19

4.5K 439 1
                                    

Ckit

Keandra menghentikan laju mobilnya yang kini berhenti didepan bangunan mewah dan besar itu.

Klik

Bunyi seat belt yang ia lepaskan terdengar, Kean terhenti menatap wajah damai gadis itu ketika tidur. Kemudian, ia mulai mengendong gadis itu ala bridal style dengan enteng ia memasuki pintu depan bermodalkan kakinya.

"ANAK NAKAL! AKHIRNYA KAMU PULANG JUGA, HAH?!." teriak seorang wanita setengah paruh baya yang diyakini adalah ibu dari Keandra yang bernama Vallentsya Dzenova Mahatma.

"Mah jangan berisik." ucap Kean takut gadis itu terbangun karena teriakan cempreng yang dikeluarkan oleh mamahnya.

"Apa hah?!." galaknya.

"KYAAA MANTU MAMAH CUTE BANGET!." teriaknya begitu bersemangat bahkan mencubit gemas pipi chubby Zia.

"Eunghh." lenguhan Zia terdengar ia mulai membuka matanya karena terganggu tidurnya, matanya mengerjap pelan sembari memahami situasi yang sedang terjadi didepannya ini.

"What?! Kok gue ada disini?." ucapnya ketika sudah tersadar, ia menatap Kean meminta penjelasan.

"Omo, omo mantu mama! Heh, Vien turunin mantu mama sekarang! Mau modus kamu ya, cih!." suruhnya membuat Kean menurunkan gadis itu dari gendongannya secara hati-hati.

"Sini, sini kita duduk disini." ujarnya begitu ecxited menuntun gadis itu keruang makan yang ternyata masih ada keluarga lainnya.

'Gadis lucu itu?.' batin seorang pria dengan wajah datarnya menatap Zia yang tersenyum kepada Mama Vallen

"Cih." pria itu berdecih lirih dan dengan kasar ia bangkit dari duduknya meninggalkan beberapa orang yang melihatnya dengan heran.

"Eh maaf ya atas sikap kurang mengenakan dari anak mama, tapi dia baik kok hehe. Dia juga kembarannya Vien namanya Leandro Vikenzi Mahatma." ujar sang Mama Vallen tak enak hati.

"Eh, gapapa kok tante."

"Kok tante sih, panggi mama biar sama kaya Vien sama Viken."

"Em iya mama."

"Gitu dong cantik.".

"Nama mama itu Vallentsya Dzenova Mahatma."

"Nah kalo yang tuwir ini papa nya Duo V, namanya Deantara Abtareksa Mahatma." ucapnya menunjuk suaminya yang tengah makan tapi harus terhenti kala ada yang memanggilnya, eskpresi bahkan datar.

"Ha-halo om." sapanya dengan tersenyum tipis."

'Hueee sugar daddy.' batin Zia histeris.

"Papa jangan om." ucapnya melanjutkan makannya yang tertunda.

"Eh iya pa."

"Good girl." ujar Papa Dean.

"Nah, kalau nama kamu siapa sayang?." tanya Mama Vallen.

"Nama Zia itu Ziare Quiana Xantara!." ucap Zia riang yang mampu membuat Mama Vallen tertawa lepas.

"Kamu lucu banget sih! Mama jadi gemes tau gak!." ucapnya mencubit kedua pipi chubby Zia dengan gemas.

"Makasih mah." Zia tersenyum.

"Sayang, kamu nginep ya?." ucap Mama Vallen dengan muka memelasnya.

"Ta-tapi tan-eh mah, Zia--." ucapan Zia terpotong kala Mama Vallen terus membujuknya untuk menginap.

"Please ya sayang nginep yah, mama kesepian ga ada temen. Please ya, ya, ya." bujuk rayu Mama Vallen berikan supaya gadis itu luluh dan menerima ajakannya.

"Sudahlah ma, jangan dipaksakan." ucap Papa Dean yang sedari tadi menatap keduanya dengan jengah.

"Diem kamu mas!." oke! Kalau sudah disemprot kaya gini Papa Dean bakalan milih nurutin dari pada nanti disuruh tidur diluar dan ga dapet jatah. Bisa dibilang juga Papa Dean itu type suami takut istri.

"Miris." gumam Kean sembari menggelengkan kepalanya. Namun, nyatanya gumaman Kean didengar oleh Papa Dean.

"Nanti kamu juga begitu!." ucap Papa Dean kepada putranya itu.

"Huft... Yaudah Zia mau mah." final Zia yang sudah pasrah.

"YES! UHUY!." teriak girang Mama Vallen sembari memutar-mutarkan tubuh Zia yang kini hanya mendesah pasrah.

'Pasrah aja dah.' batinnya.

'Sistem!.'

"Iya tuan? Butuh sesuatu?."

'Lo bisa kirim pesan ke El kalo gue bakal nginep dirumah temen jauh.' batin Zia meminta.

"Bisa tuan, akan saya laksanakan segera."

Ting

Proses pengiriman dilaksanakan!

Selesai

'Makasih tem.'

"Sama-sama tuan kalau begitu saya permisi."

"Mah, udah mah liat Zia tuh pasti kepalanya pusing mama puter-puterin terus." ucap Kean yang melihat wajah tertekan gadis itu.

"Eoh? Pasti kamu pusing, maafin mama ya? Abisnya mama semangat banget kalau kamu nginep disini!." ujarnya mengelus-elus pipi chubby Zia dengan perasaan bersalah.

"Em gapapa kok mah, i'm strong." ucapnya meyakinkan.

"Ada-ada aja kamu." geleng Mama Vallen.

"Yaudah biar mama anterin kekamar kamu." Zia mengangguk saja.

"Biar Kean aja." ucap Kean.

"Diem kamu!." Mama Vallen melototi putranya itu.

"Nah, ini kamar kamu sayang. Semoga betah ya, kalau ada apa-apa panggil Kean atau mama, oke?."

"Oke!."

"Yaudah mama tinggal dulu ya. Good night calon mantu mama." ucapnya setelah mengecup kedua pipi chubby gadis itu.

"Night to, mah." balasnya kemudian, ia menutup pintunya kemudian.

"KASUR I'M COMING!." teriaknya dan mulai menjatuhkan diri dikasur Queen size nya dengan posisi kedua tangan telentang.
Sebelum matanya tertutup ia malah mendengarkan suara ketukan pintu.

"Ck!." dengan malas, Zia berjalan menghampiri pintu dan membukanya.

"Siapa?." tanyanya dengan mata sedikit terbuka.

"Gadis lucu." ucap pria itu.

"Hah?." beo Zia.

"Bukan apa-apa."

'Prik.' batin gadis itu. Tak tahu kah bahwa ia lebih prik dari pria didepannya?.

Kemudian pria itu menyodorkan susu putih kedepan membuat Zia mengernyitkan dahi.

"Buat gue?." tanyanya hati-hati.

"Ya."

"Dari siapa?."

"Mama Vallen." gadis itu mengangguk mengerti kemudian mengambil susu itu dengan tersenyum tipis.

"Makasih." ucapnya.

"Hm." pria itu berdehem dan pergi menuju kamarnya yang hanya dibatasi satu kamar.

Pria itu adalah Viken atau nama panjangnya adalah Leandro Vikenzi Mahatma, pria yang tak sengaja melihat Zia ketika masih memakai pakaian pasien. Ia juga membatin kata 'Lucu'. Chap 13.

'Saya berbohong gadis lucu.' batin Leandra tersenyum tipis.

_________

By:NVL.EL

ZIARE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang