Bab. 3 Keluarga Langit.

32 3 2
                                    

"Lebih baik mengalah dari pada serba salah." - Langit.

***

T I G A———-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


T I G A
———-

Sudah hampir pukul sepuluh malam. Aku belum bisa tidur karena perutku yang mulas. Bukan lantaran bakso malang dengan 4 sendok sambal itu. Melainkan karena aku baru saja kedatangan tamu bulanan. Berusaha menahan diri selama berjam-jam dengan harapan rasa mulas ini segera hilang. Namun tak kunjung hilang. Dan sialnya, tak ada persediaan obat mulas di dalam tas.

Saat hendak mengambil ponsel di meja, aku melihat bayangan seseorang di luar jendela. Ketika ku intip dari balik tirai ternyata itu Tante Rosa. Sedang apa Tante Rosa malam-malam disini? Di dorong rasa penasaran, akupun menghampirinya.

"Tante, tumben malam-malam disini."

Tante Rosa menoleh ke arahku. "Ini loh pipa airnya tadi bocor. Jadi barusan Tante nyuruh orang benerin." Jawabnya. "Eh kok belum tidur Bi."

"Iya nih Tan, lagi kedatangan tamu bulanan. Jadi susah tidur." Jawabku.

"Nyeri ya perutnya?"

"Iya Tan."

"Udah minum obat?" Sama seperti ibu-ibu pada umumnya. Tante Rosa ini terlihat sangat perhatian.

"Belum Tan, lupa nggak nyetok obat." Jawabku.

"Ya udah bentar ya Tante ambilkan obat dulu. Kalau nggak di obatin nanti kamu nggak bisa tidur. Tunggu ya." Tante Rosa segera bergegas mangambilkan obat untukku.

Ah syukurlah. Akhirnya ada bantuan. Aku memutuskan untuk masuk, tak tahan berdiri terlalu lama.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Pasti itu Tante Rosa. Aku segera bangun dan membuka pintu.

Yang ku lihat bukan Tante Rosa. Melainkan Langit. Langit lagi.

"Ini Bi," Langit memberikan bungkusan plastik hitam. Namun sepertinya bukan hanya obat.

"Itu ada Nasi sama lauk. Kata nyokap suruh makan dulu baru minum obat." Ucap Langit.

Benar saja. Baik sekali Tante Rosa.

"Makasih ya mas. Maaf banget jadi ngerepotin." Ucapku tak enak hati.

"Nggak kok. Jangan lupa di makan ya. Aku pulang dulu." Jawabnya.

"Iya. Salam buat Tante Rosa ya Mas. Makasih banget."

"Ya Bi, semoga lekas sembuh."

***

Selesai berkemas kamar. Aku bergegas ke rumah Langit untuk bertemu Tante Rosa. Kalian jangan mikir macam-macam. Tujuanku kesana untuk membayar kos bulanan. Kalau memang nanti bertemu Langit, itu bonus namanya.

LANGIT BIRUWhere stories live. Discover now