20

8 2 0
                                    

Reygan dan Nadine sudah ada di restoran Jepang di Mall tersebut.

"I want to order, sushi and sashimi, how about you?" ucap Nadine saat pelayan menghampiri.

"I want to order ramen and tempura." ucap Reygan.

"Okey, mba saya pesan ramen, tempura, sushi, and sashimi, tolong di buat jadi paket premium ya. " ucap Nadine.

"Baik, pesanan nya saya ulang ya, ada ramen, tempura, sushi, dan sashimi, semua dibuat paket premium, bagaimana dengan minumannya? Kita sudah free ocha, barangkali kakaknya mau pesan yang lain?" ucap pelayan.

"I think it's enough. Ocha aja cukup."

"Di tunggu ya kak pesanannya."

"Okay, thank you."

***

Reygan dan Nadine baru saja keluar dari restoran.

"Bentar, gue mau ke toilet dulu deh." ucap Nadine ketika melewati toilet umum Mall.

"Oke, gue juga mau beli kopi dulu, nanti lo kesana aja ya." jawab Reygan.

"Oke siap."

***

Keadaan toilet sangat sepi, hanya ada 1 bilik yang terisi. Nadine memilih untuk masuk ke bilik paling ujung, karena disana terlihat lebih bersih.

Ketika Nadine mulai buang air kecil, dari luar terdengar langkah kaki seseorang yang berhenti tepat di depan biliknya. Nadine yakin itu orang yang sebelumnya ada di dalam bilik saat ia masuk tadi, karena sebelumnya ia dengar suara pintu bilik terbuka. Tapi mengapa orang itu berhenti di depan bilik Nadine?

Perasaannya mulai tak karuan, karena ini sudah aneh menurut Nadine, lantas ia bergegas menyelesaikan buang air kecilnya. Saat Nadine keluar orang itu sudah tidak ada, tak ada siapapun di dalam toilet ini kecuali dirinya.

"Huufft.. Calm Nadine." Nadine berusaha menenangkan dirinya di depan cermin sambil mencuci tangannya.

***
Reygan yang tengah meminum ice americano langsung mengangkat tangan saat Nadine masuk ke dalam kedai kopi.

"Kesukaan lo, greentean frappe."

"Thanks." Nadine langsung meminum greenteanya.

"Lo kenapa? Kok kaya abis liat setan." sompral Reygan.

"Hah, nggak. Tadi waktu di toilet kaya ada yang nunggu di depan bilik gue."

"Ngantri kali."

"Ngantri pala lo, toilet sepi. Waktu gue masuk cuma ada satu bilik yang ada orangnya."

"Terus?"

"Ya gue rasa orang yang berdiri depan bilik gue itu, orang yang sama, sama yang ada di dalam bilik itu."

"Hah? Ngapain tu orang random amat berdiri di depan bilik lo."

"Ya mana gue tau."

"Harusnya lo tanya."

"Gimana gue mau tanya, waktu gue kelar, diluar gak ada siapa-siapa, cuma gue, dia udah keluar."

"Creepy anjir, jangan-jangan hantu itu."

"Sompral banget tu mulut."

"Yeee, ya maap."

"Udah yuk, balik aja."

"Bentar elah, kopi gue belum habis, tuh greentea lo juga belum habis."

"Udah ah, ayok balik. Kalau lo gak bangun juga, biar gue balik sendiri aja." Nadine mulai BT.

"Eh jangan! Iya ayo balik."

Mereka meninggalkan tempat tanpa menghabiskan minuman mereka.

~

TRAVMA [ONGOING] Where stories live. Discover now