22. KEGILAAN ANNA

3.1K 150 7
                                    

Di kelas Franetta jam pelajaran sedang berlangsung, sungguh Franetta bosan dengan situasi seperti ini.

Mendadak dirinya bangkit dari tempat duduk, jangan lupa tangan yang ia angkat ke atas mengalihkan atensi guru yang berada di depan.

"Izin kamar mandi"ucap Franetta.

"5 menit"balas guru yang sedang menerangkan pelajaran di depan.

Franetta hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Berjalan di koridor sekolah yang sepi. Wajar jika sepi, ini jam pelajaran. Langkah kakinya terhenti di kamar mandi khusus perempuan.

Dengan santai dirinya membasuh muka di wastafel yang tersedia. Setelah selesai, Franetta pun mematikannya.

Baru saja tubuhnya akan berbalik, seseorang lebih dulu masuk.

Apa-apaan ini?

Dengan santai Franetta menaikan alisnya sebelah melihat Anna. Ya Anna.

"Why?"

"Gak usah sok gak tahu Lo. Semenjak Lo pulang dari rumah sakit semuanya berubah. Lo mengambil semua yang seharusnya punya gw"ucap Anna dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Gak kebalik?"jawaban Franetta yang kelewat santai membuat Anna semakin emosi.

Tersenyum smirik, Anna mengeluarkan sebuah pisau dari saku sekolahnya.

"Cih, cuma pisau"batin Franetta sinis.

Perlahan Anna berjalan ke arah Franetta, mengarahkan pisau tersebut tepat ke dada Franetta.

Sedangkan Franetta?hanya diam, santai.

Sebelum pisau tersebut melayang, seseorang lebih dulu masuk merebut pisau yang di genggam Anna.

"Lo gila?!"bentak Fina, alias sahabat satu-satunya Franetta.

"Kalo iya kenapa hah?!gw gila gara-gara sahabat sialan Lo itu"

"Stres Lo?!tempat Lo harusnya di RSJ"ngegas Fina yang tak terima dengan ucapan Anna.

Kedua tangan Anna terkepal. Menahan amarah yang semakin bergejolak, Anna memutuskan pergi meninggalkan Franetta dan Fina.

"Lo gak kenapa-kenapa kan Net?"tanya Fina dengan melihat-lihat tubuh Franetta dari atas hingga bawah.

"Gak, thanks"ucap Franetta.

"Sama-sama. Sebagai sahabat yang baik gw akan selalu menolong Lo"ucap Fina dengan sedikit kenarsisannya.

Franetta hanya memutar bola matanya malas lalu berlalu pergi.

"Ciri-ciri bestie bngsat begini nih. Udah di tolongin bukannya traktir makanan kek eh malah ninggal pergi. Huh sabar Fin. Sebagai orang yang tidak sombong dan pandai menabung, gw harus selalu sabar. Dahlah"cerocos Fina saat Franetta meninggalkan dirinya sendirian di kamar mandi.

Seseorang yang dari tadi menyaksikan semuanya dari awal pada salah satu bilik kamar mandi berdecih sinis.

Sungguh ia muak dengan kelakuan dia.

o0o

Bel istirahat telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Kantin yang semula sepi mendadak ramai di penuhi murid-murid yang mengisi perutnya.

Seperti hal nya dengan Franetta yang sudah duduk di salah satu meja kantin, tak lupa di iringi suara cerewet milik Fina. Ingin rasanya Franetta menyumpal mulut Fina.

"Net net Lo tau ga"ucap Fina sambil memakan makanannya.

"Gak"singkat Franetta tanpa menoleh.

Transmigrasi Queen MafiaWhere stories live. Discover now