Cemburu part dua

17 7 1
                                    

"Diva?" Ucap naya seperti tak asing dengan nama itu

"Ssh auww... " Desah naya menatap miko yang menyentuh kakinya dan ternyata kakinya sudah berdarah terkena pecahan guci tadi. Naya mengalungkan tangannya dileher miko saat lelaki itu menggendongnya dan membawanya ke sofa sedangkan si diva diva itu dan bang revan mengikuti mereka dari belakang. Miko mendudukkan nya disofa ruang tamu
"gue ambil obat dulu lo tunggu disini" Ucap miko diangguki naya

"Kamu kanaya? Hai aku diva masih inget nggak?" Ucap dita dengan senyuman manisnya

"Dih sok kenal"Ucap naya sinis

Revan menggeleng dan berucap
"Lo diva yang dulu suka sama miko itu kan yang dilempar panci sama naya terus besoknya lo ngilang?" Ucap revan membuat naya berkerut

Diva tertawa mendengar itu
"Aku ngilang bukan karena itu kok tapi karena ayahku pindah tugas" Ucap diva, melihat itu naya pun mengejek gadis itu yang melihat cara bicaranya yang sok kemayu

Miko menghampiri mereka dengan kotak p3k ditangannya,miko langsung berjongkok didepan naya dan menarik kaki gadis itu dan meletakkannya diatas pahanya setelah itu ia menuangkan alkohol dikapas, mengetahui apa yang akan terjadi naya pun bersiap dan memejamkan mata tapi kemudian.....

"Miko boleh aku aja nggak? Aku sekolah perawat kok pasti lebih tau luka kayak gini" Ucap diva ikut berjongkok
Dan langsung merampas kapas ditangan miko

"Nggak usah gue juga bisa" Ucap miko mengambil kembali kapasnya

"Nggak papa aku aja... " Ucap diva

"Gue aja" Ucap miko masih sabar

"Aku aja..... " Ucap diva

"Heh lo berdua ngapain sih malah debat, sakit nih. Ohh gue inget lo diva yang dulu pernah sok-sok an ngobatin gue pake obat merah yang ternyata itu pewarna makanan dan malah bikin luka gue infeksi kan? Sekarang mau lo apain lagi luka gue hah? Udah biar miko aja sana lo jauh-jauh" Ucap naya mengibaskan tangannya mengusir

"Maaf yaa dulu aku kan masih kecil jadi nggak tau, sekarang aku udah ngerti kok" Ucap diva dengan nada lembut

"Lo kecil gue juga kecil, tapi gue nggak sebego itu yaa sampe nggak bisa bedain yang mana obat merah yang mana pewarna makanan" Ucap naya sinis

"Diem.... " Ucap miko menahan kaki naya yang gerak-gerak sedari tadi, miko menggeplak kaki revan yang sengaja menyenggol kaki naya yang baru saja ia balut dengan perban

"Ehh div, dulu kan elo suka sama miko sekarang masih suka nggak?" Tanya revan sambil memakan keripik yang ia dapat dari dapur

Mendengar pertanyaan revan naya pun langsung mendelik pada lelaki itu. "Duh manisnyaa, bisa diabetes gue pulang dari sini" Ucap revan memegang dadanya saat Diva tersenyum padanya

"Gue bilangin eca lo yaa" Ucap naya, mendengar itu revan langsung menetralkan wajahnya kembali

"Cepu lo... " Ucap revan

"Emmm dulu sih sukanya yaa suka cinta monyet cinta - cinta anak kecil gitu lah. Tapi kalo sekarang......" Ucap Diva tersenyum menatap miko dari atas sampe bawah

"Masih kayak monyet? " Ucap naya melanjutkan, dan itu membuat revan menahan tawa mendengarnya




07.30 di sekolah
Naya menatap kesal miko yang baru turun dari motor bersama dengan divabeli yang mulai sok dekat pada mereka

"Widihh miko sama sapa tuh?" Tanya dira

"Setelah sekian lama kita nggak ngeliat tu kutu kupret deket ama cewek kecuali elo akhirnya ada yang mau juga, mana cantik lagi keliatannya kek tipe-tipe cewek anggunly gitu loh style nya" Ucap dira

