BAGIAN 07

920 31 0
                                    

Jangan lupa Follow, Vote and Comen ❣️

Selamat membaca ❣️

----------


Steffi berjalan santai di depan gerbang sekolah, gadis itu baru saja sampai bersama Ayahnya yang sudah pergi saat mengantarkannya.

Rambut indah dibiarkan tergerai begitu saja. Steffi ini mempunyai daya tarik sendiri, wajah yang manis dan juga sikap dewasa yang ia punya membuat siapa saja ingin berteman dekat dengannya. Tetapi, Steffi tidak pernah mau menanggapi mereka semua, karna bagi Steffi, mempunyai sahabat seperti Meika saja sudah cukup baginya.

"Woi Stef!" Steffi terpelonjak kaget saat Kandra mengejutkannya dari belakang. Cowok itu terkekeh kecil melihat raut wajah Steffi yang kesal.

Steffi menatap Kandra dan Galen bergantian. Cewek itu mendengus karna moodnya sudah hilang pagi-pagi seperti ini karna ulah mereka berdua.

"Apa lo!" Tanya Steffi dengan garangnya.

Galen mencubit pelan hidung mancung Steffi, membuat sang empu memukul pelan tangan cowok itu.

"Masih pagi udah marah-marah aja lo, nanti cepet tua baru tau rasa." Galen menyugarkan rambutnya yang sedikit basah karena pagi tadi ia keramas.

"Kalau pun tua juga gue tetep cantik," Balas Steffi dengan percaya diri.

Kandra memutar bola matanya malas. Perhatian Kandra beralih saat iris matanya menangkap Meika yang tengah berjalan lesu di koridor.

"Stef, temen lo kenapa tuh?" Steffi sontak mengikuti arah pandang Kandra. Cewek itu menyipitkan matanya melihat ke arah Meika.

"Gatau, udah ah gue mau samperin Meika. Nanti malam lo jangan lupa kerumah gue, Nyokap bilang kalau Mamih lo mau dateng," Kandra mengangguk atas ucapan sepupunya itu.

Galen berdeham membuat Kandra menatapnya. "Dra, sepupu lo kalau dilihat-lihat cantik juga ya," Ujar Galen.

Kandra tak menanggapi ucapan Galen, cowok itu malah melanjutkan langkahnya menuju koridor.

"Comblangin gue dong Dra," Kandra berdecak sebal karna Galen sangat berisik.

"Selera dia kayak oppa-oppa korea, lo mana mampu kunyuk!" Celetuk Kandra.

"Lah muka gue kan emang kayak oppa korea, lo gak nyadar selama ini?" Tanya Galen dan Kandra pun mempercepat langkah kakinya menaiki anak tangga.

Galen yang merasa di abaikan pun hanya bisa bersabar. Tak apa, jika orang lain tidak percaya jika wajahnya seperti oppa korea, masih ada Mamahnya yang selalu bilang kalau ia hampir mirip dengan chaeunwo.

Steffi memanggil nama Meika, tetapi gadis itu tidak juga memberhentikan langkahnya. Steffi terus berlari kecil dan berhenti kala sudah di samping Meika.

Steffi menatap wajah Meika dari samping, gadis itu menunduk sambil berjalan, raut wajah yang Steffi tahu jika gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

"Hey, lo kenapa? Ada masalah?" Tanya Steffi.

Meika memberhentikan langkahnya. Mengubah posisinya menghadap Steffi. Cewek itu mendongak, kini Steffi bisa melihat wajah Meika yang basah karna air mata gadis itu terus menurun.

Steffi langsung menghapus jejak air mata tersebut. Sebenarnya apa yang terjadi dengan sahabatnya? Mengapa Meika menangis pagi-pagi seperti ini?

"Lo kenapa nangis Mei?" Tanya Steffi lagi.

MEIKA [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz