Cemburu

21 7 1
                                    

Karena tak ingin berlama-lama melihat mereka berdua miko memilih pergi dengan perasaan yang tak karuan


"Naya" Panggil raka kembali. Naya yang masih terpaku dengan senyuman raka tadi pun langsung tersadar

"Pak raka manggil saya? Ada apa pak? Kangen yaa sama saya?" Ucap naya sambil terkekeh

"Iya" Ucap raka singkat

Mendengar itu naya langsung bengong,bercandaan macam apa ini. Tidak-tidak naya tak bisa menerimanya bisa meledak jantung naya
"Pak raka bisa aja" Ucap naya tertawa garing, melihat itu raka ikut tertawa lalu dengan tak sopan mengacak rambut naya yang langsung membuat wajah gadis itu memerah

"Nggak ramah bintang satu"ucap naya dengan suara kecil sembari memegang dadanya

"Kenapa nay?"tanya raka yang tak mendengar naya berbicara apa

"Jangan gini pak, nanti saya bisa mati"ucap naya menatap raka

" Kok mati?"ucap raka berkerut

Naya mengangguk "iya mati, karena dari tadi jantung saya dag dig dug ser liat senyumannya bapak" Ucap naya lancar

Mendengar itu raka pun tertawa
"Nanti pulang sama saya yaa? Ada yang mau saya omongin" Ucap raka. Belum sadar dari perlakuan raka tadi padanya sekarang ucapan lelaki itu kembali mengkagetkannya tapi tak khayal naya mengangguk

"Yaudah saya mau kekantor dulu, kamu hati-hati yaa kekelasnya" Ucap raka kembali mengacak rambut naya

Lagi-lagi naya dibuat kaget
"Wah.....wah bisa gila nih gue lama-lama" Ucap naya menepuk pipinya supaya sadar, lalu berjalan kembali kekelas dan seketika lupa untuk apa is tadi kesini

Akhirnya bell pulang berbunyi, dan saat ini naya sedang menunggu raka didepan gerbang sesuai permintaan gadis itu, naya tersenyum saat mobil raka berhenti tepat dibelakangnya, naya terkejut saat raka malah keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk nya, beberapa murid yang masih berada disana pun ikut dibuat terkaget dan tak sedikit yang memmotret dan memvideonya pasalnya pak raka itu dikenal sebagai guru yang dingin dan sekarang guru itu sedang tertangkap basah dengan seorang murid yang memang mereka tau kalau naya itu sangat menyukai pak raka, apakah kapal ini akan berlayar? Pasti akan seru bukan 'batin mereka

Naya dan raka dibuat kaget saat miko menyalip mobil raka dan melaju kencang didepan mereka

"Miko kenapa? " Tanya raka

"Nay" Panggil raka karena tak dijawab

"Hah? Kenapa pak? " Ucap naya yang sadar

"Kamu kenapa? " Tanya raka

Naya menggeleng "nggak papa kok, pak raka tadi nanya apa?" Ucap naya berusaha fokus kembali

"Mas nya mana?" Tanya raka, membuat naya tak paham. Raka menatap sekeliling membuat naya ikut mengikuti pandangan raka

"Kenapa pak?" Tanya naya yang masih tak paham

Raka menghembuskan napas panjang
"Ini kan udah diluar sekolah udah jam pulang juga tapi kok masih panggil pak raka? Raka kan bukan bapaknya naya" Ucap raka panjang lebar

Setelah berpikir keras akhirnya naya pun paham dan langsung mesam-mesem sendiri, melihat itu raka juga ikut tersenyum

"Mas" Ucap naya sambil terkekeh entah kenapa rasanya menjadi aneh padahal biasanya naya tak akan malu bahkan saat menggoda raka dengan sebutan itu

"Mas raka...." Ucap naya tersipu sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, raka tertawa pelan melihat itu, ia mengacak rambut naya gemas. Kenapa raka baru sadar kalau naya ternyata selucu ini

Sudah sekitar sepuluh menitan mereka diam-diam an didalam mobil, padahal saat ini mereka sudah berada didepan rumah naya. Naya yang tak berniat keluar dan raka yang tak urung mengeluarkan suara

"Mau jalan-jalan dulu?" Ucap raka yang langsung diangguki Naya dengan antusias. Dan lagi-lagi itu membuat raka tertawa

