BENAR BENAR

4.3K 341 8
                                    

LANJUTAN
.
.
.

Melihat itu membuat hati Ascon semakin was was dengan tergesa-gesa dirinya segera berlari kekamar Obelia dilantai dua namun lagi dan lagi dirinya dibuat semakin takut ketika tak melihat satupun orang bahkan perabotan dikamar bernuansa biru laut itu.

"Ck kau dimana?" Tanyanya yang sudah mulai khawatir. Dan ketika ingin meninggalkan kamar itu ia tak sengaja melihat sebuat benda tengah melayang-layang di tengah tengah kamar itu.

Tanpa rasa curiga dan takut Ascon mencoba mendekat dan dari jarak yang dekat ia dapat memastikan jika itu sebuah surat yang di tinggalkan dengan mana sihir agar melayang guna menarik perhatian.

Setelah berhasil mengambilnya dengan sigap Ascon segera membaca surat yang ia yakini dari Obelia dan ya belum sampai di akhir surat air mata-nya sudah memaksa turun tampa diperintahkan.

"Lia" gumam Ascon lirih.

'Kak aku tau beberapa kali kau harus dicambuk oleh Ayah hanya karena menemaniku bermain terima kasih dan maaf karena aku kau harus terluka

Kak aku pamit ya, aku lelah kak aku tidak tahan diperlakukan seperti ini! Aku bukan seorang pembunuh kak! Mana mungkin anak bayi yang belum bisa berbicara dengan tega membunuh ibunya!

Kak aku pergi juga demi Ibunda aku tak mau pengorbanan Ibunda untukku tersia siakan aku harus bahagia agar Ibunda tidak kecewa dengan pengorbanan ini kak!


Lagian kau sepertinya juga sudah mendapatkan seorang adik pengganti

Tolong jangan cari aku kak

Obelia

Seketika badan Ascon tumbang kelantai adiknya benar benar pergi?

'Ibunda maafkan As maaf telah memperlakukan adik seperti itu selama ini!' Tangis Ascon dalam diam.

Mungkin hanya penyelasan yang saat ini menyelimuti hatinya dan dia berjanji suatu saat nanti ia akan menebus kesalahannya kepada sang adik!

Setelah merasa tenang baru lah ia melaporkan perilah ini kepada sang ayah dan ketika sampai didepan ruangan kerja Duke Hazelt Ascon dapat melihat suara bantingan barang-barang disertai suara umpatan dengan histeris.

Tampa memberi ucapan Ascon segera memasuki ruangan itu dengan wajah cemas takut terjadi sesuatu dengan sang Ayah dan ya ketika ia sampai didalam hal pertama yang dapat ia katakan mungkin.

Berantakan!

Semua documen-documen yang biasanya tertata rapi diatas meja sang Ayah saat ini sudah tergeletak tidak tentu tampat.

"Ada apa ini Aya-

Belum sempat Ascon melanjutkan Ucapanya Duke Hazelt telah lebih dulu melemparkan sebuah gulungan kepadanya yang ketika dibaca isinya sebuah surat pernyataan jika Obelia mengundurkan diri atau mencabut paksa marga Hazelt dari namanya.

'Jadi kamu benar benar pergi Lia?' Batin Ascon kembali sandu.

"Ayah kenapa ini bisa terjadi?"

'_'

"Ayah turunkan pasukan khusus untuk menc-

"Dia tidak sepenting itu Ascon!" Tegas Duke Hazelt dengan menatap Ascon tajam.

"Tapi Ayah dia adikku anak ayah dan ib-

"KU TEGASKAN ASCON DIA BUKAN ANAKKU DAN ARABELA!"

"Sebenci itukah Ayah dengan darah daging ayah sendiri?" Tanya Ascon dengan tajam namun irisnya memperlihatakan perasaan sandu.

"Kau tau aku tau dan semua orang tau jika dia pembunuh istri-ku dan juga ibu mu!"

"Kau aku dan semua orang dibutakan oleh dendam kepada bayi yang tidak bisa apa apa bahkan berbicara pun tidak bisa Ayah!!" Teriak Ascon dengan sedikit menaikan oktaf.

Dengan perasaan mengngebu-gebu Ascon berancang-ancang pergi namun sebelum itu ia kembalu bersuara

"Jika Ayah dan Aku benar benar menyayangi ibunda seharusnya kita menjaga peninggalan terakhir ibunda dengan sangat baik!! Agar pengorbanan Ibunda tak sia-sia Ayah!!!!" setelah mengatakan itu Ascon benar benar pergi meninggalkan banyak pertimbangan bagi Duke Hazelt.










TERIMA KASIH

ObeliaWhere stories live. Discover now