Cerita lyly

14 7 1
                                    

"Assalamualaikum" Ucap raka memasuki rumahnya

"Wa alaikum salam" Ucap bunda dan seorang wanita disampingnya

Raka menghembuskan nafas kesal saat melihat dewi yang tersenyum sok manis padanya

Naya berjalan dibelakang raka dengan sekantong keresek ditangannya
"bunda sayang yuhuuu naya bawain bu..ahh lohh. Ehh Ada bu dewi toh" Ucap naya memasang wajah kaget saat melihat saingannya itu sedang berduaan dengan calon ibu mertuanya

"Hai sayang dateng juga akhirnya, bunda tungguin dari tadi loh"ucap bunda menghampiri naya dan langsung memeluknya dan raka pun mengambil alih keresek yang berisi buah itu

Naya membalas pelukan nisa dengan erat dan tersenyum mengejek dewi
" Iya nih bun, tadi diajak mas raka jalan-jalan dulu"ucap Naya dengan menekankan kata mas, dan dapat ia lihat dewi yang langsung membuang muka padanya

"Raka taruh ini dulu didapur" Ucap raka mengakat kereseknya

Bunda pun mengangguk.
"Bun, naya mau bantuin mas raka dulu yaa" Ucap naya juga diangguki bunda, naya pun berlari mengejar raka yang sudah berjalan kedapur

"Emm tante, dewi boleh bantuin raka juga kan?" Ucap naya dengan nada lembut

"Ehh ehh nggak usah, kamu kan tamu jadi duduk aja disini ngobrol sama tante" Ucap nisa menyuruh dewi duduk kembali, dewi pun hanya mampu memasang senyum andalannya padahal ia sudah sangat malas berbicara dengan nisa

"Auu sshh" Desah naya memegangi jarinya yang berdarah karena tergores pisau saat sedang mengupas apel

"Ngupas gitu aja nggak becus apalagi ngurus mas raka" Ucap nila yang sedang membersihkan kulkas

Naya menoleh
"Lo ngomong sama gue?" Ucap naya sinis, nila pun langsung membuang muka

"Heh ikan nila" Ucap naya ngegas, nila tak menjawab dan langsung berjalan keluar dari dapur

"Kenapa?" Ucap raka menghampiri naya dan menatap nila yang melengos pergi dengan wajah judesnya

Naya menunjukan jari telunjuknya yang mengeluarkan darah

"Ini kenapa?" Tanya raka dengan khawatir

"Kena pisau" Ucap naya dengan menyengir dan sepersekian detik naya dibuat terkejut saat raka memasukkan jaringa dan melepehkan darahnya ke wastafe, sedangkan dibalik tembok sana dewi sedang mengepalkan tangan melihat adegan itu, dewi terkejut saat tangan nisa menepuk pundaknya

"Dewi ayo" Ucap nisa mengajak dewi ke meja makan, dewi pun hanya mampu tersenyum lagi dan lagi

18.00 wib.
Dilorong rumah sakit, miko berjalan dengan selembar kertas yang menggantung ditangannya perkataan dokter itu terus berputar dikepalanya

Flashback
"Kamu udah kasih tau orang tua kamu?" Tanya tomi(dokter yang menangani miko)

"Tumor yang ada diotak kamu ini udah bener-bener parah miko minum obat aja gak cukup" Ucap tomi

"Trus saya harus apa dok? Dokter sendiri yang bilang, operasi pun hanya 10% harapan saya untuk hidup, itu pun kalo saya gak langsung mati dimeja operasi kan?" Ucap miko

"Setidaknya kita usaha miko" Ucap dokter itu memberi pengertian, miko menggeleng dan tomi pun hanya menghela napas lelah menatap remaja itu

Back to topic
Miko terhuyung ke belakang karena tak sengaja menabrak seseorang

"Miko" Ucap bram terkejut (papa naya kalo readers lupa)

"Papi" Ucap miko menyalimi bram

"Kamu ngapain disini malem-malem?" Tanya bram

𝘖𝘯𝘭𝘺 𝘠𝘰𝘶 (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora