22

1.9K 303 22
                                    

Yongsun pulang bersama Moonbyul dan Wendy. Saat mereka masuk kedalam rumah, ternyata Yeri sedang belajar diruang tamu.

Wajah Yeri yang kusam langsung cerah seketika saat melihat Moonbyul ditambah dengan adanya Wendy.

"Kalian duduk saja disana, aku ingin berganti baju." kata Yongsun dibalas anggukan oleh keduanya lalu ia pergi ke kamar.

Moonbyul dan Wendy berjalan mendekat pada Yeri.

"Yerim-ah, annyeong." sapa Moonbyul.

Yeri tersenyum lalu bangkit.
"Eonnie akan menginap?" tanya Yeri antusias.

Moonbyul mengangguk.
"Wendy juga akan menginap." katanya disusul anggukan dari Wendy.

"Annyeonghaseyo eonnie." sapa Yeri ramah pada Wendy.

Mereka sering bertemu saat diperusahaan beberapa hari ini, tapi masih sangat canggung karena tidak begitu kenal.

Wendy terkekeh. "Kenapa saat menyapaku menjadi canggung?"

Yeri terkekeh malu sampai menyelipkan rambutnya ketelinga,
"Silahkan duduk. Eonnideul mau minum apa?"

"Air putih saja." kata Wendy saat duduk.

"Aku banana milk." ucap Moonbyul yang juga terduduk dan membuat Yeri terkekeh.

"Tunggu sebentar." kata Yeri lalu pergi.

Moonbyul menatap buku-buku milik Yeri diatas meja sedangkan Wendy mengedarkan pandangannya kepenjuru ruangan. Bukannya tidak sopan, tapi itu tingkah manusia yang sangat alami. Dan jujur Wendy nyaman berada disini.

"Kau sering datang kesini?" tanya Wendy. Terlihat sekali Moonbyul sangat santai duduk ditempatnya. Mencerminkan kalau ia sudah sering datang kesini.

"Hanya beberapa kali, aku tidak begitu yakin." jawab Moonbyul lalu tiba-tiba saja Wendy tersenyum aneh. Siapa yang percaya pernyataan itu?

"Wae? Kenapa kau tersenyum seperti itu?" heran Moonbyul.

"Anniya." kata Wendy masih dengan tersenyum penuh arti.

Tidak lama kemudian Yeri datang dan membawakan minuman untuk mereka. Ia menggeser beberapa bukunya untuk menaruh gelas dan botol susu disana.

"Gomawoyo." ucap Moonbyul dan Wendy bersahutan.

Yeri mengangguk lalu maniknya terpusat pada pipi Moonbyul.

"Omo! Pipi eonnie kenapa?" tanya Yeri menyadari pipi Moonbyul yang merah dan sudutnya terlihat ada luka.

Moonbyul terkisap. Jadi tanda itu masih ada?
"Tidak apa-apa. Tadi tidak sengaja menabrak lemari." bohong Moonbyul.

"Aigoo.. Ada-ada saja." kata Yeri sembari menggelengkan kepalanya.

Wendy terkekeh lalu meminum air putih digelasnya.
"Ah, kau sedang belajar not balok?" tanya Wendy saat melihat kertas-kertas dimeja.

Yeri mengangguk lalu kembali duduk dilantai. "Ini sedikit sulit."

Wendy ikut duduk disamping Yeri.
"Sini eonnie bantu."

Manik Yeri berbinar
"Jinjja? Gomawoyo eonnie."

Moonbyul tersenyum melihat Yeri tersenyum seperti itu, ia ingin bergabung duduk di lantai tapi tiba-tiba saja Yongsun datang dengan wajah kesalnya.

"Ada apa?" tanya Moonbyul.

"Closet dikamarku mampet, aku harus memanggil tukang besok." dengus wanita Kim itu.

"Aigoo.. Mampet lagi." kata Yeri tapi kembali fokus dengan apa yang ia pelajari.

Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang