Part 21

2.1K 135 6
                                    

Jan lupa bantu promosiin di tiktok ya, hehe. Biar tambah banyak yang baca ;/

.
.
.
.

Malam ini, malam minggu ini adalah malam dimana party kampus Gilang diadakan. Berhari-hari berlalu, rangkaian lomba dalam rangka ultah kampus pun berakhir, dengan diakhiri perfomance malam ini. Suasana halaman kampus terlihat ramai dengan banyaknya mahasiswa maupun mahasiswi yang ada.

Gilang ikut tampil di malam ini, dengan bujukan dosen di kelasnya, akhirnya ia pun setuju walaupun itu terpaksa. Dan dia akan duet bersama dengan Nayla, gadis yang menyebalkan menurutnya.

"Nayla mana?" tanya Davi, sang ketua kelas. Ya, dia jugalah yang berbicara dengan dosen untuk menyuruh Gilang ikut berpartisipasi malam ini, lagipula laki-laki itu tidak pernah sebelumnya ikut. Jadilah, dosennya mau-mau saja untuk membujuk Gilang agar ikut mewakili kelas.

Gilang menatap sekitar, seraya menaikkan bahunya acuh. Ia hanya sibuk memainkan jari lentiknya di atas gitar yang akan menjadi backsound nya nanti di atas panggung.

"Aduh, ini udah mau mulai acaranya lagi. " Davi mendengus pelan. "Masa ia lo tampil sendiri Lang, kan ada yang kurang gitu. "

Gilang tak lagi menyahut, belum berapa lama percakapan mereka berakhir, terdengar suara langkah kaki yang mendekat, bersamaan dengan pintu ruang tunggu sana terbuka.

"S-sorry gue telat. "

Dia adalah Nayla, gadis itu nampak cantik dengan gaun berwarna ungu.

"Ini lo Nay?" tanya Davi, yang dibalas anggukan oleh Nayla.

"Iya, kenapa? Ada yang salah?" tanya Nayla, dengan menatap dirinya sendiri. "Gue jelek ya?"

"E-enggak, lo cantik, cantik banget malah, " sahut salah satu rekan Davi, ya juga sekelas Gilang dan Nayla, bahkan Davi juga. "Iya kan Davi? Palingan pangling nih anak, gue aja pangling liat lo. "

"Bener bener, " sahut Davi membenarkan. "Cantik bat dah lo, keren keren. "

"Haha, thanks. " Nayla membalas, ia pun melirik ke arah lain, setelah mendapati seseorang yang menghadap belakang, ia pun segera menghampiri laki-laki itu. Ia yakin, itu adalah sosok Gilang. "Gilang. "

Pemilik nama itu menoleh, ia yang tadinya fokus dengan gitar, kini terfokus pada gadis itu. Ia nampak tertegun beberapa saat, hampir saja ia tidak sadar jika di depannya adalah sosok Nayla. "Lama, " ketusnya, saat sudah sadar dan mengalihkan pandangannya.

"S-sorry Lang. " Nayla bersuara. "Gimana? Latihan vokal dulu?"

"Lo latihan aja sendiri, bisa kan? Part nya juga nggak ada yang diubah. " Gilang membalas, tanpa menatap ke arah Nayla lagi.

"Eh lo jangan war nya entar di panggung. " Davi tiba-tiba membalas. Pasalnya, yang ia lihat dua orang itu selalu saja tidak akur, lebih tepatnya hanya Gilang yang selalu terlihat ingin memulainya, dan Nayla yang selalu terlihat memancingnya. Begitulah.

"Apaan sih lo, " ketus Gilang menatap tajam ke arah Davi sesaat.

Davi terlihat menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Pokoknya gitulah, nih acaranya mau mulai. Kalian masih ingat kan? Kalian bagian kedua, setelah kelas sebelah. Standby di belakang panggung entar kalo sebelah penampilan. "

"Oke. " Nayla kali ini bersuara, sementara hanya Gilang yang cuek.

Beberapa saat berlalu, kini tibalah mereka tampil di depan semua yang berhadir di acara ini. Di sana, juga ada beberapa dosen yang juga ikut meramaikan menonton anak didik mereka masing-masing.

Berteduh [END]Where stories live. Discover now