"Cantikan juga gue" Ucap naya mengibaskan rambut panjang itu lalu pergi meninggalkan dira

Setelah turun dari motor miko diva langsung memperbaiki bandananya dan merapikan poninya yang bertakan "Ehh miko temenin aku dulu yuk ke kantor sekolah kamu" Ucap diva tersenyum manis, miko pun hanya mengangguk

"Bisa biasa aja nggak? " Ucap miko saat diva mulai bergelayot di lengannya

Diva melepas tangannya dan mengangguk "maaf. Kamu udah punya pacar yaa?makanya nggak suka aku gituin " Tanya diva

"Iya udah" Ucap miko berbohong, Diva pun langsung memasang wajah kecewaanya

"ehh tungguin" Ucapnya saat miko malah berjalan meninggalkannya

Setelah mengantar diva kekantor ia langsung pergi ke kelasnya, dan saat sampai di mejanya dia cukup terkejut saat adam pindah tempat duduk bersama zidan di depan dan revan di belakang, semarah itukah adam padanya?? Sampai tak ingin duduk dengannya

"Itu tadi yang sama lo diva?" Tanya revan sambil memecah kecanggungan, miko mengangguk

"Ngapain dia disini?" Tanya revan kepo, miko pun bergidik tak tau dan tak mau tau padahal sebenarnya ia tau tapi sengaja tak ingin memberi tau

"Dingin banget masnya" Ucap revan. Ia tau beban pikiran miko sangat banyak belum ditambah lagi sakit yang ia rasakan, sejujurnya revan bingung ingin berbuat seperti apa, ia bahkan sudah berusaha bersikap seperti biasnya tapi hati dan pikirannya tetap disitu ditambah hubungan persahabatan mereka saat ini sedang renggang


Di kantin
"MIKO.... " teriak diva menghampiri miko dkk. Seragam diva yang berdiri khas perawat itu membuat semua anak-anak dikantin menatapnya lantaran merasa sangat asing dengan seragam itu

"Hai revan ketemu lagi kita" Ucap diva mengajak revan tos

"Hai adam hai zidan" Ucap diva menyapa mereka teman-teman kecilnya itu

"Siapa by?" Tanya eca sedikit tak suka dengan gaya diva

"Temen kecil nya miko " Ucap revan menumbalkan miko

"Tapi kok kamu kenal? " Tanya eca curiga

"Yaa dulu kan satu komplek " Ucap revan tak bohong

"Lo kenal nay? " Tanya eca diangguki naya

"Hai gue eca pacaranya revan" Ucap eca memgulurkan tangannya

Diva tersenyum dan menerima uluran tangan eca "Hai aku diva temennya revan " Ucapnya

"Dihh pengen gue sobek tu mulut nyengar nyengir mulu dari tadi, nggak kering apa tuh gigi?" Ucap dira berbisik pada naya

"Bukannya lo bilang tadi cantik yaa?" Ucap naya menyindir

"Setelah gue liat-liat masih cantikan gue ternyata" Ucap dira pd

"Ehh btw dia suka yaa sama miko, coba liat matanya sampe mau keluar noh natep bebeb lo" Ucap dira, orang buta pun reflek bisa melihat kalau diva memang menyukai miko, dan itu entah mengapa membuat naya kesal

"Tau, peduli amat gue" Ucap naya kesal, dan itu membuat dira menatapnya curiga

"Miko aku kan habis ini masih ada perlu lagi sama guru kamu, Kira-kira pulangnya samaan kayak jam kamu pulang sekolah. Jadi bisa gak kamu anter aku pulang? Soalnya aku masih gak tau jalan" Ucap diva diangguki miko

"Elah tinggal buka hp pesen greb kasih alamat rumah lo, selesai urusan" Ucap dira, naya pun mengajak dira bertos karena telah mewakilinya

"Mau-mau an lo ko jadi tukang ojek " Ucap dira kembali memanasi

"Premium mahal kak" Ucap dira lagi, naya merasa sepertinya ia harus mentraktir dira karena sudah membantunya mengeluarkan isi hatinya saat ini







Finish.

𝘖𝘯𝘭𝘺 𝘠𝘰𝘶 (END)Where stories live. Discover now