14. Belum Ada Kejelasan

75 14 1
                                    

"Sebaik-baik manusia di dunia ini pasti pernah melakukan dosa, manusia tak pernah luput dari kesalahan."

"Yang dinamakan sahabat itu selalu ada disaat-- Sakit satu maka yang lainpun ikut sakit, bahagia satu maka yang lainpun ikut bahagia, artinya, selalu ada dalam keadaan apapun." __TDA

🌵🌵🌵

"ayah......."

"Ayah bangun......" Aretha memeluk tubuh pak Jodi yang terbaring lemah di brankar rumah sakit.

"Sayangnya Abang, udah ya, ayah baik baik aja sayang. Ayah baik-baik aja."

Aretha menggeleng dia tidak percaya dengan ucapan Abangnya, "ayah sakit gara-gara aku...." Sedunya, seseggukan dengan air mata terus keluar mengalir membasahi kedua pipinya. Mata dan hidungnya sudah membengkak merah.

"Ayah gak baik-baik aja, bang....."

"Ayah sakit gara-gara aku... Hiks.." lanjutnya dan semakin menangis tersedu-sedu. Ya, ini karenanya, ayah sakit dan terkena serangan jantung karenanya. Karena masalah dirinya, Aretha semakin terselimuti rasa bersalah, semua ini gara-gara dirinya.

Angkasa membawa adiknya untuk duduk di sofa yang ada di sana, Angkasa membawa adiknya dalam pelukan. Dia peluk erat-erat adiknya sembari mengelus lamban lamban juga lembut di punggung Adiknya, guna menangkan. Dada Aretha kembang-kempis juga naik turun sesak, perempuan itu meracau, menyalahkan dirinya atas ayahnya yang sakit.

Angkasa merasakan apa yang adiknya rasakan, Angkasa tidak kuat melihat adiknya seperti ini. Ingin marah, ingin sekali Angkasa mengeluarkan semua emosi pada seseorang yang telah membuat keluarganya kacau seperti ini, yang telah membuat ayahnya terkena serangan jantung dan yang membuat adiknya sakit, trauma dan kemungkinan stress, Agam Januarga Abraham.

Ya, lelaki itu, tunggu saja, Angkasa akan memberikan pelajaran kepada lelaki biang dari segala biang yang terjadi di keluarganya.

....

"Hampir tiga Minggu ini kemana aja?"

"Gak ada kabar, menghilang, punya masalah, gak anggap kita teman?"

"Ada kabar Lo merkosa temen sekolah, kenapa?"

"Sependek itu pikiran Lo sampai-sampai ngambil jalan menjijikan itu?"

"Gue gak nyangka Lo bakal berbuat hal keji kaya gitu, Gam."

"ada masalah cerita, minta solusi dan bantuan. Kita ada disini, selama ini Lo anggap kita apa?"

"Kita ngerasa gak berguna banget jadi sahabat, Lo."

"Segapercaya itukah Lo sama kita?"

"Gue kecewa sama Lo."

"Marah banget pas denger kabar ini, kabar yang bahkan kita terima dari mulut orang lain."

"Hahahaha."

Sorot mata marah mereka, datar wajah mereka melihat pada Agam. Keempat sahabat Agam itu duduk berjajar mengeluarkan unek-uneknya pada Agam, hampir saja mereka membenci sahabatnya itu yang sudah melakukan hal menjijikan. Mereka tidak habis pikir dengan Agam, kenapa cowok itu melakukan hal tidak senonoh itu? Dangkal sekali otak yang dimiliki cowok itu.

Agam yang duduk dihadapan mereka diam, Agam menunduk dengan sorot mata yang kasong. Lelaki itu lemah dan daya tubuhnya menurun, wajahnya tidak bersih terdapat beberapa luka. Dahi yang memiliki tonjolan merah, mata bengkak sebelah akibat bogeman, kedua pipi yang merah kemerahan juga membiru, hidung mancung yang patah dan sudut bibir kiri-kanan yang pecah pecah. Sangat menghawatirkan.

Hembusan napasnya putus putus, tubuhnya ringkih bahkan berat badannya telah turun, rambutnya gondrong dan bulu-bulu halus telah tumbuh disekitar rahangnya. Diri Agam yang sekarang tidak terurus, tidak ada lagi Agam yang kekar dan kuat. Dia lemah dan ringkih.

kesalahan | Agam [On Going]Where stories live. Discover now