34. Back To You

1K 82 15
                                    

Chapter ini lumayan panjang. Happy reading semuanya! Untuk kalimat rancu dan typo boleh ditandai ya. Terima kasih ♡

***

Samuel melengkungkan bibirnya, membuat sebuah senyuman samar. Satu tangannya yang bebas mengusap air mata Lexi yang menetes membasahi penutup mulutnya yang masih terlilit.

"Hai." Sam menyapa, kali ini tangannya menyelipkan rambut Lexi ke belakang telinga. Merapikannya.

"Bukankah sudah lama kita tidak bertemu?"

"Aku tahu kau pasti begitu merindukanku hingga rela melakukan segalanya."

Helaan napas panjang keluar dari mulut Sam. "Kau akan terus mengabaikanku dan hanya akan menangis seperti itu?" tanya Sam, memasang wajah kecewa. Hal itu membuat Lexi menggeram dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ah...." Sam berlaga seolah ia baru tersadar bahwa ia lupa membuka penutup mulut Lexi, kemudian ia tertawa seperti orang gila.

"Biar aku buka, oke?" Samuel lantas segera membuka kain penutup mulut Lexi dengan menggunakan pisaunya.

"A-ak-aku tidak ingin orang lain memilikimu Sam."

"Kau sungguh mencintaiku?"

Lexi mengangguk dengan mantap dan Sam menampilkan senyumannya lalu berdiri dari duduknya untuk kemudian membuka tali yang membelenggu tangan Lexi dari belakang.

"Berdirilah," titah Sam.

Lexi menurutinya hingga kemudian ia berhadapan dengan Sam yang langsung memeluknya. Tanpa keraguan, Lexi yang sangat mendambakan momen itu membalas dekapan Sam dengan erat. Saat itulah Sam sudah sangat siap dan mendapatkan momen yang tepat untuk menusuk Lexi, namun sialnya bayangan yang tidak ia undang datang berkelabat di kepalanya. Yaitu ibunya, tampak menangis kecewa. Hal itu membuat ia urung melakukannya.

"Aku mencintaimu. Pilih aku, aku bisa memberikan segalanya dan rela melakukan apapun untukmu."

Dekapan itu terlepas, Sam menatap Lexi dan bertanya, "'Apapun itu', apa kau yakin?"

"Mm." Lexi mengangguk lagi. Lalu satu kecupan mendarat di bibirnya, membuatnya cukup terperangah dan senyuman yang timbul dari reaksinya tidak bisa dia sembunyikan.

"Kalau begitu ambil ini." Sam memberikan pisau lipat itu kepada Lexi yang membuatnya melempar pertanyaan dengan keheranan. "Untuk apa?"

Sam menggenggamkannya pada tangan Lexi. "Kau bilang rela melakukan apapun untukku, bukan? Aku ingin kau melakukannya sendiri."

"Sam, apa ma—"

"Terserah apa yang akan kau lakukan. Memilih menggunakannya atau tidak. Tetapi yang jelas aku hanya mau kau menghilang dari hadapanku. Selamanya. Jangan pernah coba-coba kembali dan menyakiti orang yang aku cintai atau aku akan benar-benar melakukannya dengan tanganku sendiri tanpa rasa iba sejengkal pun." Sam menjeda. "Ini adalah peringatan terakhir. Memilih untuk menjadi mayat saat fajar tiba lebih baik, agar aku tidak perlu repot-repot membersihkanmu."

"Tapi kukira kau mau menerimaku. Kau bahkan tadi menciumku da—"

Sam tertawa sarkas. "Kau tampaknya begitu senang dengan cara mati yang akan kau dapatkan itu."

***

"Kau sudah selesai?" Damon berdiri dari duduknya di atas anak tangga yang kotor dan berdebu.

Sam menghampirinya. "Antarkan dia pada Jeff. Biar dia yang melakukannya."

"Wait, what? Kau meninggalkan otakmu di dalam sana?" Damon protes tidak terima.

Sweet Psycho ✔Where stories live. Discover now