YCMP

1.5K 296 42
                                    











Perjalanan menuju kota Denver masih berlanjut, Jeon Jungkook terus memimpin di depan bersama Taehyung yang berada di punggungnya, tertidur dengan tenang.

Di belakang mereka ada sosok Suga yang mengikuti dengan kondisi linglung. Dia membawa tas anyaman berisi buah buahan di punggungnya dan terus menguap sepanjang jalan. Dia bahkan beberapa kali tersandung dan hampir terjerembab ke tanah karena akar semak pepohonan.

Matahari belum sepenuhnya terbit, jadi perjalanan di dalam hutan benar benar sangat gelap di tambah dengan pepohonan nya yang rimbun.

Suga pun tak bisa lalai, dia terus bergerak cepat menyeimbangi langkah kaki JungKook, karena hanya pria itulah yang memiliki Indra terang di malam hari, bola matanya bahkan tanpa sadar sedikit bercahaya merah bila di perhatikan dengan jelas.

" Hei kawan, apakah kita masih jauh? Kau tahu kaki ku rasanya ingin patah? Aku mengantuk! Aku butuh tidur~ "

JungKook mendengus, menepis daun paku liar yang merentang di depannya, " Di depan."

Mendengar ini mata Suga yang sudah tinggal 5 Watt itupun segera terbuka lebar, dia bahkan menyongsong Jeon Jungkook dan berdiri di sampingnya dengan senyum lebar.

Mereka saat ini berdiri tepat di pinggiran kota Denver, sedikit saja mereka turun maka itu sudah melewati batas hutan.

" Tunggu apa lagi!? Ayo kita turun! "

Suga tampak begitu semangat untuk segera memasuki kota, tapi JungKook tetap tidak bergerak, jadi bagaimana mungkin dia bisa pergi?

" Jung? "

JungKook tidak turun, dia perlahan menurunkan Taehyung yang sudah mulai bangun, pemuda itu menyipitkan matanya dan sedikit menguap, menatap sekitarnya barulah dia sadar.

" Kita sudah sampai!? "

JungKook tidak menjawab, dia berdiri tegap lalu bersiul, Suga dan Taehyung juga berdiri diam, menunggu pertunjukan apa yang akan JungKook berikan kepada mereka.

Setelah menunggu hampir lima menit yang mana membuat Suga kembali menguap untuk kesekian kalinya, tak juga ada tanda tanda sesuatu akan terjadi selain seekor burung kecil sebesar burung puyuh terbang rendah dan melepaskan sehelai bulunya di telapak tangan JungKook lalu kembali terbang jauh.

JungKook menunduk kepalanya, membawa kepalan tangan berisi bulu burung tadi ke dekat mulutnya, merapalkan beberapa patah kata lalu sebuah asap yang entah bagaimana caranya muncul di tangannya itu pula.

Asap itu tidak berwarna dan juga tidak berbau, hanya dengan perlahan hilang menyisakan sebuah kalung cantik berbandul batu safir sebesar kuku kucing dewasa.

Tanpa banyak kata kalung itu dia pasangkan ke leher Taehyung, dan membuat Suga bertanda tanya sendiri
" Kenapa hanya Taehyung? Bagaimana dengan ku? "

JungKook pun membalasnya dengan nada bodoh, " Kau tidak hamil bayiku, jadi buat apa untuk mu? "

Dengan itu Suga tercengang, refleks memegang perutnya sendiri yang baru saja berbunyi, dia lapar.......

" JungKook, kalung ini....? "

" Jangan lepaskan selain aku yang melepaskan. "

"................."

" Masih ada waktu, tidurlah."

Jeon Jungkook menjentikkan jarinya lalu sontak Taehyung maupun Suga jatuh tertidur.

Bedanya Taehyung jatuh ke pelukan Jungkook sedangkan Suga jatuh bebas ke atas tumpukan daun kering.






..............










Waktu terus berlalu dan entah sudah berapa lama keduanya jatuh tertidur selama ini, yang pasti ketika Taehyung bangun, dia sudah berada di atas sebuah ranjang besar nan empuk, berselimut putih dan tubuhnya juga sudah berganti pakaian dengan maju tidur santun putih pula.

Di dalam ruangan yang luas itu, hanya ada Taehyung sendiri, dia ingin berteriak tapi dia rasa percuma, lagipula dia juga haus dan kebetulan ada setabung air mineral di dekat kepala ranjang.

Taehyung meraihnya dan meminumnya tanpa rasa curiga. Air itu jelas segar tanpa lain.

Mengedarkan pandangannya dan melihat pintu di ujung sana, jelas itu pintu kamar, jika pintu kamar mandi pasti yang sebelah kiri, karena terlihat dari adanya kaca transparan disana.

Taehyung menyeret tubuhnya ke arah pintu kamar, kaki telanjang itu menyentuh lantai marmer yang cukup dingin karena AC ruangan.

Pintu di buka, dan memperlihatkan ruangan yang tak kalah lebih besar dari kamar barusan. Mata Taehyung berkedip lucu, tapi sekilas dia bisa melihat ada sosok lain yang berada di tengah ruangan.

" JungKook? "

Taehyung melangkah mendekat kala dia yakin pria itu adalah JungKook, tapi kala melihat pria itu tengah menghisap rokok, Taehyung pun mengurungkan niatnya untuk mendekat, dia hamil......

Melihat Taehyung yang memberhentikan langkah nya, JungKook pun membuang sisa rokok nya ke dalam asbak kaca, mengangkat kepalanya dan melambaikan tangannya memerintahkan kepada Taehyung untuk mendekat.

Taehyung tidak bisa menolak.

Taehyung di gapai dan segera jatuh ke dalam pelukan Jungkook, meskipun masih ada aroma nikotin di tubuhnya tapi Taehyung tetap merasa nyaman di hatinya.

" Lapar? "

Taehyung berdengung, dia memang sedikit lapar tapi tidak tahu akan makan apa, jadi dia hanya bisa mengandalkan Jungkook untuk menu makanannya hari ini.

" Sebentar lagi makanan akan tiba."

Taehyung mengangkat kepalanya, menatap JungKook yang juga menatapnya dengan tenang.

" JungKook, kita dimana? Ini? "

" Hotel kota Danver. Besok sore kita akan berangkat ke kota Nebraska."

" Nebraska? "

" Ya. Aku ingin mengunjungi teman lama, ku rasa dia masih hidup saat ini.? "

Taehyung sedikit kebingungan tapi dia tidak ingin banyak tanya karena dia tidak akan paham juga, jadi dia segera mencari topik lain.

" Ah, dimana Suga? "

" Pemalas itu masih belum bangun. Entah dia tidur atau sudah mati." Jawabnya dengan acuh, yang pasti JungKook kini menekan Taehyung ke sofa, menciumnya dengan cukup intens sampai sampai Taehyung sendiri kewalahan karena belum cukup siap ketika di serang dadakan oleh JungKook barusan.

" JungKook!? "

" Jangan tanya kondisi pria manapun ketika bersama ku! "



YCMP
TBC

YCMPWhere stories live. Discover now