YCMP

952 196 8
                                    

















Taehyung muncul di menara Giza ketika itu hari sudah sangat siang, panas matahari begitu terik karena dia berada di puncaknya saat ini. Mereka semua sedikit mengeluh, tapi hanya sesaat ketika mereka berhasil menginjak teras Giza tatapan serta aura berubah menjadi kekaguman.

Taehyung menatap Giza yang begitu besar, megah dan penuh arsitektur relief kuno di dinding nya, sedikit menerawang tentang apa yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menatap Giza yang begitu besar, megah dan penuh arsitektur relief kuno di dinding nya, sedikit menerawang tentang apa yang terjadi. Kebetulan secara sepintas dia merasa ini semua seperti Dejavu baginya, tapi dia tidak tahu siapa dan kapan itu terjadi, karena apa yang dia rasakan begitu emosional, meledak ledak seperti akan pecah di detik berikutnya.

Berbagai sumber suara yang memekakkan bergulir di telinga nya, menggema dan membuatnya agak pusing, tubuhnya sedikit oleng tapi Jimin yang kebetulan berada di sisinya segera menahan pundak itu. Taehyung menatapnya linglung,
" Jimin-

" Apa kau baik-baik saja Tae? "

" Aku-

" Awas!!! "

NamJoon sedikit menarik Taehyung dan Jimin untuk mundur ketika gempa acak muncul mengguncang permukaan bumi tempat mereka berpijak, tidak lama tapi beberapa puing batu gugur dari menara dan jatuh berguling ke bawah. Sisi mereka.

Taehyung dan Jimin tertegun, angin bertiup kencang dan badai pasir seperti kembali bermain, bahkan langit yang semula sangat cerah perlahan membentuk suatu yang aneh di atas sana.

" Tidak bagus, sebaiknya kita cepat masuk! "

" Tunggu! Apakah akan aman di dalam sana? Bukankah gempa-

" Tempat berbahaya adalah tempat terbaik untuk bersembunyi." Potong Suga yang setuju dengan argumen NamJoon barusan, memotong pertanyaan J-Hope, SeokJin tidak membantah, dia tipe penurut saja.

" Kalau begitu, tunggu apa lagi? Ayo masuk! " Jimin berseru kencang, dia adalah yang pertama berlari masuk ketika angin membawa pasir akan segera menghantam mereka jika masih berada diluaran sana.








........








Jeon Jungkook menyimpan satu tangannya di belakang punggung, dan satu lainnya digunakan untuk terus menangkis serangan dari Hamdan. Mereka berdua sudah hampir satu jam seperti ini, terus bertarung tanpa henti. Hamdan, meskipun dia sudah sangat berumur tapi tidak boleh di remehkan soal kekuatan nya. Dia adalah seorang mantan mayor yang perkasa pada masa jayanya, hanya sejak insiden meninggal nya sang istrinya lah dia perlahan mundur dan memilih fokus pada bidang usahanya sendiri. Tapi meski begitu, kekuatan nya di militer negara tetap ada karena dia juga merupakan kunci dari keberhasilan mereka.

Semua personil militer yang sejak awal telah di persiapkan tampaknya tak lagi berguna, bahkan mereka kini tak ada ubahnya seperti rongsokan di jalanan, berserakan dan mati mengenaskan akibat melawan kekuatan Jungkook.

YCMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang