YCMP

1K 208 9
                                    













Rombongan NamJoon pergi ke pusat kota untuk mencari mesin ATM. Setelah menemukan satu, mereka berenam berdiri dan memutuskan untuk membiarkan Suga yang men cek saldo kartu tersebut. Awalnya tidak ada yang tahu bagaimana cara membuka sandi, tapi Suga dengan iseng menekan nomor digit yang sama ketika menggunakan kartu hitam pemberian Jungkook dulu padanya ketika masih di Nebraska dan ternyata benar!

Suga dengan serius menekan setiap instruksi di dalamnya dan keluar dari sana dengan wajah kaku. " Apa, seberapa banyak isinya? " Tanya Jimin dengan tidak sabaran, Suga mendengus dan mengibaskan kartu itu di depan wajahnya sendiri.

" Cukup banyak. Setidaknya mampu membeli sebuah negara maju beserta isinya."

Mereka berlima tercengang, SeokJin dengan iseng menyenggol bahu Taehyung dan tersenyum aneh. " Kau beruntung, setidaknya menjadi nyonya dari seorang psikopat misterius seperti Jungkook, hidupmu akan makmur bahkan sampai 11 penerus generasi mu! "

Taehyung mengerutkan keningnya tapi tidak berkomentar apapun selain terus menatap Suga yang tengah di tanyai oleh NamJoon. " Itu bagus, kalau begitu bisakah kita menggunakannya untuk membeli sebuah laptop? Aku butuh itu untuk perjalanan kita kali ini."

" Bisa."

" Bung~ setidaknya kita harus cari tempat makan dulu, bukan? Kau tidak lupa kalau nyonya kita ini sedang hamil? Bos kita bisa mengamuk jika tahu istrinya di telantarkan, lagipula ku rasa yang lain juga sudah lapar saat ini." J-Hope menceletuk dan merangkul pundak SeokJin di sampingnya. NamJoon melihat Taehyung yang masih diam lalu mengangguk.

" Ayo cari tempat makan."

.......



Selesai makan, mereka kembali berjalan menelusuri setiap jalanan. Jimin J-Hope dan SeokJin menjaga Taehyung yang sengaja mereka suruh tinggal di sebuah taman persimpangan jalan, sedangkan Suga pergi bersama NamJoon untuk membeli laptop itu.

" Apa yang kau pikirkan? " SeokJin merangkul pundak Taehyung dan melirik ke arah wajahnya yang terlihat kebingungan sejak awal bahkan sejak dia bangun di rumah sakit itu. Jimin dan J-Hope juga ikut menatapnya.

Taehyung melirik sebentar dan menggeleng pelan.

" Apakah perut mu tidak nyaman? "

" Tidak, aku baik-baik saja."

" Lalu, kenapa kau dari awal hanya diam? Apakah terjadi sesuatu? " Jimin pun ikut bertanya, dia jarang merasa peduli dengan orang lain selain dirinya sendiri, tapi kali ini dia merasa harus peduli dan tidak bisa terlalu egois, apalagi jika bukan karena Taehyung, mungkin JungKook tidak akan mau menyelamatkan mereka sampai saat ini......

Taehyung sekali lagi menghela nafas pelan dan menatap ketiga pria yang sudah dia anggap sebagai teman dekatnya sejak masih berada di ADX Florence dulu itu. " Aku.... Mungkin hanya sedang merindukan Jungkook."

SeokJin yang sedikit paham mengenai emosi dari setiap orang hamil pun dengan lembut mengusap pundaknya dan mencoba untuk menghiburnya sedikit. " Kita mungkin tidak tahu rindu seperti apa yang kau rasakan saat ini, tapi percayalah Jungkook akan baik-baik saja dan kalian berdua pasti akan bertemu dan bersama lagi?"

Taehyung tersenyum kecil dan mengangguk, kembali menunduk untuk menyembunyikan emosi di wajahnya. Dia tidak berbohong soal merindukan Jungkook, tapi dia memiliki pikiran lain yang mana hanya dirinya sendiri yang tahu saat ini.

