YCMP

1.5K 279 23
                                    










" Kalian kembali? "

Ketika itu langit masih gelap, ini masih begitu dini untuk bangun tidur, tapi berbeda dengan JungKook yang memang tidak tidur sejak pelepasan malam panasnya bersama Taehyung.

Membiarkan Taehyung tidur dengan nyenyak di kamar mereka, dia beralih keluar ruangan, duduk di ruang tengah depan TV yang menyala, menampilkan berita berita populer harian negara Amerika.

Waktu masih menunjukkan pukul 3 lebih sedikit dini hari, pintu depan terbuka dan muncullah sosok Suga dan di ikuti sosok pria berwajah lebam lebam, berjalan seperti kakek yang sudah terkenal osteoporosis parah di belakangnya.

Suga masuk dengan santai, bahkan menyambar kaleng bir di atas meja dan menegak nya hingga habis barulah berkata, " Bos, jangan salahkan aku, itu dia sendiri yang terus mengikuti ku."

JungKook tidak memberikan respon apapun, dia terus menatap layar TV.

" Hehehe... Hallo Bos? Kita bertemu lagi disini rupanya? Apa kabar-

" Jangan cemari udara segar ku, Park"

Pria berwajah lebam, Park Jimin, seperti yang di katakan JungKook sebelumnya dengan inisial 499, tercengang, entah mengapa setiap kali dia berhadapan dengan sosok yang duduk acuh tak acuh itu selalu membuat otaknya lemot, bahkan sejak awal mereka di pertemukan di penjara ADX Florence kala itu, dan sekarang terulang kembali.

" Pria bau ini...!! Kemari kau setan! "

Suga terlihat kembali emosi, bahkan tanpa pikir panjang menarik tangan Jimin dan menyeretnya menuju dapur, disana ada kamar mandi kecil

JungKook kembali diam, mengabaikan keributan yang di buat oleh Suga dan Jimin, sebaliknya dia perlahan bangkit dan berjalan menuju pintu kamarnya.

Disana, Taehyung masih bergelung dengan nyaman di balik selimut mereka, tubuhnya yang polos pun juga sedikit terlihat dari pundaknya yang tersingkap.

Dia duduk di sampingnya dan mengusap pipi kemerahan itu dengan lembut.

Merasakan kegangguan dalam tidurnya, Taehyung pun dengan enggan membuka matanya begitu susah payah.

" J-Jungkook?? "

Suaranya sangat berat dan serak, setelah bertempur semalaman dan terus mengerang dari waktu ke waktu kini dia mulai merasakan efeknya, sakit dan sedikit tidak nyaman.

" H-haus... "

JungKook dengan telaten mengambil cangkir air minum di sisinya dan membantu Taehyung untuk duduk lalu membawanya minum.

Taehyung meringis, pinggangnya begitu sakit, ngilu dan terasa seperti ada perpindahan tulang.

Selagi Taehyung minum, tangan Jungkook bergerak di sekitar panggul nya, mengusap dan memijatnya dengan baik.

Tapi sesaat kemudian tanpa aba-aba dia pun segera mengangkat tubuh Taehyung yang masih telanjang bulat dan membawanya menuju kamar mandi.

" JungKook! "

Taehyung buru-buru menyembunyikan wajahnya di dada Jungkook, dia benar-benar malu karena tindakan JungKook saat ini, dia jelas telanjang, bagaimana bisa pria itu bersikap santai dan biasa saja ketika membawanya seperti itu?

" Mandilah, aku akan menunggu diluar pintu."

Taehyung hanya berdengung, memalingkan mukanya yang sudah merah jambu, tubuh itu di letakkan di atas kloset duduk dan JungKook segera pergi keluar begitu saja, meninggalkan Taehyung yang sudah tak tertolong lagi malunya.

Pintu di tutup dari luar dan Taehyung segera menghela nafas lega, dia dengan malu-malu menatap dirinya sendiri dari pantulan kaca besar disana, ada banyak bercak ungu, jejak jejak cinta di sekitar pangkal kakinya dan perut kembung.

