[Janji Untuk Ayah] 10

99 103 40
                                    

-
-
-
-
-

Selamat membaca

✎﹏

10. Sakit

"waktu habis, lembar jawaban nya silahkan di kumpul" ucap bu sarah.

"aihh, belum selesai bu" ujar seorang siswa yang duduk di bangku depan.

"ibu ngga mau tau, pokoknya kumpulkan lembar jawabannya sekarang juga. Ibu hitung sampai 5 yang telat ngumpul ibu alfa" tegas bu sarah.

"ngeselin nih guru" batin dian berjalan menuju bangku guru dengan menatap bu sarah sinis.

"3.............4............... Li-" ucap nya terpotong

"lima setengah" sambung nya.

Siswa siswi yang mendengar hitungan bu sarah segera berlari menuju bangku guru untuk mengumpulkan lembar jawaban.

"udah semua?" tanya nya.

"udah" jawab beberapa siswa.

"kalau begitu silahkan istirahat"

Mendengar itu semua siswa mulai berhamburan keluar kelas tanpa mempedulikan bu sarah yang masih berada di dalam kelas.

Dian berjalan keluar kelas dengan memasang wajah kesal nya.

"weh dian mau kemana?" tanya nadya dengan sedikit berteriak. Namun tidak ada jawaban apapun dari dian. Nadya hanya menggeleng kecil melihat kelakuan dian, ia memaklumi sifat dian hari ini. Bagaimana tidak kesal, dari pagi ia sudah di suruh untuk membantu bu sarah merapikan buku di perpustakaan.

~~~

Dian berjalan melewati ruang kelas 9B, matanya melirik ke dalam ruang kelas mencari sesosok pria yang dari kemarin tidak ia temui.

"mana anjir si rega" batin dian celingak-celinguk mencari keberadaan rega.

Angga yang duduk di bangku depan dekat pintu bingung melihat dian sedari tadi berdiri di depan pintu tanpa melakukan apapun.

"suttt..dian" panggil nya pelan.

Dian sedikit terkejut dan mengalihkan pandangannya ke arah angga. Dian menaikkan alisnya bingung melihat angga yang seperti sedang memberikan isyarat.

Angga yang melihat dian kebingungan segera merobek kertas dari buku yang berada di depan nya saat ini. Angga menuliskan sebuah pesan dan melemparkan nya kepada dian. Dian yang melihat itu segera mengambil ancang-ancang untuk menangkap bola kertas yang terbang ke arahnya.
Dan.....hap.... Ia berhasil menangkap nya.
Dian membuka kertas yang diberikan oleh angga. Di kertas tersebut angga menuliskan bahwa rega sedang tidak berada di kelas. Dian mengangguk paham dan mengucapkan terimakasih kepada angga.

"thanks ya ngga" ucap dian lumayan keras membuat seisi kelas 9B menoleh ke arah dian. Dian melempar kertas yang dia pegang ke tempat sampah dan melanjutkan jalan nya menuju ruang kesehatan sekolah.

"pusing bat pala gue" gumam dian dengan menepuk-nepuk kepala nya.

~~~~~~~~~

Ruang kesehatan sekolah terlihat sepi. Dian membuka pintu secara perlahan dan menutup nya kembali secara perlahan. Ia melirik ke segala ruangan dan tidak terlihat bu asih.

Dian berjalan menuju bilik yang berada di ujung ruangan dengan perlahan. Sesampainya ia disana, dian sedikit terkejut melihat rega sedang terbaring lemas dengan wajah yang terlihat sangat pucat. Dian menghentikan langkahnya dan memilih untuk menelepon nadya. Ia tidak ingin terjadi kesalahpahaman jika hanya ada mereka berdua disana.

Janji Untuk Ayah Where stories live. Discover now