Jika di gabungkan dengan sosok yang tak sengaja dia lihat di laut kala itu dan bersamaan dengan sosok Jungkook yang muncul dari arah laut seperti yang di katakan anak tadi, bukankah itu berarti dia......

Taehyung tidak bisa menebaknya dengan pasti, hanya saja jika apa yang dia duga itu benar, lalu apa yang hilang di maksud oleh Stevan waktu itu? Lalu apa yang selalu Jungkook kejar bahkan sampai menyebrangi setiap negara dan benua sejauh ini?

.......

Di sisi NamJoon, mereka berdua sudah selesai mendapatkan laptop dan kini tengah memprogram masih tak jauh dari lokasi untuk mencari jaringan terbagus dalam mengakses data.

" Apa yang kau cari? "

" Kita tidak bisa berlama-lama di sini, kita harus segera pergi, aku akan mencoba mencari penerbangan yang bisa membawa kita ke Mesir, tapi sepertinya tidak bisa, jadi kita hanya bisa pergi ke Roma sebelum terbang ke Turki lalu Mesir."

" Begitu jauh? "

" Ya begitulah."

" Sebenarnya apa yang JungKook cari sampai sejauh itu? "

NamJoon juga tidak tahu harus menjawabnya seperti apa, jadi dia hanya bisa mengangkat bahu dan berkata acuh. " Entahlah, tapi tugas kita hanya perlu menjaga Taehyung, karena aku merasa ada yang tidak beres sejak kita berada di kapal hari itu."

" Apa? "

" Kau tahu Suga, aku sudah lama memperhatikan ini bahkan sejak kita masih di ADX Florence waktu itu. JungKook terlihat sangat berbeda dari yang lain. Dia bukanlah seorang penjahat ataupun psikopat gila seperti kasus lainnya, tapi dia memiliki sesuatu yang sepertinya membuatnya terdorong ke tepi jurang. Jadi pilihan hanya ada dua, di bunuh atau membunuh untuk bertahan hidup. Aku berpikir begitu."

Suga merenung, sebagai seorang mantan profesor ilmuwan gila akan kehidupan. Suga sebenarnya juga pernah melakukan penelitian terhadap Jungkook tanpa di ketahui oleh siapapun. Dia juga cukup curiga, tapi anehnya lagi, dia melihat tubuh itu sangat bersih dan mulus tanpa ada seperti kelainan yang mungkin jejak dari suatu kecelakaan kejahatan. Di tambah lagi adanya seperti kekuatan gaib yang selalu meneror mereka kala itu.....

Lalu, tak hanya disitu, awal dirinya bergabung di hutan perbatasan Denver pun juga begitu, bagaimana mungkin seorang manusia bisa berbicara fasih dan mengerti arti bahasa tubuh hewan? Mengubah daun menjadi penampilan yang menarik? Masih banyak lagi dia temukan hal ganjil sejak bersama Jungkook, sampai di kapal hari itu.... Pria itu tampak sangat berbeda...

Apakah dia sesuatu makhluk Immortal yang melegenda di buku cerita fantasi anak anak?

Di katakan tidak masuk akal, tapi kisah hidupnya bahkan dimulai sebelum ada mereka.... Ucapan direktur hotel Omaha Downtown, ucapan Stevan dan istrinya..... Bahkan Jungkook pernah ikut dalam perang dunia dulu!?

" Suga, bukankah kau seorang ilmuwan, apakah kau menemukan sesuatu yang aneh padanya? "

Suga menatap NamJoon dengan pandangan aneh, jarang melihat mantan ahli hukum ini ingin tahu mengenai pekerjaannya yang gila itu.

" Tidak, dia mulus."

NamJoon tiba-tiba menyeringai, jelas tidak setuju. " Kau tampaknya melewatkan sesuatu, tapi mata ku pasti tidak pernah meleset. Meskipun aku tidak menyukai pembelajaran struktur tubuh, tapi aku ingat bagaimana struktur tubuh manusia yang normal, dan JungKook jelas sangat berbeda. Lain kali perhatikan dengan serius punggungnya, maka kau akan melihat gambaran struktur tulangnya yang agak berbeda dari yang lain. Percayalah."


YCMP
TBC

YCMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang