DIGO or CLEO

3.1K 199 6
                                    

SEMOGA SUKA DAN INI MASUK LANJUTAN
.
.
.
.
.

Setelah kejadian singkat kemarin, Hari ini Obelia dikagetkan dengan kedatangan seseorang yang mungkin akan membuat nama Obelia buruk dimata Pelayan bahkan Bangsawan.

"Yang mulia ada apa anda mencari saya?" Tanya Obelia santai sambil memandang netra biru laut itu lekat.

Bukan tak sopan menatap anggota kerajaan seperti ini tetapi Obelia tak tahan untuk tidak melihatnya seakan ada maknet yang selalu berusaha menarik matanya untuk melihat netra itu.

Sudah hampir setengah jam Obelia hanya berdiam di bangku taman kediaman Hazelt bersamanya.

Keheningan menyapa

"Boleh saya tau, apa yang nona sukai?" Tanya Digo lembut kepada Obelia. Tampa berfikir terlebih dahulu Obelia menjawab. "Iris mata anda yang mulia,tampak begitu sangat terang dan gelap."

Sungguh obelia membuat digo kalang kabut lihatlah pipi itu sudah memerah seperti pantat monyet. Namun sepertinya Digo masih mempertahankan gaya Collnya.

"Yang mulia anda sedang sakit?. Kenapa pipi anda memerah?." Tanya Obelia polos dengan memiringkan sedikit kepalanya.

Stop! sudah digo tak tahan akan perlakuan ini. Apakah Obelia tengah mengujinya dengan pura pura tidak tau?.

"Kau sungguh menguji kesabaran ku." ucap Digo dengan suara beratnya. tanpa aba aba dan pemberitahuan Digo memajukan wajahnya ke depan wajah Obelia.

Dari jarak yang satu inci ini Digo dapat melihat bulu mata lentik, pipi gembul yang halus, hidung yang tak terlalu mancung tapi tegak, iris amber yang berkilau, bibir kecil yang tampak mengoda iman dan rambut pirang senada dengan irisnya.

"Sungguh sempurna" gumam Digo yang masih bisa di dengar oleh Obelia.

"Mohon maaf yang mulia tetapi ini sangat tidak nyaman. Apakah anda mau menjauhkan sedikit wajah anda?" Gumam Obelia dengan suara pelan dan hati hati.

"Bernafaslah jangan menahan nafasmu lagi." Ucap Digo ketika sudah memundurkan kepalanya.

"yaa" jawab Obelia singkat lalu menghitup oksigen sebanyak mungkin seakan akan jiga lambat sedikit saja dia takkan kebagian.

Melihat itu sukses membuat Digo mengeluarkan Tawa Renyahnya.

"HAHAHA"

Hal itu juga mengkagetkan para pelayan yang berlalu lalang di depan pintu taman dan para penjaga.

Putra mahkota berdarah dingin bisa tertawa? Pikir mereka.

"Kenapa semua tingkahmu sangat mengemaskan?"tanya Digo kepada Obelia. Belum sempat Obelia menjawab Digo berkata lagi. "Jangan panggil saya 'yang mulia atau apalah itu. Tapi panggil nama saja Digo" ucap digo dengan mengelus elus rambut Obelia.

"Bukankah itu tak sopan yang mulia?." Tanya seseorang yang tiba-tiba datang dan sepertinya hal itu membuat Mood Digo hancur.

"Apakah baik ikut campur urusan orang lain Lady?." Tanya Digo tampa melihat lawan bicara. Saat ini dirinya sedang sibuk menata rambut Obelia yang keluar dari jalurnya.

Seperti tidak di anggap keberadaannya membuat Violet tambah kesal, cukup sudah sedari tadi dia hanya diam melihat dua sejoli bak sepasang kekasih. "Maafkan saya yang mulia, saya pamit undur diri." Ucapnya lalu meninggalkan taman dengan perasaan kesal.

"Nona mau memanggilku Digo?." tanya Digo harap cemas.

"Hm apakah boleh Cleo saja yang mulia, saya lebih menyukai panggilan itu." Jawab Obelia yang dibalas senyuman lembut oleh Digo atau Cleo?

"Hah hu Hah hu kenapa bermimpi itu lagi?" Gumam Obelia sambil menetralkan Nafasnya.

"Cleo? Bagaimana kabarmu?" Sambung Obelia sambil menerawang langit langit kamar.


MAAF JIKA KALIAN KURANG PAHAM TAPI SAYA YAKIN KALIAN PASTI PAHAM. INI HANYA MIMPI YANG MEMPERLIHATKAN MASA LALU OBELIA DI KEHIDUPAN PERTAMA.

ObeliaWhere stories live. Discover now