BAGIAN 05

1K 30 1
                                    

Jangan lupa Follow, Vote and Comen ❣️

Selamat membaca❣️

----------

"Mei!"

Meika yang merasa namanya di sebut oleh seseorang di belakangnya pun sontak menoleh dan membalikkan tubuhnya. Cewek itu menatap Kandra yang berlari kecil menghampirinya.

"Kenapa?" Tanya Meika.

Kandra menyodorkan sebuah coklat berukuran besar pada Meika. Gadis itu melebarkan bola matanya saat melihat coklat kesukaannya.

"Buat aku?" Tanya Meika dan Kandra pun mengangguk.

"Wahh!!! Makasih banyak ya," Meika yang kesenangan pun langsung mengambil coklat pemberian Kandra.

Kandra terkekeh kecil melihat kelakuan Meika yang lucu. Cowok dengan bibir bawah yang terbelah ini kemudian menoleh kala bahunya di tepuk oleh seseorang yang baru saja datang.

"Eh Sen? Baru dateng lo?" Arsenio tak menjawab. Lelaki itu hanya diam dengan kedua mata yang menatap Meika yang sedang tersenyum memandang coklat ditangannya.

"Aku masuk dulu ya, sekali lagi makasih buat coklatnya!" Ucap Meika kemudian berjalan masuk kedalam kelas tanpa menghiraukan Arsenio yang masih juga memperhatikannya.

Arsenio menaikkan satu alisnya. Hal itu membuat Kandra bingung dengan eskpresi wajah sahabatnya.

"Kenapa lo?" Tanya Kandra.

Arsenio menggeleng. "Galen mana?" Tanyanya.

Kandra menunjuk Galen yang tengah tertawa kencang di ujung koridor. Entah apa yang lelaki itu ketawai, yang jelas pasti tidak lucu.

"Gue masuk dulu," Ucap Arsenio dan di angguki oleh Kandra.

Fyi, kelas Kandra dan Galen memang berbeda dengan Arsenio. Jika Arsenio ada di kelas 12 Ipa2, Kandra dan Galen ada di kelas 12 Ipa3. Dan kelas mereka pun bersebelahan.

Arsenio duduk di bangkunya seorang diri. Cowok itu membuka ponselnya dan memainkan game online miliknya.

Samar-samar cowok itu mendengar perbincangan antara Meika dan Steffi di barisan yang tepatnya di sebelah. Terdengar suara Meika yang terus kesenangan karna di beri coklat secara tiba-tiba oleh Kandra tanpa ia ketahui apa maksut cowok itu memberikannya sebuah coklat.

"Kayaknya Kandra ngasih lo coklat buat tanda permintaan maafnya kemarin deh, masuk akal gak sih?" Tanya Steffi.

Meika diam sejenak memikirkan perkataan Steffi. Ada benarnya juga, mungkin saja ini tanda permintaan maaf dari Kandra karna cowok itu merasa bersalah padanya.

"Padahal sebenernya aku gak permasalahin itu. Kandra tuh ternyata baik ya, dia tau aja kalau aku suka sama coklat. Kalau bisa sih sekalian beliin permen lollipop," Steffi memutar bola matanya malas mendengar ocehan Meika pagi-pagi begini.

"Kamu mau gak? Aku belah dua ya," Meika hampir membelah coklat itu tetapi tangan Steffi lebih dulu menahannya.

"Gue lagi gak makan yang manis-manis, sakit gigi." Steffi memegangi pipi kanannya yang sedikit membengkak.

Meika memperhatikannya, ternyata benar bahwa pipi gadis itu sedikit membengkak karena sakit gigi.

Steffi yang malang.

...

Bel istirahat berbunyi nyaring di telinga para murid. Mereka semua berbondong-bondong memasuki kantin untuk mengisi perutnya yang sudah kosong.

MEIKA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang