8

13K 929 20
                                    

"SEPERTI MATI LAMPU YA SAYANG."

"SEPERTI MATI LAMPUUU."

"CINTAKU PADAMU BAGAI MALAM TIADA BERLALU!."

Kedua orang berbeda gender itu terus bernyanyi dengan keras sembari berjingkat jingkat diatas kasur empuknya. Padahal masih pagi namun keduanya sudah heboh bak pencuri yang tertangkap basah oleh warga.

"Stop it!." suara itu mengalun indah dengan ketegasan yang mampu membuat sang cowok mendadak bedhenti.

"Kenapa sayang?." ucapnya sembari mengelus puncuk kepala gadisnya.

"Capek." jawab sang gadis terlihat raut wajahnya yang sudah mengalir keringat dengan nafas ngos ngosan. Itung itung olahraga dipagi hari.

"Haha sama." tawa sang cowok mencubit pelan pipi chubby gadisnya.

"Maskeran yuk!." ajak sang gadis.

"Hm?." gumam cowok itu.

Gadis itu beranjak dan mengambil dua masker yang ada dilaci. Lalu merobek bungkus masker tersebut dan kembali duduk dikasur.

Zayne mengamati kegiatan yang gadisnya lakukan, dahinya mengernyit kala masker itu membungkus wajah chubby gadisnya.

Gadis itu menenteng masker yang satunya membuat masker itu terlihat seperti wajah meleleh. Zia membungkus wajah Zayne menggunakan masker.

Ada rasa dingin ketika wajah Zayne tersentuh masker tersebut. Keduanya tatap tatapan dengan Zia yang terkekeh melihat wajah planga plongo Zayne.

"Selfie?." alis gadis itu naik turun menawarkan untuk selfie bersama. Cowok itu mengganguk antusias. Ya, dia ingin mengabadikan momen bersama gadisnya itung itung juga pamer kepada sahabat jomblonya.

 Ya, dia ingin mengabadikan momen bersama gadisnya itung itung juga pamer kepada sahabat jomblonya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak terasa sehari mereka sudah melakukan kegiatan bersama kini waktunya pasangan itu beristhirat. Malam hari dengan bintang bertaburan dimana mana tak mengusik kedua pasangan tersebut yang tengah tidur saling peluk memeluk menyalurkan kehangatan.

Ting

Suara robotics terdengar diindra pendengaran Zia. Kelopak matanya sedikit bergetar kemudian perlahan lahan membuka menyesuaikan kegelapan. Disana, gadis itu dapat melihat sebuah hologram terpampang jelas.

"Sistem?." pangilnya lirih.

"Ya tuan." jawab sang sistem.

"Dimohon berbicaralah didalam batinan saja tuan." intrupsi sistem membuat Zia mengganguk.

'KENAPA LO NAMPILIN MISI PAS JAM 00:00 HAH?!.' teriak Zia kesal didalam batinan. Dia capek pengen isthirahat tapi kenapa sistemnya ini malah mengeluarkan misi?.

"Sorry tuan, ini dari atasan saya." ucap sistem penuh dengan penyesalan. Gadis itu menghela nafas kasar dan memilih mengganguk daripada memperpanjang adu bacot yang tak bermutu itu.

ZIARE [END]Where stories live. Discover now