21

6 2 0
                                    

Kamar adalah tempat paling nyaman bagi sebagian orang. Begitu pula menurut Nadine, kamarnya sangat amat nyaman, bahkan ia bisa seharian berada di dalam kamarnya.

Nadine masih memikirkan kejadian tadi siang di toilet Mall, menurutnya itu sangat aneh. Dia jadi curiga bahwa kejadian di sekolahpun sepertinya disengaja ditujukan untuk dirinya.

"Ih gue mikir apa sih?! Gak! Gak! Gak! Gak usah mikir aneh-aneh deh Nadine! Apaan sih!" ucap Nadine pada dirinya sendiri.

Tok Tok Tok.

"Siapa?"

"Gue!"

"Bulan?" ucap Nadine saat membuka pintu kamar.

Tanpa permisi Bulan langsung menerobos masuk ke dalam kamar Nadine.

"Balik jam berapa lo tadi?" tanya Nadine.

"Belum lama, ini abis mandi gue langsung kesini."

"Ngapain aja?"

"Ih kok kepo!" ledek Bulan.

"Lah? Nyebelin banget lo!"

"HAHAHA! Bercanda, ya seperti pasangan muda mudi pada umumnya."

"Gue mau nginep sini." Bulan membanting dirinya ke kasur milik Nadine.

"Kenapa? Cerita dulu sini."

Bulan menutup wajahnya dengan bantal. Nadine yang sudah paham kebiasaan teman-temannya tentu saja tidak bisa di bohongi.

"Kenapa? Kangen bunda?" tanya Nadine saat melihat mata Bulan memèrah.

"Tadi gue di ajak Bintang main kerumah, ketemu orang tua dia, mereka baik banget sama gue, apalagi ibunya Bintang, gue bener-bener di temenin dan di ajak ngobrol terus." cerita Bulan kegiatannya bersama Bintang.

"Jadi kangen Bunda..." lanjut Bulan.

Tanpa merespon dengan kata-kata Nadine langsung menarik Bulan kedalam pelukannya. Bulan menjadi emosional setiap ingat Bundanya, dia menangis dalam pelukan Nadine.

Bunda dari Bulan sudah meninggal saat mereka baru masuk SMP, di umur segitu pasti Bulan lagi butuh-butuhnya sosok ibu, karena banyak hal yang hanya bisa dia ceritakan bersama sosok ibu, salah satunya adalah ketika Bulan untuk pertama kalinya menstruasi, tentu saja dia butuh sosok ibu untuk bercerita dan mengajarinya, akan aneh jika dia cerita dengan ayahnya, dia tidak punya kakak perempuan, dan jauh dari saudaranya karena mereka tinggal di Surabaya sedangkan Bulan di Jakarta.

Tapi, Kinan (Mamah Nadine) menggantikan peran itu, mereka bukan hanya sekedar teman, tapi keluarga, Kinan dengan almarhumah Bunda Bulan sangat dekat seperti kakak adik, kepergian Bunda Bulan juga membuat Kinan merasa kehilangan, dan merasa bertanggung jawab untuk menjaga Bulan juga.

~

TRAVMA [ONGOING] Where stories live. Discover now