02. sahabat masa kecil?

274 49 2
                                    

#VOTE! KOMEN DI SETIAP PARAGRAF!!

....

"tata?"

"Siapa Tata Gam?" Semua murid yang ada dikelas itu langsung memusatkan perhatian pada Agam. Celetukan Agam terdengar oleh sahabat sahabatnya.

Agam gelagapan apalagi semua orang melihat padanya, terlebih murid baru itu juga melihat kearahnya. Agam tersenyum kikuk dan menepuk-nepuk meja dengan tangannya. "Tata-tataraktakdung, tata-tataraktakdung... Dung, dung...."

"Eum, maksud gue tata--tataraktakdung!" Lebih baik di pelesetkan dari pada mereka mengira apa apa.

Semuanya ber-oh- saja, dan kembali pada kegiatannya masing masing. Namun, murid baru -- Aretha masih melihat pada Agam, Tata? Kenapa.....

TRIIINGGGGGGG!!!

"SELAMAT BERISTIRAHAT!! MAKAN YANG BANYAK UNTUK MENGHADAPI PELAJARAN SELANJUTNYA. MENUNGGU HARAPAN DAN JANJI SESEORANG PUN BUTUH ENERGI!! SELAMAT BERISTIRAHAT!!"

Suara bell berbunyi, suara dari speaker terdengar. Semuanya tersenyum senang saat mendengarnya. Tidak ada yang mereka tunggu selain jam istirahat dan jam pulang.

Kalau ada sekolah yang menyediakan hanya istirahat dan pulang, maka kemungkinan pasti banyak peminatnya.

"Ayo, kita ke kantin!" Frida menarik tangan Aretha, "Lo tau gak? Makanan kantin di sini enak enak! Apalagi gorengan bakwan buk tukiyem!" Sepanjang perjalanan menuju kantin, Frida berceloteh. Mengenalkan setiap sudut dari sekolahan. Dari kelas kelas, ruangan guru, ruangan ekstrakulikuler, ruangan laboratorium, gudang, kamar mandi dan terakhir mereka sampai di kantin.

"Wah, disini kantinnya besar ya?" Takjub, itulah yang dirasakan Aretha. Dia tidak menyangka kantin di sekolah barunya sangat besar. Seperti pasar.

"Di sini kantin ada dua, pertama kantin untama ini; untuk murid murid, dan satu lagi ada kantin, itu untuk guru guru."

"Jadi kantin guru dan murid terpisah?"

"Iyap!" Frida mengangguk atas pernyataan Aretha.

"Kita duduk di meja ini aja, Lo tunggu di sini biar gue yang pesen. Mau makan apa?"

Karena bingung disini ada makanan apa, Aretha memilih memesan yang sama saja seperti Frida, "sampai aja sama, Lo Frid."

"Okey, tunggu 5menit lagi."

Sembari menunggu Aretha celingukan melihat seisi kantin. Memang sangat amat besar, stan penjual makanannya pun berjajaran. Bangku dan meja banyak, disini tidak akan ada yang namanya tidak kebagian tempat duduk. Enaknya kantin ini juga langsung berpusat pada pemandangan taman sekolah yang asri.

Ternyata murid di sini tidak semuanya langsung menuju kantin, melainkan ada juga yang ke taman, untuk membaca buku dan bercengkrama dengan teman.

"Semoga awal yang membahagiakan, dan tidak ada masalah... Seperti di sekolah lama." Sebuah harapan, dan semoga tidak ada masalah yang datang.

"Pesanan datang......" Frida dengan satu orang, entah siapa itu Aretha tidak mengenalnya membawa pesanan, "soto ayam, dan bakwan. Semoga Lo suka. Ini makanan kesukaan gue di sini."

Aretha mengambil mangkuk bagiannya, "gue pasti suka."

"Makasih, bibi!" Frida berterimakasih pada orang itu.

Keduanya langsung saja menyantap makanan itu, tidak buruk enak juga seperti yang di katakan Frida. Aretha mengangguk angguk menikmati makanannya, "istirahat ada dua sesi, ada istirahat pertama dan istirahat kedua yaitu nanti jam 12, jam nya untuk sholat bagi umat muslim," Tanpa di minta Frida menjelaskan. "Pulangnya jam 3sore."

kesalahan | Agam [On Going]Where stories live. Discover now