PROLOG

7.5K 439 13
                                    

Entah sudah keberapa kali Obelia menjelaskan kepada semua orang bahwa bukan dirinya yang menjebak saudara tirinya Violet akan peristiwa itu.

Tetapi tak satupun orang disana mempercayainya, bahkan ayah dan saudara kandungnya sendiri enggan mendengarkan.

Kakaknya lebih memilih menenangkan Violet--saudara tirinya dibandingkan membela dirinya yang notabene adalah adik kandungnya.

"Buktikan bahwa bukan kau yang menjebaknya dengan pedang ini!" Ucap Duke Hazelt dengan tatapan dingin dan penuh kebencian kepada putri kandungnya dihadapan semua bangsawan.

Obelia dengan perasan kecewa melangkah tanpa ragu kehadapan Sang Ayah diiringi tatapan jijik dari kakaknya dan semua yang berada disana.

Dengan hati yang sudah dipenuhi perasaan kecewa Obelia menarik tangan Duke Hazelt dengan pedang digenggaman sang Duke yang sudah berada tepat didepan lehernya.

Obelia menutup matanya di dalam hatinya dirinya berharap orang itu akan datang dan menolongnya.

Dan hal yang diharapkan pun terujut obelia samar samar mendengar seseorang memanggil namanya walaupun suaranya sangat jauh, namun obelia sudah sangat bahagia akan hal itu dan ketika ingin membuka mata.

Obelia De Hazelt menyayat lehernya sendiri dengan tangan Sang ayah dihadapan semuanya dengan suara erengan kesakitan tanpa air mata.

Itulah yang disaksikan semua yang berada disana namun berbeda dengan yang Obelia rasakan.

Duke Hazelt lah yang mengerakkan tangannya dan menyatat lehernya hingga putus.

Obelia De Hazelt meninggal ditangan sang ayah dihadapan semua bangsawan pada usia 17 tahun dihari debutenya di aula istana israndale.

Jangan lupa mampir di ig aku
@macha.echa

ObeliaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon