BAB 38 : MENYATUKAN FREKUENSI BATIN

17 13 0
                                    

Saat group band milik Syawal mulai menyanyikan lagu bertema cintanya—suasana sekitar berubah menjadi hening. Pandangan para siswa yang berada diluar lapangan upacara kini tertuju pada penampilan puluhan pasangan yang sedang berdansa di depan panggung. Beberapa siswa terlihat ada yang merekam moment dansa massal yang belum pernah terjadi sebelumnya di SMA Budi Kasih menggunakan ponsel. Entah tujuaannya sekedar dijadikan status di sosial media atau untuk mengabadikan moment.

Sembari menyanyi di atas panggung—Syawal sendiri juga terkejut melihat peristiwa yang terjadi dihadapannya. Awalnya sang vokalis itu hanya iseng spontanitas menyuruh seluruh siswa yang membawa pacar atau gebetan untuk berdansa menyambut iringan lagu barunya yang menyiratkan atmosfer romantisme. Tak disangka ocehannya itu ditanggapi serius. Syawal pun merasa senang mampu jadi pencetus dansa masal yang perdana di SMA Budi Kasih. Dia berharap pada tahun-tahun berikutnya—dansa massal bisa dipertahankan sebagai tradisi di acara ulang tahun sekolah. Kini dirinya makin bersemangat menyuarakan lirik.

Secara umum—keseluruhan pasangan yang berdansa nampak menari tanpa hambatan. Masing-masing seolah ingin menunjukkan kebolehannya. Gerakan dan ritme mereka sesuai dengan irama lagu. Namun, ada salah satu pasangan yang gerakan dansanya tidak benar-benar mulus. Siapa lagi kalau bukan Raffi dan Melissa.

Dalam posisi berdansa—tangan kiri Raffi merangkul tubuh Melissa, sedangkan tangan kanannya mengenggam telapak tangan gadis itu—namun dengan penuh ke-grogian sehingga menimbulkan kecanggungan yang parah dalam bergerak.

Melissa sendiri pada posisi berdansa sesekali melirik ke arah Harris yang berada di luar area lapangan. Mendapati cowok itu masih terlihat biasa-biasa saja menanggapi dirinya yang berdansa dengan Raffi. Melissa merasa jika gerakan dansanya tidak mampu menghasilkan sinkronisasi yang romantis ala sepasang kekasih, tentu saja itu tak akan bisa membakar api cemburu di dalam diri Harris.

"Raff!" Seru Melissa dengan mata mendelik.

Seketika Raffi menghentikan gerakan dansanya. Menelan ludah mendapati Melissa memelototinya.

"Kumohon jangan gugup. Konsentrasilah pada gerakan yang seirama." Tegur Melissa.

"Ma ... maaf. Aku belum pernah berdansa sebelumnya." Balas Raffi dengan wajah tegang.

"Semua orang disini juga belum pernah berdansa. Begitu pula aku. Tapi lihatlah sekeliling." Perintah Melissa.

Raffi lalu memperhatikan sekitar. Mendapati banyak pasangan yang mahir berdansa. Raffi yakin mereka semua belum pernah berdansa sebelumnya seperti apa kata Melissa. Namun dikarenakan mereka semua terdiri dari sepasang kekasih—jalinan ikatan batin yang kuat diantara mereka seakan menuntun irama gerakan dansa para sejoli itu terlihat sempurna.

Hal seperti itu tak akan bisa dilakukan oleh Melissa dan Raffi. Sebab mereka berdua bukanlah sepasang kekasih. Tak ada ikatan perasaan yang menuntun keselarasan dalam melakukan irama gerakan dansa. Terlebih pikiran Raffi digelayuti kegusaran—dirundung rasa khawatir andaikata Gizel melihat dirinya berdansa dengan Melissa pastinya akan membuat Gizel berang.

"Begini saja, akan lebih baik jika kamu mengikuti gerakanku. Aku akan membimbingmu. Bagaimana?" Melissa memberi saran.

"Ba ... baiklah, tidak masalah." Jawab Raffi.

Mereka lalu kembali melakukan gerakan dansa. Karena Melissa menyuruh Raffi mengikuti gerakannya, alhasil Raffi selalu melirik ke bawah memperhatikan kemana derap kaki Melissa melangkah.

"Psstt ... pssttt." Melissa memberikan isyarat kepada Raffi agar jangan fokus melihat ke bawah. Hal itu hanya akan membuat kaku gerakan dansa mereka.

Raffi menuruti kemauan Melissa. Namun karena tidak lagi melihat ke bawah, membuat Raffi hanya mengira-ngira kemana arah derap kaki Melissa seanjutnya. Dan hal buruk yang tak Raffi inginkan terjadi. Tanpa sengaja, dia menginjak sepatu Melissa.

SURAT CINTA PERTAMAKUWhere stories live. Discover now