[Janji Untuk Ayah] 11

70 72 35
                                    

-
-
-
-
-

Selamat membaca
✎﹏

11. Mimpi

"kamu harus jadi anak yang pinter ya, turutin apa kata ayah. Yang ayah berikan itu pasti yang terbaik buat kamu nak. Mondok ngga bakal ngehalangin cita-cita dian buat jadi dokter. Dian tetap bisa jadi dokter walaupun dian lulusan pondok pesantren"

.....................................................................

Hari sabtu pagi ini diawali dengan Dian yang terbangun dari tidur nya dengan terkejut. Untuk pertama kalinya ia memimpikan seorang wanita yang sangat asing baginya. Siapa wanita itu? Apakah itu bunda? Tapi suara nya sangat berbeda dengan bunda. Perasaan bingung terus menghantui dian membuat beberapa pekerjaan yang sedang di lakukan tidak kunjung selesai.

"dek" panggil mas dani membuyarkan lamunan dian.

"hm"

"kamu nyuci dari tadi belum selesai?" tanya mas dani. Dian hanya menganggukan kepala nya dan terkekeh kecil.

"hah!terus dari tadi ngapain aja belum selesai? Udah hampir 3 jam nyuci baju belum selesai?" tanya mas dani dengan terkejut

"dian mager banget mas" jawab dian dengan wajah lesu.

"sini mas bantu" tawarnya.

"eh, gosah. Dian kan anak perempuan jadi gaboleh mageran. Mas dani masak aja sono dian udah laper" ucap dian.

"dafi udah pesen makanan" jawab mas dani dengan mengedipkan mata kirinya.

"buang-buang duit" ujar dian dengan tangan yang sibuk membilas cucian.

"yodah kamu masak sendiri" jawab mas dani dan segera berlari masuk meninggalkan dian sendiri.

"idih"

Dian memilih untuk meneruskan kegiatan nya. Beberapa menit berlalu tugas dian mencuci dan menjemur pakaian sudah selesai. Ia segera meninggalkan halaman belakang dan berjalan cepat menuju meja makan. Cacing-cacing di perut nya sudah bergejolak meminta makanan.

"lapar banget anjir" ujar dian mempercepat jalan nya hingga ia sampai di tempat tujuannya, yaitu dapur. Ia melihat mas dani dan mas dafi yang sedang asik menikmati makanan. Tanpa basa-basi dian mengambil piring yang terletak di atas meja dan juga sebuah bungkusan yang berada di depan nya. Dian membuka bungkusan tersebut dan terlihat lah makanan yang sangat ingin dia makan saat ini ada di depannya.

"rujak cingur....mas dafi tau aja deh dian lagi pengen makan ini" ucap dian dan segera melahap makanan miliknya.

"dek, habis ini mas sama dani mau ke kampus. Kamu dirumah sendiri gapapa kan?" tanya mas dani.

"gapapa, malah enak dirumah sendirian. Sekalian aja gosah pulang" jawab dian.

"yaudah kita nginep di rumah temen aja, ya dan" jawab mas dafi dengan menepuk pundak mas dani.

"iya"

Dian memutar bola matanya malas dan melanjutkan makan nya.

~~~~~~

"gabut bat anjir" ujar dian meletakkan handphone nya.

Janji Untuk Ayah Where stories live. Discover now