ENDING

43 10 1
                                    


"Maaf, nay nggak bisa mas" Ucap naya lalu berlari meninggalkan Raka sendiri

Setelah mengucapkan itu naya pergi meninggalkan raka sendiri. Naya tak tau mengapa ia menolak, padahal kalau dipikir-pikir ini yang ia tunggu, naya hanya mengikuti kata hatinya. Tanpa naya sadari kakinya melangkah kembali ke kamar miko, sebelum sempat ia masuk rati bunda miko berlari memeluk naya

"Kenapa bun?" Ucap naya panik

Rati tersenyum "miko udah sadar" Ucap rati

Mendengar itu naya langsung berlari memastikan, dan benar saja saat ia masuk ia melihat miko yang sudah duduk dan saat ini sedang menatapnya, matanya sayu mata yang naya rindukan beberapa hari ini. Tak terasa setetes air mata menetes tanpa seijinnya

.
.
.
.

Sedangkan ditaman raka masih menggenggam cincin yang sempat ia perlihatkan pada naya tadi, andai raka begitu awal menyadari perasaannya mungkin sekarang naya sedang memakai cincin ini. Apa yang akan ia katakan pada bundanya? Ia tak berani berkata bahwa ia ditolak, ia takut bundanya itu menajadi sedih dan sakit lagi, tapi raka tak bisa berbuat apa-apa. Raka tau sejak awal hati naya memang bukanlah untuknya

.

.

.

.

.

Sedari ia datang tadi naya tak mengeluarkan suara apapun, bahkan ia sekarang hanya memperhatikan bunda rati yang sedang menyuapi miko, mulutnya begitu kaku untuk bersuara, padahal saat miko tak sadar dari kemaren ia yang paling ingin melihat lelaki itu membuka mata

"Nay,Kamu bisa gantiin bunda dulu nggak? Bunda mau ke toilet bentar" Ucap rati

"Iya bun" Ucap naya mengambil alih bubur miko, setelah melihat bunda keluar (toilet kamar miko bermasalah jadi rati memakai toilet kamar sebelah) naya menyuapi miko dengan tangan bergetar

Miko yang sadar itu pun langsung menahan tangan naya "kalo lo gemeteran gini gimana bisa nyuapin gue? Sini gue aja sendiri" Ucap miko

Naya menarik tangan miko yang ingin mengambil alih mangkok itu
"Gue bisa kok" Ucapnya, miko pun menerima suapan dari naya

"Air" Ucap miko

Naya pun dengan sigap langsung mengambilkan segelas air untuk miko, tak lupa ia juga membantu lelaki itu untuk meminumnya

"Udah nanti lagi" Ucap miko menolak suapan naya, naya pun menurut saja

Cukup lama mereka saling diam sampai akhirnya

"Lo....."

"Lo......"

Ucap mereka bersamaan.

"Badan lo gimana? Ada yang sakit?" Tanya naya

Miko menggeleng "enggak ada" Ucap miko

"Lo udah makan?" Tanya miko

"Emmm udah tadi" Ucap naya berbohong

"Tadi kapan?" Tanya miko yang tak percaya dengan ucapan gadis itu

"Tadi dirumah" Jawab naya

Miko menatap naya dari atas sampai bawah lalu tersenyum miring baju piama yang naya pakai saat ini itu tak bisa berbohong, sekhawatir itukah naya padanya? Sampai tak sempat mengganti berganti baju

"Bang bisa ajak naya makan nggak di kantin?" Ucap miko pada kevin yang baru masuk

"Gue udah makan ko, gue kan udah bilang" Ucap naya

𝘖𝘯𝘭𝘺 𝘠𝘰𝘶 (END)Where stories live. Discover now