YCMP

1.6K 312 9
                                    











Kim Taehyung merasa sangat pusing, mual dan kelaparan. Ini benar benar menyiksanya sampai ke ujung maut.

Dia dan lainnya tidak tahu dimana letak kesalahannya tapi para aparat gadungan itu dengan seenaknya menghentikan jatah makan, hanya air bahkan itu pun tidak bisa di sebut air karena begitu banyak lumpur yang terkandung di dalamnya.

Taehyung merintih, kepalanya berdengung, tidak mengerti akan siksaan hidup. Apa benar ini adalah bagian dari ujung hidupnya yang tragis??

Terkurung dan mati perlahan dalam kelaparan di lingkup kegelapan??

Di tengah tengah kegelapan, suara tangkai besi di seret di atas lantai semen terdengar jelas, insting kewaspadaan mulai menyapa.

Taehyung meringkuk bagaikan bayi yang malu untuk melihat dunia barunya.

Clang!

Suara itu lagi, kali ini suara itu terdengar sangat jelas di telinganya, bahkan itu hanya berjarak dua sel dari posisi tahanannya sendiri.

Kepala tahanan di tutup dengan karung lalu di seret layaknya anjing siap eksekusi.

Kim Taehyung tidak berani bicara bahkan untuk bernafas pun terasa sulit baginya.

Sebenarnya apa yang telah terjadi dengan tahanan di ADX Florence ini?? Kemana mereka pergi setiap malamnya? kenapa harus di sembunyikan layaknya mereka akan di akhiri dengan kematian tanpa jejak??

Hening melanda!

15 menit kemudian, seseorang berjubah hitam masuk, hanya dengan sekali pukulan tangannya pada gembok kunci sel terbuka sia sia.

Mata kucing Taehyung berkedip, melihat antara sosok tersebut dan gembok kunci yang telah terbuka dengan bodoh. Tapi dia juga tidak bodoh untuk segera pergi dari sana, diam diam dia mengamatinya di sudut.

Merasa tak ada pergerakan, sosok tadi berhenti di antara kerumunan orang-orang yang berlari tunggang langgang layaknya mendapat kebebasan dalam sekejap mata namun juga mematikan dalam sedetik kemudian.

" Kau tidak lari? "

Suara itu begitu halus, bahkan terdengar bagaikan bisikan cemooh di antara hembusan angin.

Kim Taehyung mulai meragukan telinganya tapi dia entah kenapa yakin bahwa pria itu pasti tengah berbicara padanya.

" Untuk apa? "

Bukankah ini pertanyaan yang konyol bagi mereka yang sudah berada di ujung maut?

Sosok itu memiringkan kepalanya dan menyeringai lucu.
" Lari lah sebelum kau mati."

Tak

Tak

Dua langkah dia melangkah, tangannya segera di tangkap oleh Taehyung, menatap dalam kegelapan bukanlah hal yang mudah.

" Apa maksud mu Jungkook? "

Jungkook..... Dia masih mempertahankan posisinya dengan tidak menoleh ke belakang. Saat ini lorong tersebut hanya menyisakan mereka berdua dalam suasana mencekam. Alarm bahaya telah berbunyi lebih dari 3 menit yang lalu.

" Kau tahu maksudku."

" Aku tidak! "

" Tidak? Maka pergilah. Selamatkan dirimu. 2 menit. "

" Jungkook-

" Apa kau masih ingat dengan apa yang ku katakan dulu padamu? "

" Jika, aku-

" Benar. Sekarang, katakan padaku. Apa kau menyukai ku? "

Kim Taehyung terdiam kaku, dia tidak tahu apakah dia telah bodoh atau memang pertanyaan itu begitu sulit baginya.

1 menit berlalu.

" 1 menit-

" Aku menyukaimu! "

" Seberapa besar? "

" A-apa?? "

" Pergilah-

" Aku tidak tahu! Aku menyukaimu! Tapi aku tidak tahu seberapa besar itu! Karena aku-

Sret!!

Kim Taehyung tidak menyelesaikan kalimatnya karena Jungkook lebih dulu menariknya ke dalam dadanya.

Mereka saling bersentuhan, nafas saling bersahutan, hendak bergerak namun Jungkook telah menegaskan untuk mati.

Kim Taehyung diam.

Dua buah bayangan menyertakan di sisi mereka, terlihat jelas dari pantulan cahaya lampu merah yang masih berkedip ganas di sudut pintu utama.

Kim Taehyung tanpa sadar menggigil, mengetahui bahwa inilah yang di sebut Jungkook barusan dengan Lari lah sebelum mati.

Dua bayangan itu terlihat besar bersama dua pedang panjang yang mungkin bisa kita sebut seperti samurai' atau Katana GX, entahlah.

Menahan nafas di dalam kegelapan sungguh memacu adrenalin.

Di rasa telah mereda, Kim Taehyung memberanikan dirinya untuk bernafas dan membuka mata. Bertabrakan langsung dengan sepasang mata merah Jungkook yang sadis.

Jungkook menariknya entah kemana, Kim Taehyung seketika mual melihat tumpukan organ tubuh yang berceceran di lantai lorong mereka.

" Jungkook-

Jungkook berhenti tepat di depan sebuah lorong lain yang selama ini di larang, terlihat dari kawat duri melintang, namun kini sudah terbuka lebar.

" Kau menyukaiku, aku menerima mu. Kau milikku sampai matipun. Tunggu aku di dalam-

" Tapi kau mau kemana!? "

Untuk pertama kalinya Jungkook tersenyum tulus kepada Taehyung tanpa banyak makna di dalamnya.

" Aku akan kembali 13 menit, kau tidak akan mati kecuali aku menghendaki. "


YCMP
TBC

YCMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang