita pamit dulu kalau begitu."
Irene mengangguk semangat.

Keduanya masuk menuju ruang keluarga dimana Sunmi sedang tidur di sofa besar sedangkan Hyera sedang duduk dengan tablet ditangannya.

"Eomma, aku dan Joohyun pamit pulang." kata Seulgi.

Hyera menaruh tabletnya dimeja.
"Kenapa tidak menginap? Ini sudah hampir malam."

Seulgi memberikan cengirannya.
"Aku lupa ada yang harus aku lakukan di apartemen, besok saja jika urusanku sudah selesai."

Hyera mmenggelengkan kepalanya gemas. "Ya sudah, hati-hati."

Irene mendekat kearah Sunmi dan mengusap lengan wanita itu.
"Cepat sembuh Imo. Kau harus banyak minum air putih."

Sunmi yang sedang lemas itu berdecih.
"Arrasso keponakanku.."

Irene dan Seulgi terkekeh.

Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔Where stories live. Discover now