YCMP

992 200 7
                                    










Angin siang hari menyapu luasnya Padang gurun, pasir pasir harus berterbangan, dan ini merupakan salah satu rintangan bagi para musafir yang harus melewatinya karena pasir ini jelas dapat melukai mata dan menghalau jarak pemantauan.

Ada angin yang bergulung, sedikit longgar dan terlihat sosok pria berjubah hitam baru saja menyapu angin tersebut, menerbangkan debu debu di belakangnya.

Matanya yang tajam melirik ke atas puncak menara Giza, berdiri tepat di ambang gerbang pintu masuk menara, menjentikkan satu jari lalu kembali hilang dari pandangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matanya yang tajam melirik ke atas puncak menara Giza, berdiri tepat di ambang gerbang pintu masuk menara, menjentikkan satu jari lalu kembali hilang dari pandangan.

............


Di dalam ruangan yang terbuat dari dinding susunan batu, ada banyak peti di sana, kotak kotak perhiasan tersusun rapi di tepian dinding, ada beberapa barang berharga lainnya yang sengaja di sembunyikan disana, karena ini adalah barang langka. Peninggalan Mesir kuno.

Ruangan itu adalah ruangan terjauh dan terdalam dari bangunan menara Giza, beberapa meter dari atas bumi, dan banyak rintangan untuk bisa mencapainya.

Orang-orang berseragam militer tak terhitung jumlahnya juga ada disana, masing-masing membawa senjata api, terus berpatroli hilir mudik dengan waspada, terutama bagi mereka yang tidak boleh, dilarang bergerak meskipun mereka ingin, terus berdiri, membidik sasaran di pintu, siap menembak kapanpun ada yang mencurigakan dimata mereka.

Tapi sayangnya mereka semua bodoh, meskipun mereka semua telah di lengkapi dengan senjata, berlatih siang malam, tapi tetap saja tidak bisa mendeteksi sosok asing yang kini bahkan sudah berada di ruangan itu bersama mereka, berdiri di atas dinding batu bersandar pada salah satu pilar penyangga nya.

Hah~

Satu helaan nafas terlepas di lepaskan, itu adalah nafas bahaya, salah satu dari mereka jatuh tersungkur dan segera mengundang keterkejutan lainnya. Mereka semua kompak menoleh ke sumber bahaya, tapi hanya perlu satu detik bagi setiap mata yang menatapnya, mereka semua segera jatuh tersungkur dengan pekikan masing-masing memegangi wajahnya yang memerah seperti baru saja di bakar secara paksa di atas bara api. Merah menyala dan melepuh.

Si pelaku hanya menatapnya datar, melompat dan mendarat dengan mulus di atas tanah, berjalan maju, tidak peduli apa yang ada di bawahnya, tetap dia pijak seperti menginjak sampah.


.......



Diluar menara, lima helikopter baru saja mendarat darurat di Padang pasir halaman menara Giza. Helikopter pertama segera terbuka Pintunya dan memperlihatkan seorang pria paruh baya dengan pakaian formal di ikuti seorang tuan muda dengan pakaian tak kalah mahal, tapi jelas tidak ada raut pasti di wajah mereka selain ketegangan.

" Bos! "

" Bagaimana situasi!? "

" Mulai kacau! Bos, mati ikut saya! Ini jalan pintas! "

Dua orang di kelilingi oleh orang orang berseragam militer bersenjata lengkap, membawa mereka masuk ke dalam menara Giza tapi tidak melalui pintu gerbang, melainkan sedikit memutar menuju pintu rahasia lainnya.




......






Disisi lain, rombongan Kim Taehyung sudah berada di tanah Mesir juga, dan bahkan sedang menuju menara Giza.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dan apa tujuan mereka semua berkumpul disana, yang jelas ini juga merupakan kode kecil yang telah JungKook tinggalkan kepada NamJoon sebelumnya.

Semakin kesini semakin berdebar hati Taehyung, ada perasaan tak menentu dihatinya, tapi dia merasa itu bukanlah pertanda baik. Perutnya berulang kali terasa menyakitkan, tapi Taehyung juga tidak pernah mengeluh selain menampilkan ekspresi pucat di wajahnya. Dia tidak ingin membebankan orang lain, cukup sudah mereka mengalami kesulitan saat ini.

Menaiki mobil acak yang Jimin dapatkan dari hasil penyamaran, mereka melaju dengan cepat, membelah gurun Padang pasir yang luas, ada beberapa kali fatamorgana yang mereka jumpai selama membelah gurun tersebut, jelas sangat sulit disini menemukan air, dan untungnya mereka jauh jauh hari sudah memprediksi semuanya.

" Semuanya akan baik-baik saja, kau tidak perlu cemas."

Taehyung mengangkat kepalanya dan menemukan sosok Suga dan SeokJin yang juga menatapnya dengan senyum menenangkan.

" Kau pasti merindukan Jungkook, bukan? Tenang, kamu akan segera menemuinya. "

" Ya, kita akan menemuinya disana."

Taehyung akhirnya tersenyum dan membalas kata katanya dengan lembut dan pelan. " Terimakasih...."

" Lalu..., Apakah perut mu sakit? "

" Tidak..., Hanya sedikit tidak nyaman."

" Kalau begitu izinkan aku mengusapnya untukmu. Aku pamannya, dan anak baik ini pasti akan dengan senang hati menerimaku! " SeokJin dengan semangat mengusap kedua tangannya dengan raut tidak sabar, Taehyung tidak bisa menahannya jadi mempersilahkan nya untuk pergi mengusap perutnya yang sudah sangat bulat itu.

Kehamilan Taehyung agaknya sedikit berlebihan, seperti yang di katakan oleh Jungkook terakhir kali, dia itu istimewa, dan kehamilannya tentu saja juga akan istimewa. Terlihat dari usia kandungannya saat ini yang bahkan belum genap mencapai empat bulan, tapi sudah seperti tujuh atau delapan bulanan karena ukurannya yang melewati batas.

Pakaian yang biasanya dia pakai sudah tidak berguna lagi, untung saja ketika mereka masih di perjalanan setiap kali singgah di kota besar, kelima temannya tidak lupa untuk mengingatkan nya berapa pentingnya menjaga tubuh seperti makanan dan pakaiannya juga.

Terakhir kali kemarin ketika mereka masih berada di Tunisia, J-Hope segera mendorongnya ke arah penjual kain, membeli beberapa buah celana kulot yang cukup nyaman di pinggang dan baju longgar besar yang bisa menutupi perut besarnya itu.


..........



DUARRRRR!!!!

Sebuah ledakan acak terjadi di bawah tanah Padang pasir menara Giza menyebabkan guncangan yang cukup kuat untuk meruntuhkan beberapa tanah pasir ke dasar lembah.

Si pelaku yang baru saja mengguncang kota Giza itu berdiri tepat di tengah-tengah ruangan besar, di sekelilingnya ada banyak orang bersenjata api yang dengan sigap mengacungkan senjatanya itu kepadanya.

Di tetap tenang meski dia tahu tidak akan bisa pergi dengan mudah, jadi dia hanya tetap mengangkat kepalanya, menatap sang pemimpin pasukan dengan wajah acuh tak acuh.

" Jean Sean!! Kau rupanya benar-benar masih hidup! Benar-benar layak mati untukku!! "

" Lama tak jumpa Kim Hamdan...."

" Jangan sebut namaku dengan mulut busuk mu keparat!! Kau adalah anjing iblis yang tak layak untuk hidup di bumi kami!! "

Jean Sean atau Jeon Jungkook menyeringai, " Tidak layak hidup di bumi kalian? Lalu, makhluk seperti apa yang layak itu, katakan padaku. Apakah itu sejenis makhluk tidak tahu balas Budi yang suka menggigit tangan majikannya? Anjing. "

" Kamu!!! Kamu bajingan biadab!! "

" Kembalikan milikku maka aku akan mengampuni mu."

" Bermimpi lah! "





YCMP
TBC

YCMPWhere stories live. Discover now