YCMP

1.5K 298 26
                                    













Setelah selesai makan malam, Jeon Jungkook menyuruh Taehyung untuk kembali ke dalam kamar dan pergi tidur. Sedangkan dia sendiri masih ada hal yang harus di lakukan.

Taehyung menurut saja, dia tidak banyak tanya, terlebih lagi dia tahu hal itu tidak ada pula sangkut pautnya dengannya, selagi itu dia juga sadar diri, JungKook mau menolong dan membawanya selama ini itupun karena bayi yang ada di perutnya, sedangkan untuk urusan hati, Taehyung tidak ingin terlalu berharap.

Di luar, Jeon Jungkook duduk dengan tenang di ruang tengah, menyerap rokoknya yang masih tersisa setengah kotak. Pintu dari sisi lain bergeser dan memperlihatkan sosok Suga dengan rambut kusut mencuat kesana kemari, sedangkan tangannya menggaruk perutnya yang sedikit tersingkap.

" Apa ada makanan? "

JungKook mengangkat dagunya ke arah meja di depannya yang masih meninggalkan beberapa kotak makanan yang belum terbuka.

Suga tidak lagi basa basi bahkan mengabaikan image nya, membuka dua kotak di antaranya, itu adalah daging ayam kecap serta dasar gulung bersaus tomat.

" Wow! Ini sungguh nikmat! Ahhh.... Sudah berapa lama aku tidak makan makanan ini? Hei Jungkook! Kau dapat uang dari mana ha, sampai bisa memesan banyak makanan ini? "

"..................."

JungKook tidak menjawab, dia terlalu menghayati setiap hisapan dan kepulan asap yang dia hembuskan.

Suga tidak ambil hati, malahan dia mengangguk lucu dengan pipi besar berkata, " Aku mengerti? Kau tidak perlu jawab, aku sudah mengerti! "

" Apa yang kau pahami? "

Dengan tangan penuh tulang ayam setengah daging menunjuk dada JungKook dan berkata penuh sungguh sungguh, " Kau itu ibarat dewa fantasi bagaimana mungkin aku meragukan mu? Meskipun aku tidak tahu sosok apa kau ini, tapi aku dapat yakin, selama aku hidup mengabdi padamu, aku tidak akan mati konyol!? "

JungKook terkekeh, mematikan rokok di tangannya dengan sekali tiup, dan melemparkan nya ke dalam asbak kaca.

" Begitukah? "

" Ya! Ya! "

" Lalu bagaimana jika kau mati di tangan ku sendiri? "

" Itu tidak mungkin."

" Kenapa tidak mungkin? "

Suga menelan ayamnya dan cemberut, tak tahu harus menjawab nya dengan apa, apalagi melihat wajah tersenyum JungKook di depannya itu. Meskipun dia tersenyum, tapi Suga merasa setiap kalimat yang keluar dari mulutnya penuh perhitungan!

Melihat keterdiaman Suga, senyum di bibir JungKook semakin merekah, dan dia sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan lalu berkata,

" Apa kau ingat 499? "

" 499? "

" Dia ada di barat daya, 2km dari sini"

Mata Suga membola, membatalkan niatnya untuk mengambil telur gulung, " Bagaimana kau bisa tahu dia ada di kota ini!? "

" Bukankah kau barusan mengatakan, aku bagaikan dewa fantasi? "

"............ Kau cenayang! "

" 27 menit dari sekarang atau dia akan segera pergi."

" Persetan!! Pria biadab itu!! Aku akan membawa ini! "

Suga langsung berdiri, meraih mantelnya yang baru saja dia dapat di dalam lemari kamarnya, memakainya cepat lalu keluar, tak lupa membawa sekotak telur gulung yang tersisa dua potong juga sekaleng bir.







...........








Di tengah malam yang semakin larut di kota Denver, suara suara dari luar sudah mulai surut, dan hanya terdengar sesekali laju mobil dengan mesin yang sudah di modifikasi akan terdengar, selebihnya senyap, tentu saja, ini sudah larut, siapa yang masih ingin bergadang? Mungkin ada beberapa tapi itu mungkin mereka yang memang sedang ingin kerja lembur?

Kim Taehyung awalnya tidur dengan nyenyak, perutnya sudah terisi dengan penuh oleh makanan makanan enak hari ini, jadi dia bisa dengan pulas untuk pergi tidur. Namun siapa sangka di tengah malam yang sunyi itu dia akan terbangun karena rasa tidak nyaman nya di perut?

Taehyung bergerak gelisah, tangannya dia bawa ke perut lalu mengusapnya dengan lembut, berharap akan mengurangi rasa tidak nyaman tersebut.

Tapi bukannya berkurang, rasa itu malah semakin menjadi, awalnya terasa seperti kembung masuk angin, sekarang sudah sedikit mulas, keringat dingin mulai muncul dan Taehyung mau tak mau harus membuka matanya.

Dia melirik ke samping dan tidak menemukan sosok Jungkook di sisinya, Taehyung pun menghela nafas, apakah JungKook masih melakukan pekerjaan (?) Nya?

Dia ingin duduk, tapi tidak memiliki tenaga, jadi dia hanya bisa membawa tubuhnya miring ke sisi kiri, meringkuk layaknya anak kecil yang kedinginan.

AC tidak bersuhu tinggi, tapi dia merasa kulitnya akan segera membeku sampai ke inti tulang. Tak ada yang bisa dia lakukan selain mengerang pelan.

Taehyung mencoba mengingat ingat apa yang tadi dia makan, itu tidak banyak, dia hanya memakan dua potong paha ayam, sepotong pancakes dan segelas susu ibu hamil......

Tidak ada yang salah... Selain itu JungKook juga bersamanya saat itu, tidak mungkin rasanya pria itu akan membiarkan nya makan makanan yang beracun bukan?

Meskipun Taehyung tidak tahu apakah makanan nya beracun apa tidak, tapi dia yakin Jungkook pasti lebih tahu dan akan memberhentikan nya jika itu terjadi.

Jadi apa ini?

Ini sudah larut, JungKook juga belum kembali, lalu kepada siapa dia akan mengadu?

Suga, kah?

Sebelum dia bisa bergerak sendiri untuk mencoba menghubungi Suga, pintu kamarnya sudah lebih dulu terbuka dan memperlihatkan Jungkook yang masuk dan berjalan dengan tenang ke arahnya.

" J-Jungkook-ah, tolong aku....."

Mata Taehyung seketika langsung berkaca kaca kala melihat sosok Jungkook yang berdiri di sisi ranjangnya, memperhatikannya dengan tenang.

" JungKook, perutku sakit..... Apa... Apakah aku keracunan? "

Ini bagaikan pertanyaan konyol, tapi Taehyung benar-benar hampir kehilangan akal akan rasa yang tengah dia tanggung saat ini.

JungKook merunduk kan tubuhnya dan tangan yang sedingin es itu segera bersentuhan dengan kulit permukaan perut Taehyung yang panas.

Merasakan ini Taehyung seketika menghela nafas lega, tapi tetap saja gejolak aneh di perutnya masih terasa. Di tengah tengah kelinglungan nya, Taehyung bisa mendengar suara decihan dari mulut JungKook.

" Aku akan memberikan nya makan."








YCMP
TBC

YCMPWhere stories live. Discover now