|| Dua Puluh Lima

26 5 0
                                    

Happy Reading Cinguneun 💙

Angin malam terasa sejuk menyentuh kelopak bunga yang berada di kamar seorang gadis, dia terdiam menatap burung peliharaannya sambil berpikir tentang apa yang telah dia lihat tadi pagi.

"Bisa saja mereka sengaja menghabisinya agar bungkam, itu adalah salah satu cara agar orang yang sebenarnya tidak di ketahui ... Tapi, kita harus tetap mencari tahu walaupun sudah ada dua korban yang dia singkirkan, apa tujuannya? Jika tujuannya bukan mengarah padamu saja bisa jadi itu juga mengarah pada keluarga Kerajaan ...."

"Pangeran apa anda tidak mencurigai satu orang pun di sini?"

"Ada, tapi aku tidak yakin dia yang melakukannya ... Dan tidak mungkin juga."

"Hah, siapa yang melakukan ini semua?" gumam So Yeo masih melirik burung peliharaannya.

"Putri apa yang Anda pikirkan?" tanya Im Hyun tiba-tiba setelah menyimpan beberapa lilin di kamar gadis ini.

"Tidak ada ... Ah, iya. Sebentar lagi kita akan ke rumah Ayahku, 'kan?" tanya So Yeo lagi.

"Iya, putri. Sebaiknya anda pergi ke area utama Kerajaan pasti pangeran sudah menunggu anda," sahut Im Hyun  tersenyum pada tuannya.

"Benarkah? Kenapa kau tidak memberi tahu aku, mungkin sekarang aku sudah pergi dan tidak membuat pangeran menunggu lama," ujar So Yeo yang langsung keluar dari kamarnya tanpa memedulikan Im Hyun.

"Ah, Putri tunggu aku!" ujar Im Hyun menyusul.

***

Di jembatan, sebuah lampion di gantung di atasnya dengan berbagai macam bentuk dan warna yang sangat indah, sebenarnya sekarang bukan perayaan lampion hanya saja sang Raja yang meminta untuk menghiasnya seperti ini.

Gadis dengan hanbok creamnya tengah menatap langit-langit malam di sana, sambil sedikit tersenyum ia nampaknya begitu bahagia bukan karena acara jamuan malam ini tapi karena akan ada hal yang menakjubkan malam ini.

Dia berjalan melihat ke kanan kirinya yang terdapat sebuah kolam ikan, tiba-tiba terlintas dalam benaknya kejadian saat lamaran keluarga Shin. Waktu, dimana untuk pertama kalinya dia dan si panglima kebenciannya sedekat itu. Tunggu. Kenapa juga gadis ini harus memikirkannya, sekarang dia hanya harus fokus pada acara malam ini, itu saja.

Beberapa saat, suara lembut memanggilnya lantang. Ternyata wanita paruh baya dengan pakaian gioknya tengah menghampiri sambil tergopoh-gopoh yang membuat kening gadis ini mengkerut.

"Ada apa?" tanya So Hyun.

"Se ... Hah, semuanya sudah siap putri," ujar dayangnya setelah mengatur nafas.

"Baguslah kalau begitu, kita hanya perlu menunggu acaranya dimulai," sahut So Hyun tersenyum.

"Putri anda tidak akan menunggu di area utama Kerajaan? Karena tempat untuk anda sudah di siapkan di sana," ujar dayangnya lagi.

"Baiklah kita pergi sekarang," sahut So Hyun berjalan mendahului.

***

Di lorong Kerajaan, tampak gelap. Sesosok pria dengan durumagi putihnya tengah berjalan santai sambil merutuki nasibnya. Sementara sahabatnya itu hanya tak menyangka dengan apa yang terjadi hari ini, sungguh kabar yang baik. Tapi, tidak bagi Young Jae.

공주의 비밀 || The Secret Of Princess [On Going]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz