Masih berduka

15 6 0
                                    

Lyly membuka matanya, 'gelap itulah yang lyly lihat, lyly mendudukan dirinya ia merasakan tubuhnya yang seakan remuk dari atas sampai bawah, ia memegang kepalanya yang sepertinya terlilit perban. Lyly menatap sekeliling, ia merasa asing dengan tempat ini, lyly memang tidur diranjang tapi sepertinya ini bukan sebuah kamar karena jujur ruangan ini sangat kecil bahkan hanya muat dengan ranjang yang ia tiduri saat ini, lyly sadar bahwa ruangan ini berdinding cermin ia bahkan dapat melihat dirinya yang memantul menjadi banyak, kepala yang diperban muka penuh luka dan apa ini lyly bahkan memakai dress putih entah milik siapa, lyly mendobrak seluruh cermin itu dan berteriak
"BUKA..... " teriak lyly sambil terus menggedor kaca itu

"ALEX BUKA...... " ucap lyly ia ingat bahwa alex lah yang menyiksanya pasti lelaki itu juga yang mengurungnya disini, lyly sangat tak suka dengan tempat ini ia ingin zidan ia ingin tau keadaan lelaki itu

"ALEX BUKA GUE MOHON..... HIKS...." Ucap lyly yang sudah tak kuat, tubuhnya merosot dadanya sesak entah karena injakan alex malam itu atau karena hal lain, ia tak tau.

Ceklek. Salah satu cermin itu terbuka lalu tertutup kembali, membuat lyly langsung berdiri, dan benar saja alex lah yang muncul dengan sebuah nampan ditangannya
"Makan" Ucap alex meletakkan nampan itu diatas ranjang

Lyly menghampiri alex dan bersujud
"Plis keluarin gue dari sini, lo nggak ngapa-ngapa in zidan kan?gue mau ketemu sama dia plis....."Ucap lyly memohon ia bahkan sudah tak peduli dengan harga dirinya, yang ada di pikirannya hanya zidan dan zidan

" Cup cup cup cup. Sabar dong lo aja baru sadar masa mau langsung pergi..... "Ucap alex menepuk-nepuk kepala lyly

Alex menjambak rambut lyly dengan kasar
"Mulai sekarang nurut sama gue, kalo enggak lo bakal dapet yang lebih dari ini, ngerti?" Ucap alex didepan muka lyly

Lyly mengangguk
"Gue nggak akan ngelawan gue janji, tapi plis jangan sakitin zidan gue mohon" Ucap lyly membuat alex tertawa

"Zidan zidan zidan trus yang ada dipikiran elo, elo nggak mikirin diri lo hah? Tenang ly gue udah gak bikin zidan sakit lagi kok, gue bahkan bantu dia tidur nyenyak di dunia yang kejam ini " Ucap alex lalu melepaskan jambakan nya dan pergi meninggalkan lyly yang masih mencerna omongannya

Lyly menggeleng
"Nggak.... Nghak mungkin. LO NGGAK NGEBUNUH ZIDAN KAN? ALEX...... " ucap lyly lalu mendorbak pintu yang Alex masuki tadi

"ALEX..... LO NGGAK MUNGKIN BUNUH ZIDAN KAN? ALEX JAWAB......." ucap lyly yang sudah menangis histeris, tubuhnya merosot kembali ia memukuli dadanya

"Gue yang salah lex......Harusnya lo bunuh gue aja....zidan......nggak salah....... AAAAAAAAKHH"teriak lyly frustasi

.
.
.
.
.
.
.

Di kamar miko.
Miko meraih bingkai foto nya dan ketiga sahabatnya, ia menatap lama wajah zidan
" Lo disana pasti kesepian kan dan?Sabar yaa tunggu gue"ucap miko sambil terkekeh

"Lo kangen gue nggak? Gue kangen dan...."Ucap miko lalu menangis

"Gue..... Gue belum sempet bilang bilang makasih sama elo...... Makasih dan buat semuanya, buat semua yang udah elo lakuin buat gue..... Buat kita. Elo sahabat terbaik gue dan....sampe kapan pun....." Ucap miko. Sedangkan diluar kamar miko naya menahan tangisnya mendengar miko berbicara sendiri, zidan itu juga sahabat terbaiknya masih seperti mimpi bahwa zidan sudah pergi meninggalkan mereka

"Semua hancur dan karena kepergian lo...... Gue gak tau harus gimana.... " Ucap naya dalam hati ia bahkan sudah tak kuasa menahan tangisnya. Naya menepuk dadanya beberapa kali lalu mengusap air matanya

.
.
.

Tok tok tok. Suara naya mengetuk pintu kamar miko
"Hai.... " Ucap naya menghampiri miko yang duduk dibawah ranjang

𝘖𝘯𝘭𝘺 𝘠𝘰𝘶 (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon