||Dua Puluh Delapan

5 2 0
                                    

Happy Reading Cinguneun 💙

Pagi ini matahari terbit seperti biasanya, sekarang adalah waktu terakhir Raja Cheol untuk berada di Istana Baek. Sebelum keberangkatan mereka untuk kembali Istana,- Ayahnya So Yeo Raja Baek- ingin mengadakan acara minum teh di pagi hari.

Dan itu laksanakan secepatnya. Dua penguasa ini sudah tiba dahulu di paviliun atas kolam, mereka minum teh seraya berbincang kecil dan sesekali tertawa.

"Hah, tidak terasa acara kemarin malam berlangsung semeriah itu," ucap Raja Cheol.

"Aku senang sekali dengan acara kemarin malam, dan untuk pernikahan Putri keduamu ... Kapan akan di laksanakan?" sambungnya dengan sebuah pertanyaan.

"Itu aku belum terlalu memikirkannya. Tapi, mungkin lebih cepat itu akan lebih baik," sahutnya sambil menyeruput tehnya.

"Ah  ... Lihatlah itu ternyata dua istrimu sudah bersiap rupanya," ujar Raja Baek terkekeh.

Di dua jalur yang berbeda dan dua wanita paruh baya ini berpapasan, mereka saling memberikan senyuman sinis. Ingin rasanya selir Myeong mendahului ratu untuk masuk ke Paviliun. Tapi, ia masih sadar diri akan kedudukannya sekarang.

Ratu Mi Soo sudah menduga selicik apapun seorang Selir dia tidak akan berani bertindak licik di hadapan orang bahkan di Istana orang lain.

"Salam Ratu," sapa selir Myeong.

Ratu Mi Soo langsung masuk ke Paviliun tapi membalas sapaan selir Rajanya. Yang diabaikannya berusaha tetap tersenyum meski dalam hatinya dia begitu kesal dengan perlakuan Ratu pagi ini.

Apa mungkin hubungan persahabatan mereka sedang merenggang sekarang. Seiring berjalannya waktu sikap asli Selir Myeong semakin di ketahui 9leh Ratu Mi Soo, itulah sebabnya semakin hari hubungan mereka semakin kurang baik.

Ratu Mi Soo masuk dan membungkuk hormat pada suami dan juga sahabatnya, "Salam Yang Mulia, Untuk anda juga Raja Jung," ucap Ratu Mi Soo.

Sapaan itu di susul dengan Selir Myeong yang masuk ke dalam Paviliun dan melakukan hal yang sama. Dua wanita paruh baya ini akhirnya duduk di pinggir tempat Raja Cheol duduk.

"Dimana Wan Daegun? Apa dia belum juga bersiap, karena sebentar lagi kita akan melakukan perjalanan kembali ke Istana," ucap Raja Cheol.

"Jeonha ... Mungkin mereka masih bersiap, pasti mereka akan ke sini sebentar lagi," sahutnya.

Di lain tempat Kasim Jung tengah melakukan peregangan. Dia menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Dia sudah cukup lama menunggu Kyuh Wan yang sedari tadi belum keluar juga.

"Kasim Jung mari kita pergi ke Paviliun!" serunya tiba-tiba.

"Da-daegun ... Anda mengagetkanku saja, kenapa anda begitu lama sekali, apa anda kesulitan untuk memakai pakaian?" ujar Kasim Jung.

"Tidak ..., Kalau begitu ayo kita pergi!" ucap Kyuh Wan seraya menyeret Kasim Jung.

"Ah iya, Daegun! Apa anda tidak akan pergi ke kamar Yeo Gongju?" ucap Kasim Jung tiba-tiba.

Langkah Kyuh Wan langsung terhenti, dia memukul jidatnya. "Aku hampir lupa ...," ujarnya.

"Kalau begitu ayo kita pergi ke sana," sambungnya dan berlalu menuju kamar So Yeo.

공주의 비밀 || The Secret Of Princess [On Going]Where stories live. Discover now