MASALALU

3.5K 243 4
                                    

SEMOGA SUKA
.
.
.
.

Kehidupan yang penuh akan cacian dan kekerasan dirasakan Obelia bertahun2 hingga kedatangan tamu yang sangat dihormati sekaligus menggores sedikit warna dihidup hampa Obelia.

-

Saat Obelia tengah menyusuri lorong menuju ruang tamu dibuat heran dengan para pelayan yang tak henti hentinya bergosip.

'Kau lihat putra mahkota sangatlah tampan'

'iyaaa hidung bak perosotan'

'Rahang tegas rambut hitam pekat sepekatnya malam'

'ditambah mata biru laut yang tampak bisa menenggelamkan orang'

'Apa mungkin yang mulia kesini ingin melamar nona Violet ya?'

'Bisa jadi nona Obelia?'

'Hey mana mungkin ada yang mau dengan putri buangan itu!'

Bisik bisik yang masih dapat Obelia dengar, ahh para pelayan bukan lagi berbisik jika menyindir dirinya melain dengan suara yang sedikit meninggi.

Seperti memang disengajakan agar sang buah bibir mendengar, Namun Obelia tak mempermasalahkan bahkan dia juga pernah mendengar dirinya dikatakan 'putri buangan'  oleh keluarganya sendiri.

Dengan anggun dan santai Obelia tetap melanjutkan langkahnya menuju ruang tamu.

Tempat dimana dia akan bertemu dengan sang putra mahkota. Sebenarnya Obelia tak terlalu penasaran akan hal itu tetapi kali ini dia benar benar ingin tau dan ingin menemui calon raja kerajaan ini kelak.

Entah kenapa hatinya menarik dirinya untuk bertemu sang putra mahkota.

Dan sesampainya Obelia didepan pintu putih tinggi nan besar dengan dua penjaga didepannya yang tengah menatap sinis kearah Obelia.

"Maaf nona anda tidak diperbolehkan masuk!." ujar penjaga kiri dengan nada tak suka.

Obelia tak mendengarkan dia tetap melangkahkan kakinya dan ketika ingin mendorong pintu-

Penjaga di sebelah kanan telah lebih dulu mengarahkan pedangnya kelehernya "Berhenti atau-" ucapan penjaga itu tergantung.

Ketika pintu itu terbuka lebar memperlihatkan sang Duke Hazelt dengan tatapan terkejut dan marahnya. Sang kakak tiri--Violet yang tampak terkejut namun ada binar bahagia dimatanya.

Sedangkan putra mahkota---Digo Cleo Navarez tengah menatap Obelia dengan tatapan intens terkejut yang tak dapat diartikan.

"Apa apaan ini!" Bentak Duke Hazelt berangnya. Mendengar itu sang penjaga tetap tak menurunkan pedangnya dari leher Obelia. Yang membuat sang putra mahkota--Digo sedikit kebinggungan.

"Mohon maaf yang mulia Putra Mahkota dan Duke tetapi Nona Obelia tek mendengarkan kami." Ucap penjaga kiri dengan percaya diri.

'Nona Obelia?' Tanya Digo dalam hati. Digo sedikit penasaran siapa gadis yang ada dihadapannya ini. apakah..?

Mata digo membulat sempurna ya dia ingat bawahannya pernah mengatakan rumor mengenai putri duke yang terbuang dan sekarang digo melihat sendiri dengan bukti yang tampak jelas adanya.

"Seorang anak duke harus mendengarkan ucapan anjing penjaga!" Kali ini digo ikut angkat bicara. "begitu?" Lanjutnya lagi.

Seketika membuat sipenjaga menciut akan tatapan yang diberikan calon raja mereka.

"Turunkan pedangmu sialan!" Perintah Digo dengan suara dingin dan menekankan beberapa kata . Yang membuat pedangan didepan leher Obelia terjatuh kelantai dengan cepat.

Bukan hanya sipenjaga. Duke Hazelt dan Violet juga merasakan sedikit ketakutan ditambah hawa disekitar mereka berubah drastis.

Lagian siapa yang tidak tau rumor putra mahkota yang dinilai kejam bahkan Digo tak pandang bulu ketika membantai seseorang.

Sungguh kandidat yang sangat cocok menjadi raja.

Berbeda dengan Obelia, hari ini dimata Obelia Digo adalah pahlawan pertamanya. Selama ini tidak ada satupun yang berani membela Obelia bahkan Ayah dan Kakak kandungnya sendiri.

Baik itu disaat Obelia sedang di hina oleh para pelayan atau ketika Obelia di sakiti oleh Violet. Hal itu lah yang menyebabkan Obelia terkagum akan ketampan dan hati yang dimiliki digo.

ObeliaWhere stories live. Discover now