BUCIN BUCOT

1.8K 119 4
                                    

SELAMAT MEMBACA
.
.
.

Matahari malu malu memperlihatkan cahayanya karna ia tau nona cantik Flower sedang menikmati tidurnya yang indah, Sungguh sangat pengertian.

Namun berbeda dengan Iren "Nona waktunya bangun ini sudah siang nona" ucapnya pelan sambil menggoyangkan badan Obelia.

Para pelayan dan kesatria yang melihatnya terpekik iri karna yang dapat memperlakukan Obelia seperti itu hanya dua pelayan nya itu 'Iren dan Oliv.

"Nona anda harus membersihkan diri, uang anda menumpuk harus segera dihitung." Sambung Oliv yang batu saja datang dengan gaun kerjanya karna sebenter lagi dirinya dan Iren akan berangkat ketoko untuk membukanya.

Tetapi sebelum mencari cuan untuk nonanya yang pemalas ini dirinya dan Iren harus membangunkan dulu sang empu karna pernah sekali ia dan iren meninggalkan Obelia ketoko dipagi hari sebelum membangunkannya.

Para pelayan mengirimkan surat di jam 3 sore jika sang nona Obelia belum bangun dari pagi hari. itu semua terjadi karna tak ada satupun di kastil yang berani membangunkan singa tidur.

Seperti saat ini "sudahlah aku tau kau membohongi ku Oliv" racau Obelia di kala tidurnya.

~

Setelah membersihkan diri Obelia segera menuju ruang makan bersama Lucas dan saat sampai diruang makan Obelia melihat pasangan persuri yang sedang bergandengan berdiri dipojok ruangan.

"Duduklah Alice" perintah Obelia.

"Tapi Ghio nona?" Tanya Alice dengan perasaan lesu. Karna Obelia sangat baik hati dan mengerti keadaan saat ini dia pun memberikan isyarat kepada Ghio/Lumi untuk ikut sarapan bersama mereka.

Meja makan yang biasanya dihiasi keheningan dan hanya detingan sendok dan piring, sekarang juga ikut dihiasi sengan suara tawa Alice yang sedang bercanda bersama Luminya.

Obelia tak menegur walaupun dia sedikir risih tetapi ketika di lihat dari wajah Lumi bahwasanya dia juga sedikit malu dan canggung dengan tingkah ke kanak kanakan matenya itu.

~

Setelah menyelesaikan sarapan paginya Obelia memutuskan langsung ke ruang kerjanya karna dia sadar kerjaannya pasti sangat menumpuk dan ia juga ingin menghitung hartanya lagi dan lagi.

"Nona apakah ada tidak merasa nona Alice sedikit mencurigakan?" Tanya Lucas yang setia berada di dekat mejanya.

"Tidak. Menurutku itu wajar bagi seseorang yang sudah bertemu matenya" jawab Obelia sambil membolak balik Documen ditangannya.

~

Hari sudah menujutkan pukul 8 malam tetapi Obelia baru saja menyelesaikan semua pekerjaannya selama dua hari kedepan. Dia berniat akan bersantai untuk tiga hari atau satu minggu kedepan.

"Nona anda kelihatan lelah" ucap Iren dan diangguki Oliv. Mereka sepertinya baru saja kembali dari toko.

"Bukan aku tapi kalian" jawab Obelia lalu melenggang pergi menuju Danau.

Namun langkahnya terhenti ketika melihat pasangan persuri itu KEMBALI!!. Alice saat ini sedang berayun manja di tangan kekar Lumi dan Lumi sedang menyenderkan kepalanya di Baru Alice.

"Kau memasuki wilayah ku lagi Lumi" seketika Lumi menegang dan ketika membalik ia menatap Obelia dengan perasaan takut dan malu.

Namun berbeda dengan matenya. Alice tampak tersenyum miring lalu tanpa aba aba menyambar bibir Lumi dengan kasar. Awalnya Lumi mencoba menolak tetapi mungkin karna terbui dirinya pun meluluh dan ya itu berlanjut.

Karna takut semakin menodai matanya Obelia memutuskan kembali kekamar saja dan ingatkan dirinya untuk meminta Iren dan Oliv agar menyirami Pendoponya dengan bunga kembang tujuh ruba BESOK!.

Sebelum benar benar pergi Obelia berkata kepada penjaga diluar Danau "Lain kali jangan biarkan siapapun memasuki kawasan ku termasuk para pelayan dan kesatria terkecuali Iren Oliv dan Lucas." Yang dibalas anggukukan dalam Oleh para penjaga.

"Siap nona"


SELAMAT MALAM PARA KAWAN KAWAN.

ObeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang