Warning!!!
Dilarang plagiat cerita ini!!tolong hargai karya orang lain.
•••••••••••••
Granetta Azzila Ardinata, gadis penyuka darah karna kejadian masa lalunya. Ia berasal dari keluarga terkenal dengan menduduki posisi terkaya no. 3 di dunia.
"Kau g...
Yuhuu, author kembali lagi untuk menyempatkan up cerita Gimana?masih semangat bacanya kan?
Semangat dong, author udah mikir alur tapi berakhir selalu lupa. Yaudah jangan basa-basi udah basi juga.
"HAPPY READING, YANG GAK SUKA GW SLEDING 🤣"
o0o
Di sinilah Franetta sekarang, di taman belakang sekolah. Dengan siapa?tentu saja dengan mas ketos kulkas.
Sedari tadi mereka berdua hanya diam-diam an tanpa pembicaraan, sama seperti kalian dengan ayang, canda wkwk.
Franetta yang jengah pun akhirnya membuka suara."Kenapa?"tanya Franetta dengan nada kesal.
"Gak"dingin kenan, si ketos sok cool tapi nyatanya emang cool.
"Dasar ketos aneh"gumam franetta tapi Kenan masih bisa mendengarnya.
"Bilang apa barusan, hm?"tanya Kenan dengan nada dingin jangan lupakan tatapan tajamnya setajam cintanya dia ke kamu, eeaakk.
"Ketos aneh"perjelas franetta tanpa beban.
"Ck, Cewe gak peka"ucap kenan datar.
"Buruan bilang"balas Franetta yang cepat-cepat ingin pulang, karena bell sudah berbunyi 5 menit yang lalu.
"Gw antar Lo pulang"tanpa menunggu jawaban franetta, Kenan menarik tangan franetta ke parkiran sekolah.
Berhubung tenaga nya tak sebanding dengan kenan, juga tubuhnya yang mungil membuat Franetta pasrah, mungkin jika ada di tubuhnya dulu bisa aja ia membogem wajah sok ganteng kenan yang memang kenyatannya ganteng.
Sesampainya di parkiran, Kenan memberikan jaket kesayangannya kepada Franetta.
Franetta yang pada dasarnya lagi mode gak peka mengerutkan dahinya.
Kenan yang melihat nya memutar bola matanya malas lalu berjongkok dan mengikatkan jaket kesayangannya pada pinggang franetta.
Franetta hanya diam di perlakukan seperti itu, bukan apa dirinya tak mengerti mau bagaimana. Terlebih jantung nya tiba-tiba berdisko dengan cepat.
"Naik"
•••••••
Kini motor sport milik Kenan terparkir di Parkiran khusus pengunjung sebuah kafe minimalis.
Franetta yang kebetulan lapar hanya diam mengikuti kenan masuk ke kafe.
Mata Franetta tak sengaja melihat seseorang yang sangat ia kenali sedang duduk bersama seorang pria.
"Anna?"gumam Franetta nyaris tidak bisa di dengar.
Ya orang itu Anna tapi anehnya dia bersama seorang pria. Berhubung pria tersebut menggunakan masker membuat wajahnya susah untuk dikenali.
Tapi postur tubuh nya serasa tidak asing?
Pernah melihat, tapi dimana?
"Makan"suara Kenan tak di gubris Franetta yang memang masih fokus pada pikirannya.
"Makan Franetta"kini Kenan bersuara lagi membuat Franetta berdecak malas.
"Hm"dehem nya lalu melahap makanan yang sudah di pesan.
Tanpa sadar sudut bibir seseorang membentuk senyuman tipis, hampir tidak terlihat.
"Kalo nurut kan lucu"
••••••
Sesudah menyempatkan makan, Franetta sudah sampai di depan mansion Anderson dan Williams.
"Thanks"singkat Franetta diangguki kenan.
"Hm. Gw Duluan"singkat Kenan lalu pergi mengendarai motor sport nya.
Berjalan masuk ke mansion, tapi sebelum itu suara berat nan dingin seseorang masuk ke indera pendengarannya.
