|| Dua Puluh Dua

13 5 0
                                    

Happy Reading 💙

Pagi ini, sang penguasa Joseon tengah tertidur di meja kerjanya dengan buku-buku dan petisi yang berserakan di mana-mana. Kemarin malam dia sibuk membaca petisi-petisi dari para pejabat hingga tertidur pulas.

Seorang Kasim masuk tanpa salam dia tergesa-gesa karena pagi ini Yang Mulia Raja harus mengikuti rapat dengan para pejabat.

"Maaf Yang Mulia ..., Anda harus bersiap pagi ini," ujar sang Kasim seraya membungkukkan badannya sedikit.

Raja Cheol Woon, mengalihkan pandangannya ke arah Kasim itu setelah sadar dari lelap tidurnya meski tatapannya masih belum jelas.

"Ah ... Baiklah. Aku akan pergi sebentar lagi," sahut sang Raja langsung melenggang pergi dari kantornya.

***

Di Paviliunnya So Yeo sudah bersiap dengan mengenakan Jeogori Putih di lengkapi Chima kuning mudanya, tidak lupa Im Hyun memasangkan Daenggi di ikatan rambutnya yang setengah di gerai. Ada satu hal lagi yang belum dia kenakan.

So Yeo melangkahkan kakinya mendekati meja pendek yang berada di pinggir kasur lantainya. Dia mulai membuka sebuah laci kecil di meja berkaki pendek itu dan yang ada di dalamnya sebuah jepit rambut pemberian Kyuh Wan di Festival sakura kemarin malam, seketika senyum tersirat kembali di wajah cantiknya.

Dia langsung menampakkan diri di cermin dan mulai memasang jepitnya tepat di posisi yang sama seperti saat Kyuh Wan memasangkannya kemarin malam di rambut gadis ini.

Bayangan kemarin malam tentang perlakuan Kyuh Wan padanya terlintas lagi saat ia tengah memakai jepitnya. Mungkin saat itu pipinya bersemu merah karena malu, justru dia akan sangat malu tatapan Kyuh Wan kemarin sungguh berbeda dari hari-hari sebelumnya.

"Hmm ...."

"kita pasang ini di ...."

"Di sini."

"Kau sangat cantik."

So Yeo mulai tersenyum sendiri membayangkan kejadian di Festival sakura kemarin malam dan itu membuat Im Hyun yang tengah membereskan kasurnya heran melihat tingkah, Tuannya.

"Putri, kelihatannya anda begitu senang sekali hari ini," ujar Im Hyun yang juga ikut tersenyum.

"Hm, aku sangat senang sekarang lebih bahagia dari sebelumnya," balas So Yeo masih dengan senyumnya yang makin merekah.

"Tapi ...,"

"Tapi kenapa, Putri?" tanya Im Hyun melihat tuannya yang baru saja memperlihatkan wajah sedihnya.

"Ehem ... Aku maluuu ...," sahut So Yeo dengan nada tinggi.

"Malu? apa sesuatu yang membuat Anda malu, Putri?" tanya Im Hyun, Kali ini dia begitu memperhatikan tuannya.

"Aku tidak tahu apa Pangeran Kyuh Wan menyadarinya atau tidak. Tapi, sudahlah lupakan," sahut So Yeo yang balas anggukan dari Dayangnya.

"Ouh ..., Im Hyun."

"Iya, Putri."

"Bagaimana, kalau kita pergi ke dapur?"

공주의 비밀 || The Secret Of Princess [On Going]Where stories live. Discover now