|| Sepuluh

83 71 222
                                    

"Tuan putri."

Tangannya tak berhenti menggoyang-goyangkan badan sang putri yang tengah tertidur pulas itu. Entah kenapa sang putri begitu malas hingga enggan membuka matanya.

Namun dayang Choi tidak menyerah begitu saja dia terus mengerahkan segala cara untuk bisa membangunkan putri So Yeo.

Hingga beberapa saat dayang Choi akhirnya membawa sebuah ember berisikan air bersih, tentu saja air bersih jika tidak itu akan membuat dayang Choi bekerja dua kali lipat untuk membereskan ranjang sang putri.

Dan Langkah demi langkah mulai di ambil oleh dayang Choi hingga akhirnya posisinya tepat berada di sebelah kanan sang putri. Dayang Choi bersiap mengambil ancang-ancang dan___

BYYURRR...!!

Guyuran air mulai membasahi badan sang putri yang sekarang basah kuyup gara-gara seember air itu juga.

Sontak sang putri kaget karena tiba-tiba saja badan nya di timpa hujan deras yang entah datang dari mana hujan itu. Saat dia hendak bangun dari ranjangnya di lihatnya dayang Choi yang bersujud di depannya dengan ember kosong yang ada di samping nya.

So Yeo tidak berkata apapun dia langsung menyusut wajahnya yang basah dan juga bajunya yang sekarang ini menempel di badanya karena air dari ember itu juga.

"Kenapa kau bersujud di sana?" Tanya So Yeo terheran dengan apa yang dilakukan dayangnya.

"Maafkan aku Putri! Karena aku sudah lancang mengguyur anda dengan air itu." Ucapnya masih dengan keadaan bersujud.

Mendengar apa yang sudah di katakan dayang pribadinya itu So Yeo makin di buat heran, karena kenapa juga dayangnya. Baru pertama kali ini dia membangunkan nya dengan cara di guyur.

"Ah...tidak masalah lagi pula kau begini karena aku sulit bangun kan?" Masih dengan tangannya yang menyusut wajah.

"I_iya putri." Sambil masih bersujud.

"Bangunlah! Sekarang ada apa kau membangunkan ku?

Tapi sayangnya dayang Choi tidak menjawab dia masih bersujud dan karena tuannya memerintahkan dia untuk bangun dia akhir bangun, Namun pertanyaan putri belum dia jawab.

Air itu tiba-tiba membuat badan So Yeo kedinginan. Bulu kuduknya merinding dan badannya bergetar. Dia mengusap-usap badannya sambil beranjak dari ranjang.

"Aku harus ganti pakaian ku, dayang Choi tolong ambilkan pakaian tidur untukku." Ucap So Yeo sambil melangkah masuk ketempat rendamannya.

Dia pikir akan mandi sebentar untuk membuat dirinya pulih dari rasa kantuknya. Sementara dayang Choi hanya memandangi tingkah tuannya itu yang kini masuk ke tempat rendamannya.

"Putri jangan lupa anda berendam yang bersih pakai wangi-wangian juga putri agar anda terlihat harum di depan pangeran!!" Jelasnya sambil begegas menyiapkan pakaian Hanbok cantik untuk tuannya itu.

Mendengar apa yang sudah di katakan dayang pribadinya, So Yeo yang sudah masuk pun kembali mengeluarkan sebelah badannya dari balik pintu.

"Apa! Apa yang kau katakan terlihat harum?" Beonya yang kini melihat dayang pribadinya yang tengah senang menyiapkan baju untuknya.

"Iyah putri anda di suruh oleh Pangeran Kyuh Wan untuk menemuinya di jalan menuju ke Vila kerajaan, kira-kira dia akan menunggumu di perpustakaan putri." Jelas dayangnya lagi sambil masih menata baju untuk tuannya kenakan nanti.

Entah apa yang terlintas dalam benak So Yeo sekarang, mungkin senang? Penasaran? Atau bisa jadi tidak sabar dirinya ingin bertemu dengan pangeran.

Tanpa jawaban apapun setelah ia mendengar penjelasan dari dayang pribadinya itu. So Yeo langsung masuk ke ruang rendaman tanpa keluhan apapun.

공주의 비밀 || The Secret Of Princess [On Going]Where stories live. Discover now