Tadi naya memberitahukan kepada raka bahwa ada festival budaya diluar kompleknya, jadilah mereka berdua berada disini sekarang

"Naik itu yuk? Ayok mas,mau yaa yaa? "Ucap naya menunjuk bianglala sambil merengek, raka mengangguk dan melepas tangan naya lalu menggandengnya alanglah senangnya naya sekarang

Saat sudah berada diatas alangkah Naya dibuat terkagum dengan view dibawah Sana. Lampu-lampu dan jalanan yang menyala dibawah sana ditambah lagi menikmati matahari terbenam bersama orang yang ia sukai tak pernah terbayang dibenak naya sebelumnya, hari ini ia melakukan banyak hal,mencoba berbagai macam kuliner masuk kerumah hantu foto bersama badut dan sekarang mereka duduk diatas sini. Tidak ada yang mengecewakan, dan itu membuat naya bahagia, dia menatap raka yang juga menatapnya

"Makasih mas raka, naya suka"ucap naya tersenyum tulus

"Raka juga suka"ucap raka menatap naya dalam, Naya pun kembali menatap kebawah dengan kagum.

Merasa lelah bermain seharian akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk pulang dan disini lah mereka sekarang didepan rumah Naya, naya melepas seat belt nya

" Naya masuk dulu ya mas, makasih buat hari ini"ucap Naya, saat naya akan membuka pintu naya dikagetkan dengan tangan raka yang menggenggamnya, naya mengerutkan alisnya seakan bertanya

"Makasih udah bantuin bunda waktu itu" Ucap raka, Naya kembali duduk dan tersenyum pada raka

"Makasih udah bikin bunda ketawa lagi" Ucap raka lagi

"Makasih udah bikin bunda bahagia kenal kamu"

"Makasih untuk hari ini"

"Makasih buat semuanya" Ucap raka mengelus tangan naya yang ada digenggamannya

"Nay juga seneng kenal sama bunda" Ucap naya tulus

"Nay juga senenggg banget kenal mas raka. Yaa walaupun mas raka lebih sering ngeselinnya tapi Nay tetep suka" Ucap Naya sambil menyindir

Raka menatap Naya
"Maaf" Ucap raka dengan tulus

"Nay nggak papa kok" Ucap naya tersenyum lebar, dan itu mampu membuat raka ikut tersenyum

"Sebenernya nay masih mau sama mas tapi nay harus masuk" Ucap Naya sambil memasang wajah sedih

Raka tertawa melihat itu lalu mengacak rambut naya
"Kan besok ketemu lagi"Ucap raka diangguki Naya

" Yaudah Nay masuk dulu yaa"ucap naya

"Nay" Ucap raka, panggilan itu membuat naya kembali menatap raka

"Kenapa?" Tanya naya

Raka menggeleng
"Hati-hati" Ucap raka

Naya terkekeh
"Harusnya Nay dong yang bilang gitu" Ucap Naya dan raka hanya tersenyum, Naya pun keluar mobil dan menunggu raka pergi

Raka membuka kaca mobilnya
"Emm....nay"panggil raka kembali dengan suara pelan

"Kenapa lagi mas raka sayang" Ucap Naya sambil tersenyum manis, dan lagi-lagi raka hanya menggeleng

"Good night" Ucap raka dan langsung menjalankan mobilnya tanpa menunggu naya bersuara kembali

setelah melihat mobil raka menghilang dari rumahnya naya pun langsung berjingkrak-jingkrak kegirangan, Naya merasa ini seperti mimpi.

Miko menutup gorden jendelanya dengan kasar, dia menatap bingkai foto dirinya dengan naya yang menggantung didinding-dinding kamarnya,miko mengambil nafas dalam-dalam bahkan wangi kamarnya pun wangi gadis itu. Jujur Miko rindu naya....miko rindu saat naya merengek kepadanya, miko rindu saat naya meminta ia melakukan sesuatu miko rindu semua tentang gadis itu. Padahal hari ini mereka sudah berjanji akan pergi kefestival bersama miko juga berjanji akan menuruti permintaan gadis itu untuk naik bianglala tapi apa sekarang? Naya bahkan tak menelphonenya









Finish.

𝘖𝘯𝘭𝘺 𝘠𝘰𝘶 (END)Where stories live. Discover now