16

6.3K 558 15
                                    

"YOOO GUYS! KITA JAMKOS!." teriakan lantang itu mampu membuat kelas bertambah ramai. Mereka semua dengan sigap bersibuk dengan dunia masing-masing.

Kapal pecah, berisik. Itulah yang kini mendiskripsikan tentang kelas Zia. Cewek itu menatap kelasnya, mengelengkan kepalanya.

Zia berdiri dari duduknya melangkahkan kakinya menuju meja yang berada ditengah-tengah, dirinya juga mengeser kursi-kursi tersebut menghimpit meja yang berada dibelakang dan depan.

Cewek itu perlahan menaiki meja yang dijadikan panggung kecil dengan bantuan kursi yang dijadikan tangga tersebut. Menghirup dan menghela nafas perlahan-lahan.

"HAYUKK KONSER!." ajakan Zia membuat semua orang melongo dan dengan cepat menganggukan kepalanya dengan semangat. Mereka semua mengitari panggung kecil itu.

"MAU LAGU APA NGAB?."

"K-POP ZI!." usul cewek yang rambutnya dikuncir kuda dengan semangat.

"HIP-HOP KEK."

"J-POP ELAH."

"ROCK NGAB."

"DANGDUT AJA ZI!." usul yang lainnya mereka serempak menyetujuinya dengan memberikan jempol. Zia mengganguk saja.

"ZI OJO DIBANDINGKE." mereka semua menggeleng tanda tidak setuju.

"SUARA JANTUNG ISTRI!." mengerutkan alisnya, mereka semua menatap cewek yang sedang memoleskan bedak pada pipinya.

"PECAH SERIBU." sebagian ada yang mengganguk dan sebagian menggeleng tak setuju.

"ANGEL BABY." heh? Semua orang menolehkan kepalanya bingung. Apa tadi? Angel baby? Yang benar saja. Mereka semua menahan untuk tidak tertawa lepas.

"KLEBUS!." usulan itu sontak membuat mereka semua mengganguk menyetujui. Zia mengedipkan matanya tanda cewek itu juga menyetujui usulan cowok yang membawa sapu.

"Dalane rame atiku sepi."
"Angen angen tresno dibales tresno."
"Nyatane tresno dibales maturnuwun."
"Uwis nyaman sempet sayang kok malah ngilang."

Zia mulai bernyanyi, Qilla yang melihat itu menggeleng dengan senyum tipis yang tercetak jelas dibibirnya. Dalam diam Qilla memvideokan momen ketika Zia bernyanyi.

"Lucu." ucap Qilla terkekeh gemas.

"Lama-lama baby kecilku akan ku kurung karena mengemaskan. Rawrrr." Qilla menjilat bibirnya merasa gemas.

Sedangkan, beberapa cowok hanya menatap Zia dalam jauh begitupun El yang begitu menikmati nyanyian Zia yang begitu merdu ditelinganya. Dengan kepala menyender didinding dan tangan dilipatkan didada sembari memejamkan mata.

Aria menatap dalam Zia dengan tatapan begitu memuja dan kagum.

"Ah Kak Zia." rengekan manja itu terdengar lirih.

"Meh lungo angel bertahan loro."
"Nyobo selalu ono meski koe raono roso."
"Roso sing jebul tak rasakne dewek."
"Kebacut sayang ngek i harapan koe milih liyane."

"SIKAT!." serempak mereka yang mendengar itu bernyanyi bersama tampak banyak siswa dan siswi menikmati konser dadakan itu.

Semuanya berjoget ria termasuk Zia yang berada diatas meja tampak ikut hanyut menikmati semuanya.

"Langit e peteng udane soyo deres klebus tekan atiku."
"Cedak e karo aku nanging atimu dinggo wong liyo."

"Wis dalane dadi pelarian."
"Dinggo sliramu sing lagi butuh hiburan."
"Aku sing sayang aku sing berjuang."
"Bagianmu koyo biasane bagian sing nglarani aku wae."

"AUOOO."

"Langit e peteng udane soyo deres klebus tekan atiku."
"Cedak e karo aku nanging atimu dinggo wong liyo."

"Wis dalane dadi pelarian."
"Dinggo sliramu sing lagi butuh hiburan."
"Aku sing sayang aku sing berjuang."
"Bagianmu koyo biasane bagian sing nglarani."

"Wis dalane dadi pelarian."
"Dinggo sliramu sing lagi butuh hiburan."
"Aku sing sayang aku sing berjuang."
"Bagianmu koyo biasane bagian sing nglarani aku wae."

"Bagianmu koyo biasane bagian sing nglarani aku wae."

"HUAAH!." Zia merengangkan ototnya setelah selesai menyanyikan lagu. Cewek itu duduk diatas meja menselonjorkan kakinya yang terasa pegal akibat berdiri lama.

"Udah guys, capek gue ngab." ucap Zia membuat semua orang mendesah kecewa. Padahalkan, mereka semua ingin dinyanyikan lagi. Pasalnya suara Zia tuh merdu cocok banget buat alarm hape sama nada dering telfon.

"Kak Zia nih minum dulu." Aria menyodorkan botol minuman tepat didepan Zia dengan senyum manis yang mengembang.

"Hm." Zia menerima dan membukanya, menegak air tersebut hingga tersisa setengah. Menyeka sudut bibirnya.

"Makasih." ujar Zia menyerahkan kembali botol minum itu. Aria mengganguk semangat sebagai jawaban bahkan mendekap erat botol minuman itu seperti barang berharga.

Qilla yang tadinya ingin memberikan minuman ke Zia harus ia urungkan terlebih dahulu karena kedahuluan oleh Aria.

Qilla meremat botol itu menahan amarah yang bergejolak didadanya. Menatap tajam Aria yang berani-beraninya merebut garis startnya. Mendengus kesal, menegak air mineral itu sampai habis tak tersisa. Saat ini Qilla sedang diselimuti kabut-kabut cemburu.

El maju perlahan memberikan kantong plastik berisi beberapa kotak kardus kecil ke depan Zia. Zia mendongak menatap El dengan alis yang terangkat, bingung.

"Martabak coklat keju, martabak tipis kering, martabak cream cheese oreo, martabak telur, suka?." Zia mengganguk dengan semangat dan mengambil kantong plastik dan membukanya dengan mata berbinar-binar cerah.

Tak ingin kalah, Zayne juga sama memberikan kantong plastik ke depan Zia yang diterima baik oleh cewek itu. Zayne tersenyum geli melihatnya.

"Seblak, batagor, telur gulung, cilok, sosis bakar, kue cubit, siomay, takoyaki, makaroni telur, tahu crispy, sempol, pisang cokelat, suka?." Zia melongo mendengar ucapan Zayne dan langsung mengecek isi didalam kantong plastik itu dan benar saja banyak jajanan yang disebut itu.

"Makasih pacar-pacar Zia yang ganteng!." tersenyum manis dan mengelus rambut mereka berdua secara bergantian.

"Hm." dehem keduanya mengalihkan pandangan dengan semburat merah di kedua pipi.

________





Penulis:NVL.EL

ZIARE [END]Where stories live. Discover now