Di hukum

97 14 1
                                    


saat ini naya sudah berda diruang bk, dihadapannya sudah ada pak woko yang mendumel padanya tapi naya tak menanggapi,tangannya diletakkan dibelakang tubuhnya dan kakinya sibuk menendang-nendang keudara, karena sedari tadi dirinya tak diijinkan duduk.

"bosen saya ketemu kamu terus naya,ini hari pertama kamu jadi siswa kelas 12,mau sampai kapan naya sampai kapan? udah mau lulus masih aja gak berubah gak malu kamu sama adik kelas kamu itu(tunjuk pak woko keluar jendela menunjuk siswa-siswi kelas 10 yang baru selesai melakukan pengenalan lingkungan sekolah) kalem naya kalem inget kamu itu cewek" ucap pak woko panjang lebar dia sudah lelah menghadapi muridnya yang satu ini.

Sementara naya berdecak
"pak woko yang ganteng, gini yaa....allah itu sudah menciptakan sifat manusia yang berbeda-beda,nasib yang berbeda-beda,kisah cinta yang berbeda-beda, saya kan cuman mengikuti skenarionya. Lagian ya pak kalo semua sifat murid-murid disekolah ini sama, masuk jam 7 pagi belajar sampe puyeng,ikut lomba sana sini, gak seru pak flat banget dong hidup saya nanti,lagian buat apa masuk sepagi itu belajar serajin itu punya prestasi sebanyak itu kalo ujungnya jadi beban keluarga doang gak bisa pak saya gak bisa. Hidup itu dinikmati,hari ini saya telat kalo bisa besok ya....telat lagi" balas naya dengan berani.

Pak woko pun hanya menggaruk kepalanya frustasi
"Sana kamu pergi beresin perpus, lumayan kan bu diah dapet babu ngeratis" ucap pak woko menyerah

"Jangan lupa minta maaf sama pak didin. Bilang makasih juga sama pak raka" ucap pak woko saat melihat naya yang akan keluar

"makasih?sama pak raka?apa urusannya?" Tanya naya bingung

"yaa karena pak raka yang pindahin mobil kamu" jawab pak woko

"bapak tau saya ngerjain pak didin dari pak raka?" Tanya naya

"bukan saya" ucap raka yang baru datang dia menaruh kunci mobil naya diatas meja pak woko, naya menatap kunci itu dan menatap raka bergantian raka

"makasih" ucapnya dingin karena dia masih kesal pada raka

"nayaaa" tegur pak woko

"terima kasih ya pak rakaa,maaf ngerepotin" ucap naya dengan tersenyum dan suara lembut yang dibuat-buat, raka pun hanya mengangguk membuat naya memutar mata malas 'untung sayang batinnya

"Siska yang kasih tau saya dia bilang dia ngeliat kamu sengaja markirin mobil didepan gerbang" Ucap pak woko

Naya pun mengangguk paham.
"yaudah pak saya pamit.....ASSALAMU'ALAIKUM" ucap naya berteriak lalu pergi dari sana

Pak woko dan raka pun hanya menggelengkan kepala menatap naya
"wa'alaikumsalam"ucap mereka bersamaan

Dilorong.

"NAYA"panggil raka

Naya yang mendengarnya pun berhenti
"kenapa pak manggil saya?" Tanya naya sopan

"gak papa.....saya cuman mau ngasih tau mobil kamu saya parkir diparkiran guru niatnya biar kamu gak kabur" ucap raka santai

"iya pak terima kasih" balas naya sopan sambil tersenyum tipis

"kalo gak ada yang diomongin lagi saya pergi dulu" ucap naya, raka hanya mengagguk. Naya pun kembali berjalan.

Sebenarnya niat awal raka memanggil naya itu karena dia ingin meminta maaf atas perkataannya yang menurutnya terlalu kasar pada naya tadi, tapi yang keluar dari mulutnya malah tak sesuai yang dia harapkan,hanya karena mendengar nada suaranya naya yang tak seperti biasanya.


.
.
.
.
.



Dikelas.
"Naya mana sih,coba lo telphone deh dir" ucap eca pada dira,pasalnya sampai bell istirahat pun naya belum masuk ke kelas

𝘖𝘯𝘭𝘺 𝘠𝘰𝘶 (END)Where stories live. Discover now