Taehyung jelas mengingat semua adegan yang berlangsung semalam, dia tidaklah benar-benar di kuasai oleh JungKook, tapi apa yang membuatnya tak bisa membantah adalah tubuhnya sendiri lah yang bergerak sesuai perkataan pemuda itu.

Taehyung menghela nafas dan menekan tangannya pada kolam wastafel, berdiri lalu dengan tangannya yang lain mencoba menekan perut bawahnya yang kembung, mengeluarkan apa yang mungkin tersisa disana.

Alis Taehyung sedikit berkerut, menunduk dan melihat tidak ada jejak jejak kebocoran, dia kebingungan.

Ukuran perutnya jelas bukan seperti itu awalnya, jadi dia yakin itu pasti cairan semalam, namun kenapa tidak bisa keluar?

Taehyung mencoba sekali lagi menekan bahkan dengan memaksa menghilangkan rasa malunya, dia mengulurkan jari tengahnya untuk masuk ke dalam, namun tetap saja, tidak ada apa-apa, kosong, seolah olah sekalipun cairan itu benar-benar ada, itu telah di kunci di dalam sana dan tak di perbolehkan keluar.

Taehyung mengerang, berpikir positif saja, jadi dia dengan tertatih tatih bergerak kaku menuju bak mandi dan duduk disana untuk waktu yang lama.

Mengambil sabun cair beraroma bunga mawar lalu menuangkan nya ke air tersebut. Selagi mandi dan mengusap air sabun ke seluruh tubuhnya tanpa peringatan pipinya  kembali bersemu, dia tak berpikir untuk mengingat kembali adegan panas semalam.......

Taehyung awalnya tak menyangka kalimat memberi makan yang di maksud JungKook adalah ini....

Diam diam dia merutuk, jadi haruskah setiap perutnya sakit, JungKook akan memberinya makan dengan konsep yang sama seperti semalam?

.................


JungKook mengangkat Taehyung yang sudah berpakaian lengkap menuju ruang tengah, disana sudah ada Suga dan Jimin yang mana membuat Taehyung agak terkejut.

" K-Kau?? "

" Halo? Kau 517, benar? Aku 499, kita bertemu lagi...."

Taehyung tidak datu apa yang telah terjadi selama dia berada di kamar semalam, bagaimana caranya mereka bisa menemukan pemuda itu?

" Jaga sikapmu."
Cetus Suga dengan wajah sinis.

Jimin menoleh dan menatapnya dengan bingung, " Kenapa? Aku hanya ingin menyapanya? "

" Kau! Jika kau masih ingin bergabung dengan kami, maka jaga sikapmu apalagi kepada dia " tunjuk nya pada sosok Taehyung lalu melanjutkan, " Karena dia kekasih Bos Jeon! "

Jimin mengangguk angguk tapi sesaat kemudian dia malah tercengang, menatap Taehyung yang kini tengah di suapi oleh JungKook dengan tatapan tak percaya.

" Kau serius? "

" Tak percaya? Coba saja maka sedetik kemudian kepalamu putus. Kekasih bos sedang hamil, asal kau tahu saja."

"................"

Jimin semakin tercengang, adakah pria hamil di dunia saat ini? Dia menggelengkan kepalanya dramatis, tak heran, ini adalah dunia ajaib baginya, bahkan operasi gender saja sudah ada sejak dahulu kala, dan dia juga tak menyangka akan menjadi pelaku pembunuh cukup banyak selama ini, jadi, kenapa tidak pria hamil?

Tapi......

Jimin kembali menoleh pada Suga yang sedang menyesap kopinya dan bertanya bodoh, " Suga~ lalu bagaimana denganmu? Apakah kau bisa hamil juga? "

Ada keheningan, Taehyung menatap Suga dan Jimin dari sudut pandang nya, ingin tahu apa yang akan terjadi setelah ini, tapi apa yang dia lihat rupanya cukup mengejutkan.

Suga mengambil bantal sofa dan menekannya ke wajah Jimin,

" Mati kau! Mati kau Jimin!!! "

YCMP
TBC

YCMPWhere stories live. Discover now