#BAGIAN 16 |

1.8K 96 4
                                    


Seusianya melaksanakan sholat Jum'at bersama para anggota velos yang beragama Islam. aldan langsung pulang ke rumah nya, tak ikut nongkrong di sana

Cklek

Pintu apartemen terbuka lebar, aldan membuka 3 kancing baju Koko yang sebatas lengan nya itu. Dari ruang tamu ia bisa mencium bau masakan yang menggugah selera, ia memang belum makan siang, nasi kotak dari masjid tadi juga ia berikan ke bocah yang tak kebagian nasi kotak

Cowok itu meletakkan peci nya di sofa sana, berjalan menuju dapur dan melihat Lia yang sedang asik menata makanan di meja makan

gadis dengan rambut yang sudah di ikat Cepol itu lantas melirik ke arah aldan yang sedang membuka kulkas untuk mengambil minuman dingin, Lia sontak menahan tawa nya. melihat aldan dengan sarung dan baju Koko nya, seperti nya bukan aldan, tapi Lia tak mengelak kalau memang aldan terlihat lebih adem dan tampan, yang biasanya selalu memakai jaket kebanggan geng nya, celana hitam, sepatu ***. terkesan keren walaupun terlihat sedikit menakutkan karena tatapan nya sangar nya

Bahkan masalah di kantin tadi seketika ia lupakan, ya memang aldan tadi meminta maaf dan mengembalikan handphone nya. sudah lah lupa kan, Lia malas untuk terus berdebat

"ngapain senyum-senyum? kemasukan lo? Sini gue rukiyah, gue tadi denger ceramah pak ustad cara ngusir jin yang ampuh"

"yeh sembarang!"

"abisnya senyum-senyum sendiri"

"lah emang salah?"

"jelas"

"dari mana coba salahnya?" Sinis gadis itu, ia mengambil piring di rak peralatan makan

"mau makan sekarang apa nanti?"

"sekarang, lo juga!" gadis itu mulai mengambil nasi dan lauk yang ia masak tadi. menaruhnya di piring dan memberikan ke aldan

Lia juga sama, mengambil makanan untuk diri nya sendiri. tak ada perbicangan apapun, hanya ada suara sendok dan garpu. Lia juga asik menonton film chibi Maruko Chan di YouTube

"Besok gue ke kantor papa" ucap aldan. cowok itu memang sudah bisa membantu papa nya mengurus bisnis keluarga mereka, Karena bagaimana pun ia yang akan menjadi pewaris Satu-satunya semua aset keluarga nya, dan akan di turunkan ke anak nya, bahkan bisa di hitung harta nya akan cukup sampai 7 turun. Kalo kata aldan sih sampai anak nya menjadi kakek buyut dan mewariskan harta nya juga. padahal punya anak saja belum, tidak, bahkan buat saja belum tapi sudah bisa mengira-ngira haha >⁠.⁠<

"yang di mana?" Tanya Lia, tau kalau mertuanya itu memang memiliki beberapa cabang PT atau perusahaan di beberapa kota dan luar pulau

"dermaga, arah barat"

"mau ikut" seru Lia, itu dekat dengan pantai juga. ingin Lia main ke pantai karena memang sudah lama tak refreshing 

"Gak! gue di sana bukan main-main Lia" tegas aldan, gadis itu tak boleh ikut. itu beresiko jika Lia akan ikut, bukan hanya ke mengawasi seperti biasa namun ada hal yang harus di selesaikan nanti nya

"pelit banget sih, gue gak ganggu kok"

"Lain kali aja, ke kantor yang lain—"

"gak mau gue mau ke sana. ikutt ya please?!!"

you'are my prisoner जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें