YCMP

1.1K 200 5
                                    











Cengkeraman tangan Jungkook di leher Hamdan semakin erat, dia tidak berniat mematahkannya tapi langsung memutuskannya!

Namun sebelum niatnya benar-benar terlaksana, suara tajam dari sisi lainnya muncul,

" JUNGKOOK!!!! "

Masih dengan posisi dimana Jungkook mencekik Hamdan, sosok lain muncul dengan langkah tertatih-tatih seraya memegang perutnya, wajahnya yang pucat mencoba memberanikan diri untuk mendekat.

" T-taehyung!! T-taehyung!! "

Hamdan berteriak dengan nafas tercekat, hampir tak bisa menarik sedikitpun udara dari hidungnya selain mulutnya yang terus terbuka lebar, kulit wajah terus memerah dan hampir kebiruan, tapi sekuat tenaga berseru, memanggil nama putranya, karena dia tahu, hanya putranya itulah satu-satunya penyelamat hidupnya saat ini.

JungKook hanya melirik dalam diam seperti tidak memiliki emosi berupa kejutan ataupun keluhan, dia hanya menatapnya dengan tenang tanpa mengurangi sedikitpun tenaganya pada leher Hamdan.

" J-Jungkook, A-Ayahku-

Taehyung menggeleng, mencoba lebih dekat tapi melihat sayap perak di tubuh itu perlahan bergerak seolah menuding dirinya dengan ribuan pedang, langkah kakinya segera berhenti di tempat, tak berani maju sedikitpun, hatinya masam dan air mata mengalir, perut bawahnya agak bergejolak yang mana menimbulkan rasa ngilu dan pedih.

" J-jangan bunuh Ayahku....."

Taehyung tidak bisa membohongi hati kecilnya, semarah dan sebenci apapun dia pada ayahnya, pria itu tetaplah ayahnya, di tubuh mereka mengalir darah yang sama, bahkan jika tanpa dirinya, dia tidak akan ada dan tak akan hidup di dunia ini sejak lama. Meskipun sulit tapi itulah kenyataannya.

JungKook memiringkan kepalanya menatap Taehyung seperti melihat sesuatu yang unik. " Meskipun dia menyakitimu? Membunuh ibumu? "

Suara itu begitu datar tanpa nada emosi apapun, hati Taehyung bergetar, sekali lagi menitikkan air mata dari sana, menatap ayahnya yang sudah sekarat, mungkin sekalipun Jungkook melepaskannya kali ini, ayahnya tidak akan selamat dari patah tulang leher atau mungkin koma dalam waktu panjang. Ibunya...

" Dia A-Ayahku-

Ada getaran tak tahu dari mana asalnya, Taehyung jatuh terduduk, menekan perutnya dengan wajah sangat pedih, kesakitan, hampir jatuh berlutut di hadapan Jungkook.

" K-ku mohon...! Ku mohon jangan bunuh Ayahku!! "

JungKook masih menatapnya dalam diam, tapi dalam tiga detik kemudian bunyi suara debuman terdengar sehingga Taehyung harus mengangkat kepalanya melihat apa yang terjadi, hati Taehyung terasa sesak, JungKook benar-benar melepaskan ayahnya, Hamdan mengerang tersendat-sendat dan beberapa kali tersedak karena terlalu banyak menghirup udara dalam keterkejutannya itu. Dia tidak bisa bergerak meskipun satu jari tangannya sendiri, seperti benar-benar lumpuh di tempat.

Taehyung, tidak peduli seberapa sakitnya dirinya, dengan perlahan merangkak mendekati tubuh ayahnya, menangis dan mencoba yang terbaik untuk memastikan ayahnya tidak akan mati begitu saja.

Kabut masih menggulung di udara, belum ada tanda-tanda akan berhenti yang terjadi selanjutnya kaki JungKook perlahan menyentuh permukaan pasir halus dan berdiri agung tepat di atas Taehyung, masih tanpa emosi. Sayapnya yang besar sedikit menekuk ke belakang dan ke atas seperti busur tombak.

" Aku melepaskan nya."

"............." Taehyung masih menangis, tidak begitu mendengar apa yang JungKook katakan barusan, tapi di kalimatnya selanjutnya barulah dia perlahan berhenti menangis dan menatap Jungkook dengan agak linglung.

" Kau adalah milikku dan sebentar lagi bayi itu akan lahir, kau harus ikut denganku."

" A-apa?? T-tapi A-Ayahku-

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama akhirnya Jungkook mengeluarkan suara dengusan lain dari mulutnya.

" Dia tidak akan mati. "

"..............." Taehyung tahu, jika JungKook mengatakan bahwa ayahnya tidak akan mati maka dia tidak akan mati, tapi jujur Taehyung belum sepenuhnya siap untuk semua itu.

JungKook mengulurkan tangannya dan menunggu Taehyung menyambutnya, Taehyung masih terdiam, dengan ragu mengeluarkan tangannya dan membawanya ke tangan JungKook.


..............



Taehyung tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya setelah dia menerima uluran tangan dari JungKook, yang pasti saat ini tepat ketika dia membuka kedua matanya, dia masih berada di pelukan Jungkook yang juga tengah terbang saat ini di udara bersama kedua sayap besar itu.

Untuk pertama kalinya dalam kehidupan Taehyung benar-benar melihat dan mengalaminya langsung apa itu namanya terbang menggunakan sayap........

Taehyung melirik sekitarnya dan sekali lagi terkejut, mereka terbang tepat di atas tengah-tengah lautan biru yang membentang luas, tubuh JungKook pun perlahan juga berbelok seperti akan menukik tajam ke bawah dalam kecepatan tinggi.

" JungKook!! "

Tidak sampai lima detik, air ombak menggulung, ada riak besar baru saja menghantam permukaan laut tersebut, Taehyung terkejut bukan main, menggapai apapun yang bisa dia gapai, tapi sekitarnya hanya ada air laut dan hanya tubuh JungKook satu satunya yang bisa di jadikan pegangan. Taehyung tidak bisa berenang, tentu dia tidak bisa menahan nafas lebih lama lagi di dalam air, tapi JungKook telah melakukan sesuatu seperti diluar nalar, dia dengan cepat menggigit lidahnya sampai berdarah dan memaksa Taehyung untuk menelan darahnya itu, barulah dia berkata,

" Bernafas lah."

Taehyung tidak mengerti tapi dia sempat lengah dan tanpa sadar membuka mulut serta saluran pernafasan lainnya, yang mengejutkan dia bisa bernafas bahkan seperti bernafas dia udara!

Postur wajah Jungkook juga dengan perlahan ikut kembali berubah seperti semula tapi tidak dengan sayap besar itu, tidak membentang hanya menguncup, mengunci dirinya sendiri menjadi tombak kurus dan kurus di belakang punggung Jungkook.

Taehyung menunduk dan tak tahu harus mendeskripsikan sosok apa JungKook itu sebenarnya, karena nyatanya saat ini, dari bagian pinggang hingga ujung kakinya bukan lagi kaki manusia normal melainkan sirip ekor yang sangat besar dan indah, hitam sedikit keperakan tidak seperti sayapnya yang perak murni.

" Kamu-

JungKook tersenyum tipis, menyeret tubuh Taehyung semakin dalam ke dasar laut, Taehyung agak takut, itu gelap dan seperti tidak memiliki ujung dasarnya di bawah sana, tapi JungKook terus menyeretnya hingga dia kemudian berbelok ke sisi kanan, disana ada sebuah batu karang yang hampir menyerupai gua dalam air, membawa nya masuk dan tak bisa melihat apapun selain kegelapan, tapi entah mengapa kedua bola mata JungKook terlihat sangat terang, itu hijau dan berkilat kemerahan sedikit.

" J-Jungkook, k-kamu itu apa?? "








YCMP
TBC

YCMPOù les histoires vivent. Découvrez maintenant