Part 36

2K 172 44
                                    

Nggak sesuai janji gess, kebelet pengen kalian baca ceritanya wk

Jan lupa tinggalkan komentar untuk cerita ini.

Sebelum baca vote dulu! Komentar yang rame...

.
.
.
.

Beberapa saat berlalu, Fajri sudah tiba di depan sebuah bangunan tua, yang jauh dari keramaian. Laki-laki itu segera turun dari motornya, dan menatap ke arah bangunan tersebut.

"Siapa kau?!"

Fajri yang sudah terburu-buru, langsung saja dihadang dua laki-laki bertubuh tegap di sana.

"Minggir!" Fajri langsung saja bersuara, tak memperdulikan jika saat ini ia berhadapan dengan siapa.

"Eh lo bocah!" Salah satu dari mereka bersuara. "Ngapain lo ke sini?! Minggir minggir!"

"Abang gue mana?!" Fajri bersuara, berusaha untuk mengendalikan emosinya untuk saat ini.

"Oh, lo adiknya?" Keduanya menatap remeh. "Abang lo nggak akan selamat! Mending lo pergi deh, karena incaran bos kita bukan lo!"

Kata-kata itu tentu membuat Fajri naik pitam, seketika tangannya tidak terkontrol dan malah memukul salah satu dari mereka yang mengatakan hal tadi.

Bugh!

"Abang gue mana a****g!" Fajri menatap emosi ke arah orang tersebut.

"Sshh ... beraninya lo!" cecar laki-laki itu, jujur saat melihat Fajri berbanding terbalik, tak ia sangka jika pukulannya mampu membuatnya terjatuh.

"Beraninya lo mukul temen gue!" Teman orang itu bersuara, ia mulai melayangkan pukulannya ke arah Fajri, namun Fajri dengan gesit menghindar, dan membalas pukulannya untuk mempersingkat waktu.

Bugh!

Beginilah jadinya jika Fajri emosi, ia langsung memukul laki-laki itu hingga terjatuh. Selepas hal itu, Fajri langsung saja berlari masuk ke dalam bangunan tersebut.

"Bang Lang!"

"Siapa di sana?!"

Fajri terkesiap, laki-laki itu langsung saja bersembunyi di balik tembok. "Shit, lo ceroboh Ji. " Ia bergumam, dengan merutuki dirinya sendiri.

Tap!

Fajri menahan nafas, saat seseorang laki-laki bertubuh tegap berdiri tak jauh darinya, seperti orang yang sebelumnya dia temui. Laki-laki itu nampak mengedarkan pandangannya.

"Apa aku salah dengar?" ujar laki-laki itu sendiri, ia masih mencari keberadaan seseorang namun nihil, tidak ada. "Ah sudahlah, sepertinya aku salah dengar. Aku harus ke depan, apa ada seseorang yang lain untuk menyelamatkan anak itu. "

Orang itu melangkah pergi, Fajri bisa menghela nafas lega untuk saat ini.

"Kira-kira, dimana Bang Lang?" Fajri bergumam sendiri, bangunan ini nampak kurang pencahayaan, yang membuatnya sedikit susah untuk mencari. "Semoga Bang Lang baik-baik aja. "

Fajri melanjutkan langkahnya dengan langkah pelan, ia masih ingat dengan yang terjadi barusan, ia tidak ingin keberadaannya malah ketahuan sebelum dia memastikan jika Abangnya baik-baik saja.

••••

"Apa?!"

Raditya dibuat frustasi, ia menggebrak meja kasar di depannya, yang membuat kedua bodyguard tersentak.

"Raditya, jangan terbawa emosi, " ujar Alex yang bersama Raditya saat ini. Ya, tadi saat bodyguard menelpon, ia memang bersama Raditya untuk membicarakan masalah pekerjaan.

Berteduh [END]Where stories live. Discover now