5

17.9K 1.2K 38
                                    

Ting

"Tuan, anda mendapat misi baru." ucap sistem tiba tiba membuat Zia yang baru saja melangkah terhenti.

"Apa?." tanya Zia langsung duduk ditepi ranjang milik El.

"Misi:Berkenalan dengan cowok tampan di taman Prenjon.
Hadiah:Teleportasi
Penalty:Kentut berjam jam."

Yes/No

"Yes." ucap Zia. Gadis itu cepat cepat keluar sebelum El mengetahui jika dirinya keluar tanpa izin. Untungnya cowok itu sedang mandi.

Saat sudah keluar dari mansion dengan cara mengendap endap, Zia mulai berjalan sesuai intruksi dari sistem. Gadis itu berhenti mengamati beberapa orang yang sedang berlalu lalang.

"Itu dia tuan." ucap sistem. Gadis itu melihat dengan seksama. Cowok yang dilihatnya kini sedang memandangi langit biru yang cerah tanpa berkedip sekalipun.

Gadis itu pergi menghampiri cowok tersebut. Zia berdiri didepan cowok tersebut menghalangi cowok itu memandang langit langit biru cerah.

Keduanya saling tatap menatap.

"Minggir."

"Kalo gue ga mau?."

"Dasar cewek--."

Cup

Tanpa basa basi Zia mencium sekilas bibir cowok itu. Mata cowok itu membelalak terkejut dan tak percaya. Ingin tonjok tapi yang didepan perempuan, ingin ngumat tapi cantiknya subhanallah luar biasa. Lah kudu ottoke?.

"Itu first kiss gue!."

"Itu juga first kiss gue."

"Hei tuan, bukannya first kiss anda sudah diambil oleh--." ucap sistem terpotong.

'Diem! Jangan ungkit masa lalu sistem!.' batin Zia marah sekaligus tangannya terkepal hebat. Matanya mulai memanas.

Cowok itu mengembangkan senyum lebarnya dan memeluk Zia. Menjatuhkan Zia kedalam pangkuannya dan merengkuh pingang Zia posesif.

"Gue bakal tangung jawab." ucap cowok itu.

"Sekarang lo jadi--." ucap cowok itu terpotong oleh ucapan Zia.

"Pacar gue!." potong Zia cepat.

"Dan sekarang kamu milik saya, milik seorang Zayne Tristan Graham satu satunya." ucapnya mengelus pipi Zia lalu turun ke bagian bibir.

'Eh, tunggu kek ga asing namanya.' batin Zia dengan alis mengkerut mencoba berpikir keras.

"Itu antagonist prianya tuan." ucap sistem membuat Zia terbelalak terkejut sedetik kemudian gadis itu menyeringai.
Diceritakan bahwa pertemuan pertama mereka terjadi ditaman dengan hujan deras menguyur tubuh Zayne.

Setelah itu protagonist wanita datang memayungi tubuh Zayne, disana Zayne bercerita bahwa dirinya menangis karena kedua orang tuanya cerai dan saling membenci.

'Oh ya tem, tolong tutup akses selama gue keluar!.' perintah Zia yang dituruti oleh sang sistem.

Zayne menarik pelan tangan Zia agar lebih mendekat pada dirinya. Tatapannya menatap lekat wajah cantik yang sialnya adalah wajah kekasihnya.

"Kamu gapain disini?." tanya Zia.

"Abis ditinggalin orangtua." jawab Zayne tersenyum kecil.

"Huh? Memangnya ditinggal kemana?."

"Mati."

"Kok bisa?."

"Bisa. Karna aku yang bunuh." mata Zayne berkedip pelan memandang Zia.

_______

"Kamu lupa sama aku?."

Cowok dengan setelan sederhana itu memandang figura kecil yang ada digenggamannya. Tangan lentiknya mengelus dengan lembut.

Kekasihnya, cintanya, belahan jiwanya, oksigennya, paru-parunya, lambungnya, hatinya, eeqnya yang sangat ia dirindukan mengapa lupa kepada dirinya?!.

Dia kurang apa? Tampan iya, kaya iya ya walaupun harta bokap tapi sebentar lagi perusahaan bokapnya akan diwarisinya, trus lembut iya, dingin iya, sayang iya. Lalu kurang apa dirinya heh?!.

Kurangnya kamu adalah tokoh fiksi (¬_¬) 🗿.

Gak bisa dimiliki tapi membaperi kaum jomblo 🗿.

Cowok itu terus saja memandang figura kecil itu dengan tatapan rindu. Lalu kekehan kecil terdengar begitu merdu.

"Jika kamu melupakanku aku yang akan membuat kamu menggingatnya kembali, baby girl!."

"Always mine!."

______

"Tuan! Gawat!." teriak sistem dengan panik. Teriakan sistem begitu mengejutkan Zia yang tengah disuapi oleh Zayne.

'Gawat kenape?.' tanya Zia didalam batinan.

"Aciel kekasih tuan mengamuk dan sudah menebas ratusan kepala orang!." ucapan sistem mampu membuat Zia yang ingin menyemburkan minuman jus kemuka Zayne harus ditahan karena tiba tiba mulutnya dibekap menggunakan bibir cowok itu.

Otomatis juga minuman yang ada didalam mulut Zia disedot habis habisan oleh cowok itu. Zayne melepaskan ciuman mereka, jempolnya mengusap pelan sudut bibir gadisnya.

Zayne tersenyum miring sembari bergumam kecil. "Sangat manis dan lembut seperti ada cendol didalamnya. I like it."

'Serius lo? Wah daebak!.' mata Zia membola dengan kagum.

"Sinting kau tuan!." ucap sistem kesal dan menghilang.

"Sayang." pangil Zayne menggunakan deepnya.

"Hmm?." alis Zia terangkat satu.

"Mau pulang atau nginep disini?." tanya Zayne membuat Zia menatap sekeliling. Ya, sekarang hari sudah mulai sore dan cafe yang ditempatinya begitu ramai.

"Pulang."

"Siap tuan putrinya pangeran Zayne."

Zia terkekeh lucu ketika mendengar ucapan cowok itu, geli rasanya tapi juga menyenangkan. Zayne dengan sigap menggandeng tangan gadisnya. Sebelum mereka pergi, Zayne sudah lebih dulu membayar makanan mereka.

Cowok itu menganggkat tubuh mungil gadisnya dijok belakang motor sportnya. Tidak lupa cowok itu memakaikan helm kekepala gadisnya.

Tuk

"Jangan ngalamun." ucap Zayne setelah menegetuk helm yang dikenakan gadisnya. Zia mendongak, bukannya wajah Zayne yang terlihat malahan helmnya ini menutupi penglihatannya.

Zayne terkekeh geli melihatnya.

Cowok itu memperbaiki helm Zia. Kini cowok itu dapat melihat dengan jelas wajah kesal dari gadisnya serta bibir yang mengkerucut lucu.

"Sudah. Kamu bisa melihat wajah saya sepuasmu jika kamu mau, nona." ucap Zayne.

________




Penulis:NVL.EL

ZIARE [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن