[Janji Untuk Ayah] 12

63 60 35
                                    

"Mimpi itu dikejar, bukan ditunggu"

-
-
-
-
-

Selamat membaca

✎﹏

12. Pingsan

"bunda sama ayah udah di pesawat" ujar mas dani kepada dian ketika lampu merah menghentikan motornya.

"ih kok dian baru dikasi tau, gak asih bah orang-orang ini" jawab dian keras membuat beberapa orang yang sedang berada disana menoleh ke arah nya.

"kalo ngomong tu kecil aja suaranya, ngga bagus di denger orang" tegur mas dani.

"ye"

"kalo kamu dikasi tau pasti hari ini ngga mau sekolah, jadi mending gausah dikasih tau" ucap mas dani menjalankan kembali motor nya ketika lampu sudah kembali berwarna hijau.

"puter balik aja mas, kita pulang lagi terus siap-siap jemput bunda sama ayah"

"sekolah lebih penting dek"

"sekolah ngga penting, mana hari ini mapel matimatika lagi makin ga penting jadinya. Mas mau dian mati gegara frustasi belajar, hah? Terus mas ngga punya adek secantik dian. Ter---"

"udah diem" potong mas dani.

"gue bakal diem liat aja" batin dian.

Tidak membutuhkan waktu lama hingga akhirnya motor mas dani berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Dian segera turun dan jalan memasuki lingkungan sekolah nya tanpa berpamitan kepada mas dani. Ia juga menghiraukan panggilan dari mas dani. Bahkan pak edo sebagai satpam disana ikut menegur dian yang terus berjalan, namun dian tetap menghiraukan nya.

"bacot dah sapa aja yang mo manggil gue ga bakal gue respon" batin dian tersenyum miring.

Ia terus berjalan dan tidak mempedulikan orang-orang yang tengah menatap nya bingung dan sinis.

"diaaaann" panggil seseorang. Dian reflek menghentikan langkahnya dan membalikkan badan nya.

"hm?" tanya dian dengan menaikkan satu alisnya.

"apaan anjir sok kul banget" jawab zeta.

Dian memutar bola matanya malas dan melanjutkan jalan nya lebih cepat untuk menuju kelas.

"weh dian hati-hati anjir lantai nya licin habis hujan semalam" tegur zeta namun tidak ada respon dari dian. Malahan dian semakin mempercepat langkah nya hingga akhirnya ia terjatuh.

"BRUK...."

"nah kan dikasi tau juga ngeyel" ujar zeta dengan nada kesal nya.

Dian menatap sinis ke arah zeta dan berdecak kesal "ck".

Ia berusaha bangkit untuk melanjutkan jalan nya ke kelas.

Zeta yang melihat dian kesusahan, segera membantu nya untuk berdiri kembali.

"sini gue bantuin"

"makasih" jawab dian.

Zeta mengangguk dan menopang tangan dian untuk membantunya berjalan.

Janji Untuk Ayah Where stories live. Discover now