#BAGIAN 06|

2.3K 100 15
                                    


      Aldan duduk di dekat jendela apartemen nya, hujan masih berlangsung deras. Ia mengapitkan satu batang rokok di jari-jari nya dan membakar ujung rokok itu, asap putih keluar dari mulut dan hidung nya, ia memejamkan matanya sejenak, sebenarnya ia masih kesal dengan tadi

Lia berjalan keluar kamar nya, ia melihat aldan yang sedang merokok itu asap nya sedikit menganggu nya
ia mengibaskan tangannya di depan wajah nya efek asap rokok aldan, melihat Lia yang seperti tak nyaman ia langsung mematikan rokoknya di asbak

"Lo sejak kapan ngerokok gitu?"

"SMP"

"Gilak, umur 15? Udah ngerokok? emang boleh"

"Gak ada yang bisa ngelarang gue "

Lia menggelengkan kepalanya "gak bagus untuk kesehatan lo"

"Gue tau"

"Terus kenapa nasib ngelakuin?" Aldan mengidikan bahu, Lia berdecak kesal melihat respon cowok itu

Drett

"Al, ada yang nelpon" ucap lia, ia terdiam saat melihat siapa yang menelpon

Aldan mengambil handphone itu, lalu mematikan panggil itu, ia tak mengangkat panggilan dari adela

"Kenapa di matiin?"

"Gak papa"

"Siapa tau kan penting" aldan tak menghiraukan Lia, namun Adela terus menelpon nya

"Berisik banget sih" kesal nya, aldan menghidupkan mode pesawat agar tidak ada yang bisa menelpon nya lagi

"Kenapa gak Lo angkat? Siapa tau penting" ucap Lia malas

"Gak penting"

"Biasanya juga Lo angkat terus nurutin kemauan dia"

"Kenapa?" Tanya aldan yang membuat lia mengerutkan keningnya

"Apa nya?"

"Lo gak suka gue deket sama adela?"

"Gak lah, suka-suka Lo mau dekat sama siapa aja, gue gak peduli, lagian kita cuma terikat pernikahan konyol ini" mendengar kata tak peduli membuat Aldan geram sendiri

"Gue gak deket sama dia"

"Terus?"

"Lo gak perlu tau, bukan urusan Lo"

"Memang bukan urusan gue, kenapa juga gue harus ikut campur" Lia beranjak pergi dari sofa sana, ia meninggalkan aldan yang masih duduk di sana

"ARGHH anjing" umpat nya kesal, ia mengacak-acak rambut geram, ia juga ikut pergi menyusul Lia ke kamar, lia Tampak sudah tidur di kasur itu

Aldan berjalan menuju kasur, ia ikut tidur di samping Lia. Ia melihat ke arah Lia yang memunggungi nya, apa lia itu marah? Itu yang terlintas di benak aldan

Lia sendiri berusaha memejamkan matanya, ia tau aldan di belakang nya
dan ia tak mau menatap Aldan, memang dari awal ia tidak usah memberi harapan lebih di pernikahan konyol ini

you'are my prisoner Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora